Sebelum Sesudah Analisis Komparasi Pemahaman Siswa dalam Penerapan Model

Tabel 5.9 Nilai Siswa Siklus I No. Nama Skor awal Skor Pre Test Skor Post Test 1. Riana Wulandari 50 52 75 2. Secta Diamantin 40 61 70 3. Lilis Eka Kurnia Dewi 30 61 75 4. Marshella Christine Claudia Gone 37 51 82.5 5. Anjar Bayu Saputra 37 67 79.5 6. Cintya Prisilia Oematan 40 71 80 7. Noviana Ciptaningrum 30 41 82.5 8. Gladio Aji Bantolo 30 - 41 9. Mariadina Permatasuri 40 71 70 10. Rahayu Saraswati Herlambang 40 38 75 11. Sri Sunu Widya Ningsih 30 43 75,5 12. Debby Shintya Nur Alam 30 74 82.5 13. V. Obrin Argisa Purnama 37 18 20 14. Yedida Sadewa Putra 30 24 85 15. Erwin Husli 30 - 77.5 16. Fendy Rahadian Hermanto 30 - 87.5 17. Ida Bagus Eka Putra Wesnawa - - - 18. Muhhamad Rizky - - 80 19. Johanes William Rifael - 38 - 20. Atmaka Kosala Labdajaya 30 - - 21. Cakra Eka Jonatan 30 63 47 2. Felix Budi Satria Jati 40 44 55 23. Galang Sidhayatra Amurwabumi - 39 60

1. Sebelum

STAD Berdasarkan data hasil penelitian terhadap 17 siswa 6 siswa tidak masuk sekolah, skor data tertinggi untuk variabel pemahaman siswa adalah 100 dan skor terendah adalah 0. Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.10 Pemahaman Siswa Sebelum STAD Skor Frekuensi Persentase Kategori kecenderungan Variabel 81-100 0 Sangat baik 66-80,99 4 23,529 Baik 56-65,99 3 17,647 Cukup Baik 46-55,99 2 11,764 Tidak baik 46 8 47,058 Sangat tidak baik Jumlah 17 100 Cat:dibulatkan Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada pemahaman siswa dikategorikan sangat baik adalah 00; pemahaman siswa dikategorikan baik adalah 4 siswa 23,529; pemahaman siswa dikategorikan cukup baik adalah 3 siswa 17,647; pemahaman siswa dikategorikan tidak baik adalah 2 siswa 11,764; pemahaman siswa dikategorikan sangat tidak baik adalah 8 siswa 47,058. Jika dilihat dari KKM yaitu 72, siswa yang sudah tuntas lebih sedikit yaitu 1 siswa 5,882 dibandingkan dengan siswa yang belum tuntas yaitu 16 siswa 94,117. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa pemahaman siswa sebelum STAD dikategorikan sangat tidak baik.

2. Sesudah

STAD Pada Siklus I Berdasarkan data hasil penelitian terhadap 19 siswa 4 siswa tidak masuk sekolah, skor data tertinggi untuk variable pemahaman siswa adalah 100 dan skor terendah adalah 0. Berdasarkan data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut: Tabel 5.11 Pemahaman Siswa Sesudah STAD Skor Frekuensi Persentase Kategori kecenderungan Variabel 81-100 5 25 Sangat baik 66-80,99 10 50 Baik 56-65,99 1 5 Cukup Baik 46-55,99 2 10 Tidak baik 46 2 10 Sangat tidak baik Jumlah 20 100 Cat:dibulatkan Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada pemahaman siswa dikategorikan sangat baik adalah 5 25; pemahaman siswa dikategorikan baik adalah 10 50; pemahaman siswa dikategorikan cukup baik adalah 1 5; pemahaman siswa dikategorikan tidak baik adalah 2 10; pemahaman siswa dikategorikan sangat tidak baik adalah 2 10. Jika dilihat dari KKM yaitu 72, siswa yang sudah tuntas lebih banyak yaitu 13 siswa 65 dibandingkan dengan siswa yang belum tuntas yaitu 7 siswa 35. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Akuntansi dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Peningkatan pemahaman siswa dapat disebabkan oleh penggunaan metode yang tepat. Model kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam pembelajaran ini merupakan metode yang mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penerapan metode yang menarik dengan adanya diskusi kelompok dan masing-masing siswa dalam kelompok wajib memahami materi dengan baik karena selanjutnya akan ada diskusi yang wajib dikerjakan dan dinilai secara individu. Hal ini yang membuat para siswa menjadi tidak bosan dan menjadi bersemangat untuk belajar karena adanya variasi pembelajaran. Masing-masing kelompok akan bekerja sama untuk mendapatkan keberhasilan dengan mencapai skor tertinggi. Dengan begitu siswa menjadi lebih terdorong untuk berprestasi setelah diterapkannya metode pembelajaran ini. 3. Siklus kedua Siklus kedua diterapkan apabila target yang telah ditetapkan pada siklus pertama belum tercapai. Pada penelitian ini siklus kedua tidak diterapkan karena target peningkatan pemahaman siswa sudah tercapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan pemahaman siswa kelas XII IPS 2 pada mata pelajaran akuntansi. Peningkatan pemahaman siswa tersebut tampak dari nilai yang dicapai oleh siswa pada waktu pre test dan post test. Pada saat pre test, berdasarkan PAP II jumlah siswa yang berada pada pemahaman siswa dikategorikan sangat baik adalah 00; pemahaman siswa dikategorikan baik adalah 4 siswa 23,529. Jika dibandingkan pada saat post test, jumlah siswa yang berada pada pemahaman siswa dikategorikan sangat baik adalah 5 siswa 25; pemahaman siswa dikategorikan baik adalah 10 siswa 50. Jika dilihat dari KKM yaitu 72, siswa yang sudah tuntas lebih banyak yaitu 13 siswa 65 dibandingkan dengan siswa yang belum tuntas yaitu 7 siswa 35. Target dari keberhasilan yaitu 65 siswa mengalami ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Akuntansi dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA KELAS X SMK MURNI 2 SURAKARTA MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

0 6 281

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean.

0 2 279

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SKRIPSI

0 5 184