Para penganut ideologi panteisme menjalani hidupnya tanpa mempercayai adanya Tuhan. Merekapun tidak melakukan ajaran-ajaran agama seperti para
pemueluk agama lainnya. Mereka lebih menggunakan otak, logika dan pengetahuannya daripada percaya mengenai cerita-cerita mengenai Tuhan dan
kitab suci yang belum tentu bisa dipercayai kebenarannya. Di dalam Partikel diceritakan bahwa penganut panteisme percaya terhadap alam semesta tapi tidak
peduli siapa yang menciptakannya. Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa elemen kesadaran dari
ideologi panteisme yang terdapat dalam novel Partikel adalah tidak percaya adanya Tuhan. Elemen materialnya yaitu tidak melakukan ajaran agama dan tidak
peduli terhadap agama. Elemen solidaritas identitasnya adalah penelitan sains dan ilmu pengetahuan. Kemudian elemen kebebasannya adalah percaya terhadap alam
semesta namun tidak peduli siapa yang menciptakannya.
3.2.5 Ideologi New Age Zaman Baru
Ideologi new age atau sering juga dikenal dengan ideologi zaman baru adalah suatu gerakan spiritual yang terbentuk di pertengahan abad ke-20.
Merupakan gabungan dari spiritualitas Timur, dan Barat, serta tradisi-tradisi metafisika yang mengemukakan suatu filsafat yang berpusatkan kepada manusia.
Gerakan ini mulai dikembangkan dengan munculnya latihan-latihan pengembangan diri, seminar pengembangan diri, yoga, waitankung, seminar kata-
kata motivasi, dll. Tujuannya untuk menciptakan sebuah spiritualitas yang tanpa batasan atau dogma-dogma yang mengikat.
The new age bertujuan untuk menciptakan spiritualitas tanpa batas atau dogma yang membatasi yang inklusif dan pluralistik. Ini memegang untuk
holistik pandangan dunia, menekankan bahwa Pikiran, Tubuh dan Roh saling berhubungan dan bahwa ada bentuk monisme dan kesatuan seluruh alam
semesta. New age mencoba untuk menciptakan pandangan dunia yang meliputi ilmu pengetahuan dan spiritualitas dan mencakup sejumlah bentuk ilmu
pengetahuan mainstream serta bentuk-bentuk ilmu yang dianggap pinggiran Kusmayadi, 2013.
New age beranggapan bahwa alam semesta adalah manifestasi dari Tuhan. Jadi, Tuhan adalah energi yang membuat alam semesta macro cosmos ini
bekerja. Dan manusia adalah faktor penting di dalam pengerjaannya micro cosmos. Sehingga manusia sangat mungkin untuk menyatukan diri dengan alam
semesta. Hal itu dapat dicapai dengan membangkitkan jiwa, raga, dan alam pikiran awakening of the mind, body, and spirit. Yaitu melalui meditasi, yoga,
dan perenungan yang dalam Ibid., 2013. New agers sangat menghayati betul arti pentingnya monisme {segala
sesuatu yang ada, merupakan derivasi penjabaran dari sumber tunggal, divine energy}, pantheisme all is God and God is all, menekankan kesucian individu,
dan karenanya proses pencarian Tuhan tidaklah melalui teks suci, tetapi justru melalui diri sendiri, karena God within our self, reinkarnasi setelah kematian,
manusia terlahirkan kembali, dan hidup dalam alam kehidupan lain sebagai manusia yang mirip dengan konsep transmigration of the soul dalam Hindu, dan
seterusnya, seperti astrologi, channeling, pantheisme Allah yang bipolar: abstrak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan riil, tradisi Hinduisme, tradisi Gnostis, Neo-Paganisme, theosopi, karma, crystal, meditasi, dan seterusnya Simatupang, 2015.
Beberapa tokoh yang meyakini ideologi new age adalah Pak Simon Hardiman dan Firas, Ayah Zarah. Semua ilmu yang selama ini dipelajari oleh
Firas ternyata mengarah pada kepercayaan tentang new age ini. Pak Simon dan Firas percaya bahwa alam semesta ini adalah makhluk hidup yang berkesadaran.
