Formasi Ideologi Formasi Ideologi dalam Perspektif Antonio Gramsci

Elemen kebebasan menjelaskan bahwa ideologi menghasilkan kebebasan maksimal kepada individu untuk merealisasikan dirinya. Kebebasan memberi peluang kepada masyarakat demi menghilangkan penindasan tersebut Ibid., 36. Keempat elemen tadi tidak harus muncul bersamaan. Elemen yang harus muncul adalah elemen solidaritas-identitas, elemen kebebasan yang berwujud pelbagai aktivitas praktis dan terjelma dalam kehidupan keseharian, cara hidup kolektif masyarakat, lembaga, serta organisasi tempat praktik sosial berlangsung.

1.6.2.2 Formasi Ideologi

Formasi adalah suatu susunan KBBI, 2007: 320. Ideologi adalah sistem berpikir, kepercayaan, praktik-praktik simbolik yang berhubungan dengan tindakan sosial dan politik. Menurut Thompson 2003: 17 ideologi adalah sistem gagasan yang mempelajari keyakinan dan hal-hal ideal filosofis, ekonomis, politis, dan sosial. Ideologi dalam hal ini disebut neutral conception. Dari kedua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa formasi ideologi adalah suatu susunan sistem gagasan yang mempelajari keyakinan dan hal-hal ideal filosofis, ekonomis, politis, dan sosial. Formasi ideologi tidak hanya membahas ideologi apa saja yang terdapat di dalam teks, akan tetapi juga membahas bagaimana relasi antar ideologi tersebut. Formasi ideologi dalam teks muncul melalui tokoh, latar yang mencakup tempat, waktu, dan sosial. Dalam perspektif kajian ini, semua elemen tersebut merupakan representasi ideologi yang melekat pada setiap elemen tadi. Oleh karena itu, karya sastra disebut juga sebagai situs ideologi. Hal tersebut disebabkan karena teks sastra merupakan dialektika pemikiran pengarang itu sendiri yang dimunculkan melalu tokoh, latar, serta peristiwa. Novel Partikel karya Dee Lestari memiliki beberapa ideologi dan ideologi tokoh utamanya tersebut bertentangan dengan ideologi yang ada di dalam masyarakat sekitarnya. Ideologi yang dimiliki Partikel antara lain alalah sebagai berikut, pertama ideologi liberalisme dalam sistem pendidikan. Bahwa tidak selamanya pendidikan harus dilakukan secara formal dengan belajar di sekolah dan disekap beberpa jam di kelas. Kedua, pandangan mengenai alam semesta. Beberapa tokohnya percaya bahwa alam semesta ini adalah makhluk yang memiliki kesadaran. Selain itu, ada beberapa ideologi lagi yang menyimpang dari ideologi yang sudah ada. Berdasarkan teori di atas, peneliti akan melihat dan menganalisis lebih dalam mengenai formasi ideologi yang terdapat dalam Partikel. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bagaimana formasi ideologi karya sastra dalam Partikel.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap, yaitu i pendekatan, ii pengumpulan data, iii analisis data, dan iv penyajian hasil analisis data.

1.7.1 Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif dan pendekatan ssiologis. Pendekatan objektif memusatkan perhatian semata-mata pada unsur-unsur, yang dikenal dengan analisis intrinsik Ratna, 2012: 73. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI