13
kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Secara rinci masing-masing elemen kompetensi tersebut memiliki subkompetensi
dan indikator sebagai berikut. a
Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memahami materi ajar
yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menangui atau koheren dengan materi ajar;
memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
b Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah
wawasan dan memperdalam pengetahuanmateri bidang studi.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki
subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut. a
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara
efektif dengan peserta didik. b
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
14
c Mampu berkomunikasi dan bergaul seara efektif dengan orangtuawali
peserta didik dan masyarakat sekitar. Keempat standar kompetensi, subkompetensi dan jabaran indikator
esensial digunakan sebagai acuan untuk menyusun kisi-kisi instrumen ujian sertifikasi.
C. Hakikat Guru
1. Pengertian Guru
Secara etimologis asal-usul kata, istilah’guru’ berasal dari bahasa India yang artinya’orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari
sengsara’ shambuan, Republika, 25 November 1997. Dalam pengertian umum Guru didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tugas sebagai
fasilitator sehingga siswa dapat belajar dan atau mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal, melalui lembaga pendidikan
sekolah, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta.
Menurut Poerwadarminta 1996:35, guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Sementara itu, Zakiyah Daradjat 1992:39 menyatakan bahwa
guru adalah pendidik profesional karena guru telah menerima dan memikul beban dari orang tua untuk ikut mendidik anak-anak. Secara legal formal,
guru adalah seseorang yang memperoleh surat keputusan SK, baik dari pemerintah atau swasta, untuk melaksanakan tugasnya.