Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka

jauh mengenai bagaimana formasi ideologi yang ada dalam Partikel yang kemudian diasumsi merupakan ideologi yang dimiliki oleh novel Partikel.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana struktur penceritaan novel Partikel karya Dee Lestari? 2. Bagaimana formasi ideologi yang ada dalam novel Partikel karya Dee Lestari?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan formasi ideologi dalam novel Supernova: Episode Partikel karya Dee Lestari. Secara khusus tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan struktur penceritaan novel Partikel karya Dee Lestari. Struktur penceritaan yang akan dianalisis adalah tokoh, penokohan, dan latar dalam novel Partikel. Kemudian hasil analisis dari struktur penceritaan novel Partikel akan dibahasa pada bab II. 2. Mendeskripsikan formasi ideologi yang ada dalam novel Partikel karya Dee Lestari. Formasi ideologi yang digunakan untuk menganalisis Partikel ini adalah formasi ideologi dalam perspektif Antonio Gramsci. Hasil analisis formasi ideologi ini kemudian akan dibahas dalam bab III.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoretis

1.4.1.1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan di bidang sosiologi sastra yaitu memberikan contoh kajian penerapan teori tokoh, penokohan, dan latar dalam karya sastra. Karya sastra yang diteliti di sini adalah novel Partikel karya Dee Lestari. 1.4.1.2 Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang studi sastra mengenai ideologi berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Gramsci khususnya mengenai teori ideologi dalam perspektif Gramsci.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai rujukan penelitian tentang studi ideologi dalam bidang karya sastra. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat membantu pembaca dalam memahami novel Partikel karya Dee Lestari secara lebih dalam. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra, khususnya novel Partikel.

1.5 Tinjauan Pustaka

Topik mengenai ideologi dalam karya sastra pernah dijadikan topik skripsi S- 1 oleh Nanang Syaiful Rohman, dalam skripsinya berjudul “Ideologi Perempuan dalam Novel Tempurung Karya Oka Rusmini” 2011. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ada dua bagian ideologi yakni ideologi yang bersumber dari budaya tradisional Bali yang terdiri dari ideologi umum, ideologi familialisme, dan ideologi ibuisme dan ideologi yang bersumber dari budaya tradisional Bali yang dipadukan dengan budaya modern yang terdiri dari ideologi matriarki, ideologi familialisme. Terdapat beberapa tokoh yang memiliki ideologi lebih dari satu. Hal ini terjadi karena tokoh-tokoh perempuan tersebut menghadapi pelbagai masalah dalam kehidupan yang sangat kompleks, sehingga menyebabkan ideologi yang dianut sebelumnya beralih ke ideologi lain. Ideologi-ideologi yang dimiliki tokoh perempuan dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini tampak dalam pandangan tokoh perempuan terhadap dirinya sendiri, pandangan tokoh perempuan terhadap perempuan lain, dan pandangan tokoh perempuan terhadap laki-laki. Pandangan tersebut tercermin dalam kutipan unit teks yang terinci dalam monolog, dialog, dan narasi tokoh. Kemudian formasi ideologi juga pernah dijadikan topik skripsi oleh Ardila Chandra, dalam skripsi yang berjudul “Formasi Ideologi dan Negosiasi dalam Novel Burung-Burung Rantau Karya Y.B. Mangunwijaya: Analisis Hegemoni Gramsci” 2015. Di dalam penelitiannya, Chandra menyimpulkan bahwa terdapat dua belas ideologi dalam novel BBR. Keduabelas ideologi tersebut yaitu humanisme, patriarkat, feminisme, tradisionalisme, konvensionalisme, teisme, realisme, rasionalisme, nasionalisme, materialisme, kapitalisme, dan liberalisme. Kedua belas ideologi tersebut memiliki korelasi, pertentangan, dan subordinasi. Untuk mencapai hegemoni, dibutuhkan negosiasi yang bisa terjadi melalui dialog antartokoh dan melalui perenungan diri sendiri. Dalam hal ini, terdapat sepuluh negosiasi ideologi dalam novel Burung Burung Rantau BBR. Melalui BBR, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengarang ingin memperkenalkan gagasannya mengenai pascanasional dan menyebarkan jiwa humanis. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa novel BBR adalah usaha pengarang untuk memperlihatkan kekompleksan permasalahan manusia pada era globalisasi. Kekompleksan permasalahan tersebut ditunjukkan melalui ideologi-ideologi para tokoh. Pengarang menceritakan kegelisahan-kegelisahan pikirannya terkait humanisme melalui kehidupan Neti sebagai tokoh utama. Pengarang menonjolkan ideologi humanisme untuk menyuarakan kemanusiaan dan kesetaraan bagi semua manusia. Novel Partikel karya Dee Lestari sebelumnya pernah menjadi objek penelitian skripsi S- 1 oleh Kartika Nurul Nugraheni yang berjudul “Kepribadian dan Aktualisasi Diri Tokoh Utama dalam Novel Supernova Episode Partikel Karya Dewi Lestari” 2014 menganalisis novel Partikel dengan tinjauan psikologi sastra. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa pertama, kepribadian yang menonjol pada tokoh utama bernama Zarah dalam novel Partikel karya Dewi Lestari adalah cerdas, pemberontak, dan keras kepala. Kedua, konflik batin yang dialami tokoh utama bernama Zarah dalam novel Partikel karya Dewi Lestari adalah keinginan yang tidak sesuai kenyataan dan pertentangan batin. Konflik yang paling utama adalah pelarian Zarah dari kekangan kebudayaan di masyarakat karena perbedaan ideologi. Ketiga, aktualisasi diri pada tokoh Zarah dalam novel Partikel karya Dewi Lestari terdiri dari dua tujuan, yaitu keinginan untuk menemukan Firas ayahnya, memiliki pemikiran yang konsisten, dan teguh pendirian untuk mempertahankan hasil riset Firas ayahnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sedangkan Nurlinda, dkk melakukan kajian nilai-nilai terhadap novel Patikel karya Dee Lestari. Judul yang mereka pakai adalah “Nilai-nilai dalam Novel Partikel Karya Dewi Lestari DEE. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa nilai-nilai yang terdapat dalam novel karya Dee Lestari ini terdiri dari nilai pendidikan, religius, sosial, dan individu. Nilai pendidikan itu meliputi nilai setia kawan, toleransi, kebulatan tekad, menjaga kelestarian hewan dan alam, dan tolong menolong. Nilai religiusnya adalah keyakinan kepada Tuhan Maha Esa; Mengerjakan Salat, puasa, dan membaca Alquran; Berdoa kepada Allah; Menghormati ibu; Manusia makhluk lemah; Setan musuh manusia; dan Percaya kepada takdir Allah; Nilai sosial meliputi, pengorbanan, kemenangan, kasih sayang, kegotongroyongan, dan kepedulian. Kemudian nilai individunya adalah bijaksana, keteguhan, keberanian, perjuangan, keegoisan, kerja keras, kejujuran, kesadaran, kegelisahan, penderitaan, dan kesedihan. Beberapa hasil penelitian di atas kemudian akan dijadikan tinjauan untuk mendukung kajian dalam penulisan penelitian ini. Berbeda dengan penelitian- penelitian sebelumnya, penelitian ini menekankan pembahasan mengenai formasi ideologi yang ada dalam Partikel. Dialog, tokoh, peristiwa, dan latar dalam Partikel menunjukkan pertentangan pikiran dan ideologi masing-masing tokoh, oleh karena itu penelitian ini dikaji menggunakan teori ideologi Gramsci.

1.6 Landasan Teori