Rangkuman Formasi ideologi dalam novel Partikel karya Dee Lestari: perspektif Antonio Gramsci.

2.4 Rangkuman

Demikianlah hasil analisis tokoh dan penokohan yang terdapat dalam Partikel. Berdasarkan analisis tokoh dan penokohan di atas, didapatkan hasil yang tertera dalam tabel 1 NO Tokoh Penokohan I Tokoh Utama 1. Zarah Amala Zarah Amalah merupakan tokoh utama yang utama. Zarah adalah anak pertama dari Firas dan Aisyah. Zarah dilukiskan sebagai sosok yang cantik, tinggi, dan cerdas. Ia memiliki sifat yang sangat keras kepala, pekerja keras, pemberani dalam mengambil keputusan, tak mudah percaya pada sesuatu hal, dan juga sangat berpendirian teguh pada apa yang ia yakini. 2. Firas Firas merupakan tokoh utama yang tambahan. Firas adalah anak angkat Abah Hamid dan juga suami Aisyah. Firas memiliki sifat yang keras kepala, pekerja keras, pemberani dalam menyampaikan apapun yang ia anggap benar, ia juga dianggap memiliki sifat pemberontak karena ia adalah seseorang yang memiliki pendirian teguh. Namun di balik dirinya yang kontroverisal, Firas merupakan sosok ayah yang sangat penyayang. Karena Firas adalah seseorang ilmuan maka ia tidak percaya kepada hal-hal yang menyangkut takhayul dan mistis. Tabel 1 Tokoh dan Penokohan II Tokoh Tambahan 1. Aisyah Aisyah merupakan tokoh tambahan. Ia adalah istri dari Firas. Ia memiliki sifat yang ulet, terampil dan juga penyabar. Aisyah adalah sosok yang religius. Ia sangat taat beribadah dan patuh terhadap orang tua. Namun sebagai masyarakat biasa, ia masih percaya terhadap takhayul dan hal mistis. 2. Abah Hamid Jalaludin Abah Hamid Jajaludin merupakan tokoh tambahan. Ia adalah ayah dari Aisyah dan Firas. Abah merupakan keturunan Arab asli. Ia merupakan tokoh pemuka agama di Batu Luhur. Dengan demikian makan Abah Hamid merupakan sosok yang religius dan juga taat beribadah. Abah juga merupakan sosok yang keras dan tegas. Sebagai orang yang dituakan, ia masih mempercayai dan menjunjung tinggi tradisi. Ia juga meyakini adanya takhayul. 3. Simon Hardiman Simon Hardiman adalah teman Firas. Ia digambarkan berusia 60 tahunan. Simon merupakan konglomerat asal Indonesia yang tinggal di Glastonbury. Ia juga mempercayai adanya UFO, alien dan semacamnya. Simon digambarkan sebagai orang yang baik, cerdas, dan berpikiran terbuka. Ia memiliki ideologi yang hampir sama dengan yang dipercayai Firas. Simon Hardiman juga merupakan seseorang yang konsisten dan selalu menepati janjinya. Latar yang dianalisis dalam penelitian ini adalah latar tempat, latar waktu dan latar sosial. Berdasarkan alanisis di atas didapatkan hasil bahwa latar tempat terjadi di Indonesia dan di Inggris. Latar tempat yang lebih spesifik dari Indonesia adalah Batu Luhur yang terletak di Bogor dan juga Tanjung Puting yang terletak di Kalimantan. Kemudian di Inggris ditemukan latar tempat London dan juga Glastonbury. Latar waktu dari Partikel adalah tahun 1979-2003. Dari rentang waktu 1979-2003 tersebut dibagi lagi ke dalam rentang waktu yang lebih singkat dengan penjelasan peristiwa masing-masing. Kemudian latar sosial yang didapatkan dari analisis diatas adalah sebagai berikut. Pertama, latar sosial mengenai sistem pendidikan di Indonesia. Kedua, latar spiritual mengenai takhayul. Ketiga adalah latar sosial mengenai fenomena crop circle dan UFO yang terjadi di Inggris. Dari hasil analisis struktur penceritaan pada bab II, ditemukan adanya formasi ideologi. Formasi ideologi tersebut tercermin dari sifat dan perilaku para tokoh dan juga latarnya. Selanjutnya, peneliti akan menganalisis formasi ideologi dalam Partikel pada bab III. BAB III FORMASI IDEOLOGI DALAM NOVEL PARTIKEL KARYA DEE LESTARI

3.1 Pengantar