Seperti tubuh manusia yang memiliki sistem meridian yang tak terlihat tapi ada. Sistem meridian itu seperti pola matriks yang meliputi tubuh manusia. Bumi
juga memiliki sistem meridian. Selama ini manusia tidak menyadari akan hal itu. Manusia belum sepenuhnya mengenali bumi yang mereka tinggali. Hal ini terlihat
dari kutipan di bawah ini. 116
“Kalau Bumi ini hidup seperti kita, maka dia pun akan punya sistem meridian, dia punya chakra. Jadi, bagi saya, lay lines, teori World
Crystalline, teori World Grid, menunjukkan bahwa ada aspek lain dari Bumi kita yang belum kita kenali. Aspek yang menunjukkan
Bumi kita adalah makhluk hidup yang berkesadaran Lestari, 2012: 420-
421.” Menurut Pak Simon dan Firas, seisi alam semesta ini terhubung dan
merupakan satu kesatuan. Alam semesta ini bersifat hologram. Berikut ini kutipannya.
117 Ayahmu, seperti juga aku, percaya bahwa semesta ini bersifat
hologram. Artinya, setiap titik adalah proyeksi dari keseluruhan semesta secara utuh. Sama dengan tubuhmu. Kamu berangkat dari
satu sel hingga jadi triliunan sel. Setiap sel tubuhmu mengekpresikan Zarah secara utuh. Kalau tidak, metode kloning
tidak mungkin berhasil dilakukan. Kalau semsesta ini merupakan satu tubuh, maka kamu adalah bagian inheren darinya, Zarah. Kita
berada dalam suatu jaringan intelegensi ksomos. Mengapa tidak mungkin intelegensi yang sama menghubungkanmu dengan makhluk
lain di semesta ini? Kalau tubuh kita „mengandung‟ semesta secara utuh, mengapa kita terus mengandalakn eksplorasi ke luar, dan
malah mengabaikan gerbang yang ada di dalam? Lestari, 2012: 411.”
Kesadaran tentang bumi itu hidup mereka dapatkan dari ilmu pengetahuan, fenomena-fenomena alam dan juga penjelasan mendetail mengenai pelbagai
peristiwa yang berpengaruh terhadap peradaban manusia. Fenomena-fenomena alam dan peristiwa tersebut contohnya adalah crop circle, UFO, alien, dan situs-
situs peninggalan sejarah yang sulit dijelaskan secara nalar Stonehagen di Inggris, Saqsayhuaman di Peru, Piramida Giza di Mesir, dll.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bawa para penganut new age mengabungkan spiritualitas Timur dan Barat, serta tradisi-tradisi metafisika yang
mengemukakan suatu filsafat yang berpusatkan kepada manusia. Hal itu terlihat dalam Partikel ketika Pak Simon menceritakan mengenai pelbagai tradisi kuno di
dunia dan hubungannya dengan konsep Bumi yang memiliki kesadaran. Berikut ini kutipannya.
118 “Ley lines itu jalur arkaik yang menghubungkan tempat-tempat
sakral di satu area,” jelasnya langsung. “Ley lines itu istilah modern, tapi sebetulnya banyak tradisi kuno yang mengungkapkan konsep
serupa. Di Inca dikenal dengan istilah ceque, di Aborigin dikenal istilah turinga, di China dikenal dengan long mei, di Irlandia
dipercaya ada fairy path. Pengertiannya kurang lebih sama. Di jalur tersebut biasanya dibangun monumen, bangunan, struktur megalitik,
apapun bentuknya, tapi semua itu berfungsi sebagai titik penanda. Tidak ada yang tahu persis bagaimana ley lines tercipta. Seringnya
lay lines merupakan warisan atau pola berulang. Titik-titik di mana Katedral besar biasanya dibangun, misalnya ada jalur dari warisan
budaya sebelumnya, yakni kuil pagan Lestari, 2012: 417.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119 “Tahun ‟60-an, ilmuan Rusia sudah ada yang mengajukan pola kisi-
kisi seperti kristal dengan potongan dua belas pentagon. Titik-titik itu menunjukkan matriks energi ksomik. Ini sejalan dengan yang
perah dibilang oleh Socrates bahwa Bumi bisa dilihat sebagai bola yang dibuat dari sambungan dua belas potongan pentagon Lestari,
2012: 419.”
