Kerangka Berpikir KAJIAN TEORITIK

3. Pengukuran Tingkat pemahaman

Suwardjono 1991 menyatakan ukuran pemahaman atau keberhasilan siswa dalam mempelajari materi mata pelajaran dilihat dari nilai yang diperoleh siswa. Menurut Arikunto 1995 ada beberapa skala penilaian yang dapat mengukur pemahaman atau keberhasilan siswa dalam mempelajari materi mata pelajaran, yaitu: a. Skala bebas adalah skala penilaian yang tidak tetap. Ada kalanya skor tertinggi 20, lain kali 25, lain kali 50. Ini semua tergantung dari banyak dan bentuk soal. b. Skala 1-10 adalah skala penilaian untuk angka 0 adalah angka terendah dan angka 10 adalah angka tertinggi. c. Skala 1-100 adalh skala penilaian yang lebih halus dibanding skala 1-10, karena skala ini menilai dalam bilangan bulat. d. Skala huruf adalah skala penilaian yang menggunakan huruf A, B, C dan D Tabel 2.1 Skala Penilaian Angka 10 Angka 100 Huruf Keterangan 8.0-10 80-100 A Sangat Baik 6.6-7.9 66-79 B Baik 5.6-6.5 56-65 C Cukup 4.0-5.5 40-55 D Kurang 3.0-3.9 30-39 E Gagal Sumber:Suharsimi Arikunto 1995

D. Kerangka Berpikir

Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai dan memahami materi yang diajarkan oleh guru. Jika para siswa ingin agar timnya mendapatkan penghargaan tim, mereka harus membantu teman satu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI timnya untuk mempelajari materinya. Mereka harus mendukung teman satu timnya untuk mempelajari materinya dan bisa melakukan yang terbaik, menunjukkan norma bahwa belajar itu penting, berharga dan menyenangkan. Para siswa bekerja sama setelah guru menyampaikan materi pelajaran. Mereka boleh bekerja berpasangan dan membandingkan jawaban masing-masing, mendiskusikan setiap ketidaksesuaian, dan saling membantu satu sama lain jika ada yang salah dalam memahami. Mereka boleh mendiskusikan dari pendekatan penyelesaian masalah, atau mereka juga boleh saling memberikan kuis mengenai objek yang sedang mereka pelajari. Mereka bekerja dengan teman satu timnya, menilai kekuatan dan kelemahan mereka untuk membantu mereka berhasil dalam kuis. Meski para siswa bekerjasama dalam kelompok, mereka tidak boleh saling bekerjasama dalam mengerjakan kuis. Tiap siswa harus memahami materinya. Tanggung jawab individual seperti ini memotivasi siswa untuk memberi penjelasan dengan baik satu sama lain agar bersama- sama memahami materi, merupakan satu-satunya cara bagi tim untuk berhasil adalah dengan membuat semua anggota tim menguasai informasi atau kemampuan yang diajarkan. Karena skor tim didasarkan pada kemajuan yang dibuat anggotanya dibandingkan hasil yang dicapai sebelumnya, semua siswa punya kesempatan untuk menjadi “bintang- bintang tim” dalam minggu tersebut. Hasil penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti merujuk pada penelitian Lucia Rini Hapsari yang berjudul ” Peningkatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pemahaman Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD pada Mata Pelajaran Akuntansi SMA: Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 melalui penerapan metode kooperatif tipe STAD. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilakukan di kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta bulan maret sampai April 2009. Tehnik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa model Pembelajaran STAD dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada mata pelajaran akuntansi. Hal ini dapat ditunjukkan dari jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan setelah diterapkan model pembelajaran sebesar 100 baik siklus pertama maupun siklus kedua. Selain itu juga jika dilihat kognitif, afektif dan psikomotorik siswa juga terdapat peningkatan yaitu untuk kognitif siswa 72,41 untuk siklus pertama sedangkan 91,79 untuk siklus kedua. Untuk ranah psikomotorik 62,5 untuk siklus pertama dan 100 untuk siklus kedua. Ranah afektif menunjukkan bahwa 100s siswa berminat untuk mengikuti model pembelajaran Tipe STAD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK, yaitu suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru dan oleh guru bersama dengan peserta didik sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Penelitian ini bermaksud untuk mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi yang bermanfaat untuk selanjutnya data tersebut dianalisis untuk dicari kesimpulannya. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA BOPKRI 2 Jalan Jenderal Sudirman No.87 Yogyakarta. Pemilihan sekolah ini bertujuan untuk memberi inspirasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut. Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2011-2012, yaitu bulan Agustus-September 2011.

C. Subjek dan Objek Penelitian.

Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI1 IPS 2 semester 1. Sedangkan objek penelitian adalah peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA KELAS X SMK MURNI 2 SURAKARTA MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

0 6 281

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean.

0 2 279

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SKRIPSI

0 5 184