Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3
ia seorang profesional. Presiden telah mencanangkan bahwa guru adalah sebuah profesi, maka tentu harus ada perubahan. Dituangkan dalam peraturan perundangan,
UU Guru dan Dosen. No 142005 yang diudangkan pada 30 Desember 2005 .
“Intinya mengatur bahwa guru dan dosen sebagai sebuah profesi memerlukan kualifikasi dan persyaratan tertentu serta pemberian jaminan. Standarnya demikian.
Guru profesional harus punya standar kualifikasi akademik tertentu. Guru S1D4, dosen S2. kemudian harus ada bukti dalam bentuk sertifikat bahwa memang dia
sebagai tenaga profesi. Karenanya dituntut pula untuk mempunyai sertifikasi pendidik” jelas Dirjen PMPTK, Depdiknas, Prof Fasli Jalal, Ph.D yang dikutip dari
www.dimasnugraha.wordpress.com. Dalam uji tersebut guru diwajibkan memiliki beberapa kompetensi dalam diri
guru itu sendiri yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Selanjutnya dalam Undang-Undang Guru,
kompetensi pedagogik diartikan sebagai kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan
mendalam, sedangkan kompetensi sosial guru didefinisikan sebagai kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik,
semua guru, orangtua peserta didik, dan masyarakat sekitar. Namun pada kenyataannya ternyata tersebut belum sesuai dengan harapan
karena setelah dilakukan uji sertifikasi pada guru, banyak sekali guru di berbagai daerah yang gagal dalam uji sertifikasi tersebut.
Hasil ujian sertifikasi bagi guru dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dosen di 14 kabupaten kota DIY – Jawa Tengah Sebanyak 400 guru dari 1.710 guru yang mengikuti akreditasi di Universitas Negeri Yogyakarta DIY dinyatakan tidak
lulus .http:www.indonesia.go.id.
Sedangkan di Bandung Sebanyak 10.000 dari 17.000 kuota guru di Jabar yang berhak mendapatkan sertifikasi pada 2007
kemungkinan gagal tes sertifikasi. Hanya 7.000 guru yang dipastikan lulus tes tersebut. Lebih memprihatinkan lagi sebanyak 1.600 dari 2.000 guru yang teregistrasi
di Nusa Tenggara Timur dipastikan tak lolos sertifikasi guru karena tidak memenuhi persyaratan. Di lain sisi, data di atas juga membuktikan bahwa kompetensi guru antar
daerah berbeda-beda satu dengan yang lainnya, tentu saja juga akan berbeda pula kompetensi antar pribadi guru.
Kompetensi guru yang berbeda-beda diduga disebabkan oleh faktor-faktor yang terdapat dalam diri guru itu sendiri, misalnya faktor usia guru itu sendiri yang
mungkin akan mempengaruhi cara guru memahami peserta didik saat dalam kelas, atau kematangan usia guru akan berpengaruh terhadap kepribadian guru sehingga
mampu memahami siswa sehingga bisa memilih metode yang tepat untuk pembelajaran bagi siswa.
Faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi kompetensi guru adalah pengalaman kerja guru itu sendiri, seorang guru yang sudah banyak memiliki
pengalaman kerja dalam mengajar pasti berbeda dengan guru yang baru saja lulus dalam cara dia mengajar, ataupun bersikap kepada anak didiknya. Selain faktor umur
dan pengalaman kerja, faktor status sosial ekonomi guru mungkin juga dapat mempengaruhi tingkat kompetensi guru satu dengan yang lainnya misalnya dalam
pengadaan media pembelajaran bagi muridnya referensi buku yang dimiliki guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
yang memiliki tingkat ekonomi yang tinggi pasti juga berbeda dengan guru yang memiliki status sosial ekonomi rendah.
Dari keempat kompetensi yang membentuk sosok guru professional di atas, yang ingin diamati oleh penulis adalah kompetensi pedagogik yaitu suatu
kompetensi yang dapat mencerminkan kemampuan mengajar seorang guru. Untuk dapat mengajar dengan baik maka yang bersangkutan harus menguasai teori dan
praktek pedagogik dengan baik. Misalnya dengan memahami karakter peserta didik, dapat menjelaskan materi pelajaran dengan baik, mampu memberikan evaluasi
terhadap apa yang sudah diajarkan, juga mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Dan kompetensi pedagogik guru dalam pengajaran sangatlah penting
dalam pencapaian tujuan pembelajaran di kelas.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meneliti tentang “ ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DITINJAU DARI ASPEK UMUR,
PENGALAMAN KERJA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI”.