Para penganut new age juga mengembangkan pelbagai ilmu pengetahuan dan sains. Ilmu pengetahuan merupakan pedoman mereka untuk membuktikan
apa yang mereka percayai. Mereka sangat berpegang teguh pada pengetahuan, penelitian, kesadaran, dan kecerdasan yang mereka miliki. Hal tersebut terlihat
dalam kutipan berikut ini. 120
“Bagi peradaban yang cuma fokus pada materi, bukti yang mereka cari pasti berkisar di alat dan perkakas. Tapi, seperti yang dikatakan
ayahmu, ada teknologi lain yang sifatnya internal, yang jika diekplorasi bisa melakukan pencapaian-pencapaian yang mungkin
lebih dasyat dari sekedar mengandalkan teknologi eksternal. Itu juga bisa jadi satu kemungkinan kan?” Lestari, 2012: 422-423.
121 “Sejak Firas menunjukkan hubungan hipotesis antara entogen dan
perjalanan dimensi lain, banyak persepsi saya yang ikut berubah, Zarah. Pikiran saya jadi terbuka untuk kemungkinan-kemungkinan
lain yang tadinya tidak saya lirik. Stonehegen bukan satu-satunya bangunan neolitik. Di daerah Salisbury ini saja ada ratusan yang
tersebar. Di dunia apalagi. Bagaimana kita bisa menjelaskan bangunan-bangunan cylopean seperti Saqsayhuaman di Peru?
Kontruksi seperti Giza? Atau anomali seperti Nazca Lines? Banyak yang berteori, berusaha membuat miniatur, tapi kita tahu persis,
semua misteri itu tidak pernah terjawab tuntas. Tidak ada manusia modern yang berhasil mengulang keajaiban yang sama, biarpun kita
merasa telah memiliki teknologi maju. Dan satu pertanyaan paling besar dan tetap tidak terjawab: mengapa? Mengapa Stonehegen
dibangun? Untuk apa piramida didirikan? Aapa tujuan Nazca Lines? Menurut saya, itu pertanyaan yang lebih besar. Ada masalah relasi
yang belum terungkap. Peradaban masa lalu memiliki sebuah relasi dengan sesuatu. Entah apa. Relasi yang sekarang tidak kita miliki.
Atau belum kita sadari,” Lestari, 2012: 423. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semua hal yang dibahas di atas mengarah pada sebuah kepercayaan dan hipotesis bahwa alam semesta itu tunggal, semua yang ada di dalamnya memiliki
hubungan dan terkoneksi satu sama lain. Bumi adalah makhluk yang memiliki kesadaran. Dan pada masa lalu semua isi alam semesta terhubung dan terkoneksi.
Mereka meninggalkan jejak penanda berupa bangunan-banguna yang sampai saat ini tidak bisa dijelaskan bagaimana cara membangunnya.
Para penganut ideologi new age dalam Partikel juga melakukan pelbagai penelitian dan mengembangkan ilmu pengetahuan mereka untuk menemukan
hipotesa yang selama ini mereka percayai. Mereka belajar dari pelbagai fenomena alam dan ritual tradisional yang mulai ditinggalkan oleh orang-orang modern.
Mereka menpelajari secara mendetail mengenai fenomena crop circle, UFO dan Alien yang selama ini hanya dianggap dongeng belaka oleh kebanyakan orang.
Para penganut new age memiliki keyakinan dari hasil ilmu pengetahuan dan fenomena-fenomena alam.
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa elemen kesadaran ideologi new age yang terdapat dalam Partikel adalah alam
semesta ini merupakan satu kesatuan yang hidup. Alam semesta adalah makhluk yang memiliki sebuah kesadaran dan dapat berinteraksi. Elemen materialnya
adalah fenomena-fenomena alam, tradisi-tradisi kuno, dan fenomena luar angkasa seperti UFO dan Alien. Elemen solidaritas identitasnya yaitu penelitian sains dan
ilmu pengetahuan. Kemudian elemen kebebasannya adalah bebas percaya bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
alam semesta merupakan satu kesatuan yang tunggal dan alam semesta ini memiliki kesadaran dan terhubung antara satu dengan yang lainnya.
Pada akhirnya, setiap tokoh di dalam Partikel memiliki ideologinya masing- masing yang mereka pegang teguh. Mereka menganut ideologi mereka masing-
masing dengan pelbagai konsekwensinya. Ideologi tersebut yang kemudian mencerminkan pribadi masing-masing. Dan kemudian di dalam masyarakat
ideologi yang mereka anut akan menimbulkan pelbagai kesinambungan. Kesinambungan atau relasi tersebut yang kemudian dikenal denga formasi
ideologi. Formasi tersebut akan dibahas pada poin selanjutnya.
3.3 Formasi Ideologi dalam Novel Partikel karya Dee Lestari