7
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga menyangkut upaya guru dalam bentuk proses
pembelajaran yaitu upaya meningkatkan hasil yang lebih baik dari
sebelumnya.
Arikunto 2008:2 menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, Penelitian+Tindakan+Kelas sebagai berikut:
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang disengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Sedangkan menurut David Hopkins dalam Kunandar 2006:46 pengertian PTK adalah:
Sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk
memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a praktik- praktik kependidikan mereka, b pemahaman mereka tentang
praktik-praktik tersebut, dan c situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Prinsip Dasar PTK
Agar peneliti memperoleh informasi atau kejelasan yang lebih baik tentang penelitian tindakan, perlu kiranya dipahami bersama prinsip-
prinsip yang harus dipenuhi apabila berminat dan akan melakukan penelitan tindakan kelas. Prinsip tersebut dalam Arikunto 2008:6
adalah sebagai berikut: a.
Kegiatan Nyata dalam Situasi Rutin Penelitian tindakan dilakukan oleh peneliti tanpa mengubah
situasi rutin. Jika penelitian dilakukan dalam situasi lain, hasilnya tidak dijamin dapat dilaksanakan lagi dalam situasi
aslinya, dengan kata lain dalam situasi tidak wajar. Oleh karena itu, penelitian tindakan tidak perlu mengadakan
waktu khusus, tidak mengubah jadwal yang sudah ada. Dengan demikian, apabila guru akan melakukan beberapa
kali penelitian tindakan, tidak menimbulkan kerepotan bagi Kepala Sekolah dalam mengelola sekolahnya.
b. Adanya Kesadaran Diri untuk Memperbaiki Kinerja
Penelitian tindakan didasarkan atas sebuah filosofi bahwa setiap manusia tidak suka hal-hal yang statis, tetapi selalu
menginginkan sesuatu yang lebih baik. Penelitian tindakan dilakukan bukan karena ada paksaan atau permintaan dari
pihak lain tetapi harus atas dasar sukarela, dengan senang hati, karena menunggu hasilnya yang diharapkan lebih baik
dari hasil yang lalu, dan dirasakan belum memuaskan sehingga perlu ditingkatkan. Guru melakukan penelitian
tindakan karena telah menyadari adanya kekurangan pada dirinya, artinya pada kinerja yang dilakukan, dan tentunya
setelah itu melakukan perbaikan.
c. SWOT sebagai Dasar Berpijak
Penelitian tindakan harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT, terdiri dari Strenght kekuatan,
Weaknesses kelemahan, Opportunity peluang dan Threat
ancaman. Empat hal tersebut harus dilihat dari sudut guru yang melaksanakan maupun siswa yang dikenai tindakan.
Dengan berpijak pada hal tersebut, penelitian tindakan dapat dilaksanakan hanya apabila ada kesejalanan antara
kondisis yang ada pada guru dan juga pada siswa. Kekuatan Strenght dan kelemahan Weaknesses yang ada
pada diri peneliti dan subjek tindakan yang diidentifikasikan secara cermat sebelum mengidentifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang lain. Dua unsur yang lain, yaitu kesempatan opportunity dan ancaman threat, diidentifikasikan dari
yang ada di luar diri guru atau peneliti dan juga di luar diri siswa atau subjek yang dikenai tindakan.
d. Upaya Empiris dan Sistematik
Dengan telah dilakukan analisis SWOT, berarti sudah mengikuti prinsip empiris terkait dengan pengalaman dan
sistemik, berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan keseluruhan sistem yang terkait dengan objek yang sedang
digarap. Jika guru mengupayakan cara mengajar baru, harus juga memikirkan tentang sarana pendukung yang berbeda,
mengubah jadwal pelajaran, dan hal-hal lain yang terkait dengan cara baru yang diusulkan tersebut.
e. Ikuti Prinsip SMART dalam Perencanaan
SMART adalah kata bahasa inggris yang artinya cerdas.
Akan tetapi, dalam proses perencanaan kegiatan merupakan singkatan dari lima huruf bermakna. Adapun makna dari
masing-masing huruf adalah sebagai berikut: 1
S-Spesific, khusus, tidak terlalu umum; 2
M-Managable, dapat dikelola, dilaksanakan; 3
A-Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau Achievable,
dapat dicapai, dijangkau; 4
R-Realistic. Operasional, tidak di luar jangkauan, dan 5
T-Time-Bound, diikat oleh waktu, terencana.
3. Tahap Pelaksanaan PTK