Media Surat Kabar, Interpretasi dan Konstruksi Realitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Media Surat Kabar, Interpretasi dan Konstruksi Realitas

Surat kabar adalah penerbitan yang berupa lembaran-lembaran yang berisi berita-berita karangan-karangan dan iklan yang dicetak dan terbit secara tetap dan periodik dan dijual untuk umum Assegaf, 1991 : 140. Pada ilmu komunikasi khususnya studi komunikasi massa, surat kabar merupakan salah satu kajiannya. Pengertian surat kabar sebagai sebutan bagi penerbit pers yang masuk dalam media massa cetak yaitu merupakan lembaran- lembaran berisi berita-berita, karangan-karangan dan iklan yang diterbitkan secara berskala bisa harian, mingguan, bulanan, serta diedarkan secara umum Junaedhi, 1991 : 257. Pada perkembangannya, surat kabar menjelma sebagai salah satu bentuk dari pers yang memiliki kekuatan dan kewenangan untuk menjadi sebuah kontrol sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini disebabkan adanya falsafah pers yang selalu identik dengan kehidupan sosial, politik dan budaya. Istilah interpretasi menunjuk bagaimana gagasan dan pendapat tertentu dari seseorang atau sekelompok orang ditampilkan dalam pemberitaan Eriyanto, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2011 : 113, sehingga realitas yang terjadi tidaklah digambarkan sebagaimana mestinya, tetapi digambarkan secara lain. Bisa lebih baik atau bahkan lebih buruk. Penggambaran yang buruk, cenderung mendiskriminasikan seseorang atau sekelompok tertentu. Media massa dalam memaknai realitas melakukan dua proses. Pertama, pemilihan fakta berdasarkan pada asumsi bahwa jurnalistik tidak mungkin melihat tanpa perspektif. Kedua, bagaimana suatu fakta terpilih tersebut disajikan kepada khalayak Eriyanto, 2001 : 116. Hal ini karena sifat media massa yang dapat mengangkut pesan-pesan informasi dan citra secara masif dan menjangkau khalayak atau publik yang jauh, beragam, dan terpencar luas. Media massa hadir pada setiap peristiwa penting, mengamati, mencatat dan merekam, dan kemudian melaporkannya kepada publik dengan frame atau sudut pandang tertentu. Isi media merupakan hasil para pekerja dalam mengkonstruksi berbagai realitas yang dipilihnya untuk dijadikan sebagai sebuah berita, diantaranya realitas politik. Disebabkan sifat dan faktanya bahwa pekerja media massa adalah menceritakan peristiwa-peristiwa, maka dapat dikatakan bahwa seluruh isi media adalah realitas yang dikonstruksi Constructed Reality. Pembuatan berita di media pada dasarnya tak lebih dari penyusunan realitas-realitas hingga membentuk sebuah cerita. Isi media pada hakekatnya adalah hasil konstruksi realitas dengan menggunakan bahasa sebagai parangkatnya. Sedangkan bahasa bukan hanya sebagai alat realitas, namun juga menentukan relief seperti apa yang diciptakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. oleh bahasa asing tentang realitas. Akibatnya media massa memiliki peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi gambar yang dihasilkan dari realitas yang dikonstruksinya Sobur, 2001 : 88. Setiap upaya menceritakan sebuah peristiwa, keadaan, benda atau apapun, pada hakikatnya adalah usaha mengkonstruksikan realitas, begitu pula dengan profesi wartawan. Pekerjaan utama wartawan adalah mengisahkan hasil reportasenya kepada khalayak. Dengan demikian mereka selalu terlibat dengan usaha-usaha mengkonstruksi realitas, yakni menyusun fakta yang dikumpulkannya ke dalam suatu bentuk laporan jurnalistik berupa berita News, karangan khas Feature, atau gabungan keduanya News Feature. Dengan demikian berita pada dasarnya adalah realitas yang telah dikonstruksikan. Dengan rekonstruksi realitas, bahasa dapat dikatakan sebagai unsur utama. Bahasa merupakan instrument pokok untuk menceritakan realitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa adalah alat konseptualisasi dan alat narasi media Sobur, 2001 : 91.

2.1.2 Surat Kabar Sebagai Kontrol Sosial

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25