diaudit sehingga akan menambah dan memperluas pengetahuannya di bidang akuntansi dan auditing.
Hasil penelitian Saripudin dkk. 2012 menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas hasil audit. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman seorang auditor dalam melakukan pemeriksaan maka semakin meningkatkan kualitas hasil
pemeriksaannya.
2.2.11. Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit
Akuntan publik tidak dapat memberikan opini yang obyektif jika ia tidak independen. Meskipun auditor memiliki kemampuan teknis yang cukup,
masyarakat tidak akan percaya jika mereka tidak independen. Oleh karena itu cukuplah beralasan bahwa untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas
diperlukan sikap independen dari auditor. Karena jika auditor kehilangan independensinya maka laporan audit yang dihasilkan tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada. Dapat disimpulkan bahwa seorang akuntan publik harus selalu mempertahankan sikap mental independennya dalam setiap
melaksanakan audit, dengan pelaksanaan audit yang sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia maka akuntan publik
dapat memberikan kualitas audit yang dapat dipercaya sesuai dengan harapan para pemakai laporan keuangan. Setiawan, 2012 : 32-33.
Kepercayaan masyarkat umum atas independensi sikap auditor independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik.
Kepercayaan masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
independensi sikap auditor ternyata berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat juga menurun disebabkan oleh keadaan yang oleh mereka yang
berpikiran sehat reasonable dianggap dapat mempengaruhi sikap independen tersebut SA Seksi 220 dalam SPAP 2001. Hal ini diperkuat dengan
penelitian yang dilakukan oleh Saripudin dkk. 2012 dan penelitian Ardini 2010 yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap
kualitas hasil audit.
2.2.12. Pengaruh Obyektifitas Terhadap Kualitas Audit
Hubungan keuangan dengan klien dapat mempengaruhi obyektifitas dan dapat mmengakibatkan pihak ketiga berkesimpulan bahwa obyektifitas
auditor tidak dapat dipertahankan. Dengan adanya kepentingan keuangan, seorang auditor jelas berkepentingan dengan laporan hasil pemeriksaan yang
diterbitkan. Standar umum dalam standar audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP menyatakan bahwa dengan prinsip obyektifitas
mensyaratkan agar auditor melaksanakan audit dengan jujur dan tidak mengkompromosikan kualitas. Sukriah dkk., 2009 : 10.
Penelitian yang dilakukan oleh Sukriah 2009, Yulian dan Pamudji 2012, semuanya menyatakan bahwa obyektifitas berpengaruh positif
terhadap kualitas hasil audit, bahkan dari kedua penelitian tersebut tingakt obyektifitas auditor merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap
kualitas hasil audit dari pada variabel yang lain. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat obyektifitas auditor maka semakin baik kualitas hasil
pemeriksaannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.13. Pengaruh Integritas Terhadap Kualitas Audit