Tokoh adalah pemegang peran peran utama dalam roman atau drama KBBI, 2007: 1203. Abrams dalam Nurgiyantoro 2007: 165 mengungkapkan
bahwa tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
Penelitian ini akan menganalisis tokoh dalam novel Partikel karya Dee Lestari yang diklasifikasikan berdasarkan perannya, yakni tokoh utama dan tokoh
tambahan. Teori tokoh utama dan tokoh tambahan lebih dipilih daripada teori lainnya karena hasil analisis tokoh utama dan tokoh tambahan akan
mencerminkan mengenai bagaimana ideologi utama dalam Partikel.
1.6.1.1.1 Tokoh Utama
Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik
sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian Nurgiyantoro, 2007: 176- 177. Karena tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan
dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan latar secara keseluruhan. Ia selalu hadir sebagai pelaku, atau yang dikenai kejadian dan
konflik penting yang mempengaruhi perkembangan latar Ibid., 177. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.6.1.1.2 Tokoh Tambahan
Di pihak lain, pemunculan tokoh-tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya
dengan tokoh utama, secara langsung atau tidak langsung Ibid., 177. Dominasi tokoh tambahan dalam cerita ada di bawah tokoh utama, sehingga mereka dapat
dipadang sebagai tokoh tambahan, walau harus dicatat: ada tokoh tambahan yang utama Ibid., 178.
Apa yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa pembedaan antara tokoh utama dan tokoh tambahan tidak dapat dilakukan secara eksak. Pembedaan
itu lebih bersifat gradasi. Kadar keutamaan tokoh-tokoh itu beringkat: tokoh utama yang utama, tokoh tambahan, tokoh tambahan utama, tokoh tambahan
yang memang tambahan. Dalam penelitian ini, hanya dibatasi pada tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh besar pada tokoh utama.
Penokohan adalah penciptaan citra tokoh dalam karya susastra KBBI, 2007: 1203. Istilah “penokohan” lebih luas pengertiannya daripada “tokoh” dan
“perwatakan” sebab ia sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita
sehingga sanggup memberikan gambaran jelas kepada pembaca. Penokohan sekaligus menyaran pada teknik perwujudan dan pengembangan tokoh dalam
sebuah cerita Nurgiyantoro, 2007: 166. Teknik pelukisan tokoh yang digunakan oleh Dee dalam Partikel adalah
teknik dramatik. Teknik dramatik adalah teknik pelukisan tokoh secara tidak langsung. Nurgiyantoro 2007: 198 mengungkapkan bahwa teknik dramatik
artinya adalah pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Pengarang membiarkan para tokoh cerita untuk
menunjukkan kediriannya sendiri melalui pelbagai aktivitas yang dilakukan, baik secara verbal lewat kata maupun nonverbal lewat tindakan atau tingkah laku, dan
juga melalui peristiwa yang terjadi.
1.6.1.2 Latar