Tahun 2001-2003 Tahun 2003 Latar Waktu

dengan iklim London dan juga tahun Zarah mulai mempelajari mengenai fotografi dengan kamera digital. Kutipan penjelas mengenai rentang tahun 1999-2001 terdapat di bawah ini. 84 ~1999-2001~ Lestari, 2012: 280. Di awal-awal bulan, Zarah masih sibuk dengan komputer dan kamera digital sebelum dikirim berkeliling ke seluruh penjuru dunia untuk tugasnya. Ia menjalani masa tuganya selama berbulan-bulan. Kadang ke Afrika, kadang ke Bolivia, dll. Pada waktu itu, pertengahan Maret 2001, ia kembali ke London. Berikut ini kutipan penjelasnya. 85 Pertengahan Maret 2001. Aku kembali ke London. Masih hidup dan utuh Lestari, 2012: 292.

2.3.2.4 Tahun 2001-2003

Rentang tahun 2001-2003 tidak ditulis ke dalam sebuah bab tersendiri. Namun pada tahun itu adalah tahun-tahun ketika Zarah bertemu dengan Storm, kekasihnya. Pada tahun itu Zarah juga tetap bertugas ke Madagaskar. Pada rentang tahun itu Zarah juga bertemu lagi dengan Koso, sahabatnya. Dan pertemuan Zarah dan Koso adalah pertemuan yang mengacaukan. Koso berkhianat, ia berselingkuh dengan Storm. Hal tersebut terbukti dalam kutpa berikut ini. 86 Akhir musim panas tahun 2001. Hari yang tak mungkin ku lupakan Lestari, 2012:362. Sisa tahun itu ia habiskan untuk menghindari Koso dan Storm dengan bepergian dan bertugas ke manapun. Hal itu terbukti dalam kutipan berikut ini. 87 Sejak hari di kafe Eporio, aku nyaris tak berhenti. Namaku di puncak daftar Paul. Terkadang aku pergi tanpa bertanya lagi. Aku tak peduli akan berakhir di mana. Ke mana pun selama aku bisa cepat meninggalkan London, dan selama negara tujuannya bukan Indonesia Lestari, 2012: 372.

2.3.2.5 Tahun 2003

Tahun 2003 adalah tahun di mana Zarah menemukan informasi mengenai pemilik kamera yang selama ini ia cari. Berkat koneksi Paul yang sangat luas. Ia berhasil menemukan nama pemilik kamera Zarah. Tahun di mana ia pergi ke Galstonbury untuk menemui Pak Simon Hardiman, pemilik kameranya. Tahun di mana ia berkenalan dengan Pak Simon dan diajak berpetualang mempelajari dunia yang selama ini diyakini oleh Firas. Tahun 2003 adalah tahun ketika ia melakukan upacara inisiasi Iboga bersama Pak Simon. Melalui Iboga, Zarah menemukan secerca harapan bahwa ayahnya belum meninggal. Dan melalui ritual meminum serbuk Iboga itu, Zarah malah bertemu dengan Abah. Tak lama setelah melakukan ritual Iboga, Zarah mendapat kabar dari adiknya bahwa Abah meninggal. Kabar tersebut yang terjadi pada tahun 2003, membuat Zarah kembali lagi ke Indonesia. Kutipan penjelas mengenai tahun 2003 terdapat di bawah ini. 88 ~2003~ London Lestari, 2012: 469.

2.3.3 Latar Sosial