yang lain. Dua unsur yang lain, yaitu kesempatan opportunity dan ancaman threat, diidentifikasikan dari
yang ada di luar diri guru atau peneliti dan juga di luar diri siswa atau subjek yang dikenai tindakan.
d. Upaya Empiris dan Sistematik
Dengan telah dilakukan analisis SWOT, berarti sudah mengikuti prinsip empiris terkait dengan pengalaman dan
sistemik, berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan keseluruhan sistem yang terkait dengan objek yang sedang
digarap. Jika guru mengupayakan cara mengajar baru, harus juga memikirkan tentang sarana pendukung yang berbeda,
mengubah jadwal pelajaran, dan hal-hal lain yang terkait dengan cara baru yang diusulkan tersebut.
e. Ikuti Prinsip SMART dalam Perencanaan
SMART adalah kata bahasa inggris yang artinya cerdas.
Akan tetapi, dalam proses perencanaan kegiatan merupakan singkatan dari lima huruf bermakna. Adapun makna dari
masing-masing huruf adalah sebagai berikut: 1
S-Spesific, khusus, tidak terlalu umum; 2
M-Managable, dapat dikelola, dilaksanakan; 3
A-Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau Achievable,
dapat dicapai, dijangkau; 4
R-Realistic. Operasional, tidak di luar jangkauan, dan 5
T-Time-Bound, diikat oleh waktu, terencana.
3. Tahap Pelaksanaan PTK
Rincian kegiatan pada setiap tahapan yaitu Arikunto, 2008:75-80: a.
Perencanaan Tahap ini berupa menyusun rancangan tindakan yang
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan.
Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut:
1
Mengidentifikasi dan menganalisis masalah 2
Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan
3 Merumuskan masalah secara jelas
4 Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk
menemukan jawaban 5
Menentukan cara untuk menguji hipotesis 6
Membuat secara rinci rancangan tindakan b.
Tindakan Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan
pembelajaran akan dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Pengamatan atau observasi
Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang
sama. Instrument yang dipakai dalam adalah 1 soal tes, kuis, 2 lembar observasi, 3 catatan lapangan.
d. Refleksi
Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah
terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
4. Tujuan PTK
Tujuan PTK menurut Kunandar dalam buku Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru
2008:63-64 sebagai berikut: a.
Untuk memecahkan masalah nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru
dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik
di kalangan para guru. Mutu pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa, baik yang bersifat
akademis yang tertuang dalam nilai ulangan harian formatif, ulangan tengah semester sub summatif dan
ulangan akhir semester sumatif maupun yang bersifat non akademis, seperti motivasi, perhatian, aktivias, minat dan
lain sebagainya.
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara
terus menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat.
c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui
peningkatan proses pembelajaran. d.
Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan
analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya. e.
Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan
yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan. f.
Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan
berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Meningkatnya sikap profesional pendidik dan tenaga
kependidikan. h.
Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan
perbaikan mutu pedidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran di samping untuk meningkatkan
relevansi dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang
terintegrasi di dalamnya. 5.
Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK
Manfaat PTK dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek akademis dan aspek praktis Kunandar, 2008:68 yaitu sebagai berikut:
a. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru
menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajran dalam
jangka pendek.
b. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK antara lain: 1
merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang
dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu selalu
mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan pendekatan, metode, maupun gaya
pembelajaran sehingga dapat melahirkan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik
kelas; 2 pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK, maka guru telah
melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Model Penelitian Tindakan Kelas