67
paralel yang semua kelas dan gurunya diupayakan untuk bergerak dan bekerja sama secara bersamaan untuk menyajikan yang terbaik bagi siswa-
siswi dikelas. Dengan demikian, dalam sebuah kelas paralel tidak ada kelas favorit, yang ada semua kelas diupayakan menjadi favorit.
Selain itu penyebab tidak ada perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau dari aspek usia adalah tersedianya wadah yang bisa digunakan para
guru muda untuk menimba ilmu kepada para guru senior. Wadah tersebut adalah dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP, di sana para
guru mata pelajaran dari berbagai sekolah dapat bertatap muka dan bertukar pendapat tentang segala hal berkaitan dengan pengajaran mata pelajaran
yang diampu. Begitu pula dengan dibentuknya KKG Kelompok Kerja Guru, tujuan dari KKG adalah membantu meningkatkan kemampuan guru
secara profesional dalam melaksanakan tugasnya yaitu keberhasilan kegiatan belajar-mengajar Depdikbud 19951996:17-21.
2. Analisis Perbedaan Kompetensi Pedagogik ditinjau dari aspek
Pengalaman Kerja
Hasil uji statistis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau dari aspek pengalaman kerja.
Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai chi square
hitung
= 6,23 lebih kecil dari chi square
tabel
= 12,59. Nilai koefisien kontingensi maksimum diperoleh hasil sebagai berikut: koefisien kontingensi sebesar
0,31 dan koefisien kontingensi maksimum sebesar 0,86. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat derajat hubungan adalah sangat rendah.
68
Pengalaman memang merupakan hal yang penting bagi setiap orang, karena dengan melihat pengalaman-pengalaman sebelumnya kita
bisa mencontoh pengalaman baik, ataupun memanfaatkan pengalaman buruk kita guna perbaikan diri. Begitu pula seorang guru, banyaknya
pengalaman dalam mengajar akan membantu dirinya untuk semakin meningkatkan kompetensi mengajarnya. Tapi kenyataannya, guru-guru
baru juga memiliki kompetensi pedagogik yang sama dengan para guru yang memiliki jam terbang tinggi dalam mengajar. Faktor- faktor penyebab
tidak adanya perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau dari aspek pengalaman kerja antara lain :
a. Kemudahan mengakses informasi-informasi yang menunjang para
guru dalam proses pembelajaran. 1
Buku-buku Banyaknya buku yang memuat seluk beluk tentang
kependidikan mulai dari metode pembelajaran yang efektif bagi guru, sampai dengan evaluasi pengajaran dan lain sebagainya.
Hal ini akan sangat membantu para guru yunior untuk mendapatkan pengetahuan baru lewat membaca buku-buku
tersebut.
2 Internet
Dengan menggunakan sarana ini, para guru akan dimudahkan untuk bisa menimba ilmu banyak dari guru lain di berbagai
69
belahan dunia. Di samping itu, guru mendapatkan informasi- informasi baru untuk menunjang proses belajar mengajar di
kelas. b.
Gencarnya program peningkatan kualitas pendidikan oleh pemerintah. Sebagai contoh dapat dilihat di harian Kompas, 24 Juli 2008
berjudul “Upaya Peningkatan Kualitas Guru dan Hasil Didik Juga Fokus Kebijakan Pendidikan Karawang” yang memuat hal sebagai
berikut : Seperti yang dijelaskan oleh Bupati Karawang,
Drs. H. Dadang S. Muchtar, kebijakan pendidikan di Kabupaten Karawang dibagi
menjadi 3 tahapan, yaitu pembangunan infrastruktur pendidikan, biaya sekolah gratis dan terjangkau, serta peningkatan kualitas guru
dan hasil didik. Dalam pembangunan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Karawang berhasil memperbaiki 2.565 lokal gedung
sekolah dari sebanyak 2.861 lokal yang rusak. Dengan demikian masih terdapat 296 lokal yang akan diperbaiki, dan direncanakan
selesai pada tahun ini. “Oleh karena itu, para Kepala Sekolah agar bersabar bila ada gedung sekolah yang belum diperbaiki, karena insya
Allah pada tahun ini seluruhnya akan selesai,” tambahnya.
Sedangkan di dalam rangka menyediakan pendidikan gratis dan terjangkau, Pemkab Karawang telah berhasil menggratiskan biaya
sekolah untuk SD dan SMP. Sedangkan pada tingkat SLTA, Pemkab telah membatasi besaran Dana Sumbangan Pendidikan DSP yang
selama ini menjadi beban orang tua murid. “Untuk kebijakan ini, Pemkab Karawang memberikan tambahan dana BOS Kabupaten,”
ujarnya.
Pada upaya peningkatan kualitas guru dan murid, Pemkab Karawang memiliki kebijakan berupa bantuan peningkatan
kesejahteraan guru. Bantuan tersebut diantaranya Transportasi Guru dan Pengawas sebesar Rp. 16,8 miliar untuk 14.000 guru selama 12
bulan Rp. 100.000 per guru per bulan, Insentif Guru SDN sebesar Rp. 5,137 miliar untuk 8.563 guru selama 12 bulan Rp. 50.000,
Bantuan Honor Guru Ngaji sebesar Rp. 3,2 miliar untuk 4.000 guru ngaji Rp. 800.000 per guru per tahun, Bantuan Honor Guru MDA
sebesar Rp.1,2 miliar untuk 1.500 guru MDA Rp 800.000 per guru per tahun, Bantuan Honor Guru MI sebesar Rp.1,2 miliar untuk 1.500
guru MI Rp 800.000 per guru per tahun, Bantuan Honor Guru MTs sebesar Rp.1,2 miliar untuk 1.500 guru MTs Rp 800.000 per