2.4 Rangkuman
Demikianlah hasil analisis tokoh dan penokohan yang terdapat dalam Partikel. Berdasarkan analisis tokoh dan penokohan di atas, didapatkan hasil yang
tertera dalam tabel 1
NO Tokoh Penokohan
I Tokoh Utama
1. Zarah Amala
Zarah Amalah merupakan tokoh utama yang utama. Zarah adalah anak pertama
dari Firas dan Aisyah. Zarah dilukiskan sebagai sosok yang cantik, tinggi, dan cerdas.
Ia memiliki sifat yang sangat keras kepala, pekerja keras, pemberani dalam mengambil
keputusan, tak mudah percaya pada sesuatu hal, dan juga sangat berpendirian teguh pada
apa yang ia yakini. 2.
Firas Firas
merupakan tokoh
utama yang
tambahan. Firas adalah anak angkat Abah Hamid dan juga suami Aisyah. Firas
memiliki sifat yang keras kepala, pekerja keras, pemberani dalam menyampaikan
apapun yang ia anggap benar, ia juga dianggap memiliki sifat pemberontak karena
ia adalah seseorang yang memiliki pendirian teguh. Namun di balik dirinya yang
kontroverisal, Firas merupakan sosok ayah yang sangat penyayang. Karena Firas adalah
seseorang ilmuan maka ia tidak percaya kepada hal-hal yang menyangkut takhayul
dan mistis. Tabel 1
Tokoh dan Penokohan
II Tokoh Tambahan
1. Aisyah
Aisyah merupakan tokoh tambahan. Ia adalah istri dari Firas. Ia memiliki sifat yang ulet,
terampil dan juga penyabar. Aisyah adalah sosok yang religius. Ia sangat taat beribadah
dan patuh terhadap orang tua. Namun sebagai masyarakat biasa, ia masih percaya terhadap
takhayul dan hal mistis. 2.
Abah Hamid
Jalaludin Abah Hamid Jajaludin merupakan tokoh
tambahan. Ia adalah ayah dari Aisyah dan Firas. Abah merupakan keturunan Arab asli.
Ia merupakan tokoh pemuka agama di Batu Luhur. Dengan demikian makan Abah Hamid
merupakan sosok yang religius dan juga taat beribadah. Abah juga merupakan sosok yang
keras dan tegas. Sebagai orang yang dituakan,
ia masih
mempercayai dan
menjunjung tinggi tradisi. Ia juga meyakini adanya takhayul.
3. Simon Hardiman
Simon Hardiman adalah teman Firas. Ia digambarkan berusia 60 tahunan. Simon
merupakan konglomerat asal Indonesia yang tinggal di Glastonbury. Ia juga mempercayai
adanya UFO, alien dan semacamnya. Simon digambarkan sebagai orang yang baik,
cerdas, dan berpikiran terbuka. Ia memiliki ideologi yang hampir sama dengan yang
dipercayai Firas. Simon Hardiman juga merupakan seseorang yang konsisten dan
selalu menepati janjinya.
Latar yang dianalisis dalam penelitian ini adalah latar tempat, latar waktu dan latar sosial. Berdasarkan alanisis di atas didapatkan hasil bahwa latar tempat
terjadi di Indonesia dan di Inggris. Latar tempat yang lebih spesifik dari Indonesia adalah Batu Luhur yang terletak di Bogor dan juga Tanjung Puting yang terletak
di Kalimantan. Kemudian di Inggris ditemukan latar tempat London dan juga Glastonbury. Latar waktu dari Partikel adalah tahun 1979-2003. Dari rentang
waktu 1979-2003 tersebut dibagi lagi ke dalam rentang waktu yang lebih singkat dengan penjelasan peristiwa masing-masing. Kemudian latar sosial yang
didapatkan dari analisis diatas adalah sebagai berikut. Pertama, latar sosial mengenai sistem pendidikan di Indonesia. Kedua, latar spiritual mengenai
takhayul. Ketiga adalah latar sosial mengenai fenomena crop circle dan UFO yang terjadi di Inggris.
Dari hasil analisis struktur penceritaan pada bab II, ditemukan adanya formasi ideologi. Formasi ideologi tersebut tercermin dari sifat dan perilaku para
tokoh dan juga latarnya. Selanjutnya, peneliti akan menganalisis formasi ideologi dalam Partikel pada bab III.
BAB III FORMASI IDEOLOGI DALAM NOVEL PARTIKEL
KARYA DEE LESTARI
3.1 Pengantar