3.7. Langkah-Langkah Analisis Framing
Dengan menggunakan perangkat framing model Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki peneliti hendak menguraikan berita-berita yang memuat berita tentang
kritik tokoh lintas agama terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada edisi 11, 18, 19 dan 21 Januari 2011 di surat kabar Jawa Pos dan
Kompas dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Peneliti mengumpulkan semua berita yang memuat tentang kritik tokoh lintas agama terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada
edisi 11, 18, 19 dan 21 Januari 2011 dari surat kabar Jawa Pos dan Kompas, lalu peneliti membuat kerangka framing yang disesuaikan model Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki. 2.
Peneliti menganalisis semua pemberitaan tersebut dan membuat interpretasi terhadap berita tersebut berdasarkan empat struktur besar milik Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki, yaitu Struktur Sintaksis, Struktur Skrip, Struktur Tematik, Struktur Retoris.
Secara operasional akan diuraikan sebagai berikut, melihat bagaimana media menggunakan strategi pemberitaannya, yang terdapat dalam perangkat framing
yang peneliti gunakan, yaitu : 1.
Struktur Sintaksis, perangkat wacana yang berhubungan dengan bagaimana dua surat kabar yaitu Jawa Pos dan Kompas menyusun peristiwa, pernyataan
opini, kutipan atas berita tentang kritik tokoh lintas agama terhadap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada edisi 11, 18, 19 dan 21 Januari 2011 ke dalam bentuk susunan umum berita.
2. Struktur Skrip, bagaimana strategi dua surat kabar yaitu Jawa Pos dan Kompas
menceritakan berita tentang kritik tokoh lintas agama terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada edisi 11, 18, 19 dan 21 Januari
2011 dalam bentuk berita berkaitan erat dengan kaidah jurnalistik yaitu 5W+1H.
3. Struktur Tematik, berhubungan dengan bagaimana surat kabar Jawa Pos dan
Kompas menggunakan pandangannya tentang berita kritik tokoh lintas agama terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada edisi 11,
18, 19 dan 21 Januari 2011 atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.
4. Struktur Retoris, berhubungan dengan bagaimana cara surat kabar yaitu Jawa
Pos dan Kompas menekankan artian tertentu, idiom, grafik, gambar yang ingin ditonjolkan ke dalam berita kritik tokoh lintas agama terhadap pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada edisi 11, 18, 19 dan 21 Januari 2011.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4. 1. 1. Profil Perusahaan Jawa Pos
Surat kabar
Jawa Pos pertama kali diterbitkan pada tanggal 1 Juli 1949 oleh perusahaan bersama PT. Jawa Pos Concern Ltd. Berlokasi di Jalan Kembang
Jepun 166-169. Pendirinya adalah seorang WNI keturunan dengan kelahiran bangsa yang bernama The Chung Shen alias Soeseno Tedjo. Sebagai perintis
berdirinya Jawa Pos, Soeseno Tedjo mulanya bekerja di kantor film Surabaya. Soeseno Tedjo bertugas untuk menghubungi surat kabar agar pemuatan iklan
filmnya lancar dan dari situ, ia mengetahui bahwa memiliki surat kabar ternyata menguntungkan maka pada tanggal 1 Juli 1949 surat kabar dengan nama Jawa
Pos didirikan. Surat kabar saat itu dikenal sebagai harian melayu Tionghoa dengan pimpinan redaksi pertama yang bernama Goh Tjing Hok. Selanjutnya
sejak tahun 1951 pemimpin redaksiya adalah Thio Oen Sik. Keduanya dikenal sebagai orang-orang republiken yang tak pernah goyah. Pada saat itu The Chung
Sen dikenal sebagai raja Koran karena memiliki tiga buah surat kabar yang diterbitkan dengan tiga bahasa yang berbeda. Surat kabar yang berbahasa
Indonesia bernama Java Post, yang berbahasa Tionghoa bernama Huo Chiau Shin Wan, sedangkan De Vrije Pers adalah terbitan bahasa Belanda. Pada tahun 1962
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.