c. Pelaksanaan Pengujian Audit
Tahap ketiga pekerjaan audit adalah pelaksanaan pengujiana audit. Tahap ini juga disebut dengan “pekerjaan lapangan”. Tujuan utama
pelaksaan pekerjaan lapangan ini adalah untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas pengendalian intern klien dan kewajaran laporan
keuangan klien. Tahap pelaksaan dan pengujian audit ini mencakup sebagian besar pekerjaan audit.
d. Pelaporan Audit
Tahap akhir pekerjaan audit atas laporan keuangan adalah pelaporan audit. Pelaksaan tahap ini harus mengacu ke “standar pelaporan”. Ada
dua langkah penting yang dilaksanakan oleh auditor dalam pelaporan audit ini : 1 menyelesaikan audit dengan meringkas semua hasil
pengujian dan menarik simpulan, 2 menerbitkan laporan audit.
2.2.1.5. Jenis dan Tipe Audit
Menurut Kurnia dan Suhayati 2010 : 4-13 jenis audit terdiri dari tiga macam, yaitu :
a. Audit Laporan Keuangan Financial Statement Audits
Audit laporan keuangan bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan wajar, sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.
Kriteria tertentu tersebut adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dimuat dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI. Asersi dari audit laporan keuangan ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
merupakan informasi yang ada dalam laporan keuangan. Bukti audit yang tersedia dapat berupa dokumen, catatan dan bahan bukti yang
berasal dari sumber-sumber diluar perusahaan. Hasil akhir dalam bentuk opini auditor, yang dihasilkan oleh akuntan publik sebagai auditor
independen. Adapun pengguna laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntan independen tersebut biasanya untuk pihak eksternal perusahaan,
seperti analisis keuangan, kreditor, supplier, investor, dan pemerintah. b.
Audit Operasional Operatinal Audits Perkembangan bisnis membuat pemegang saham sudah tidak dapat
mengikuti semua kegiatan operasi perusahaanya sehari-hari, sehingga mereka membutuhkan auditor manajemen yang profesional untuk
membantu mereka dalam mengendalikan operasional perusahaan. c.
Audit Kepatuhan Compliance Audits Audit kepatuhan bertujuan untuk menentukan apakah auditee telah
mengikuti kebijakan, prosedur, dan peraturan yang telah ditentukan pihak yang otoritasnya lebih tinggi. Manajemen bertanggungjawab
untuk menjamin bahwa entitas yang dikelolanya mematuhi peraturan perudang-undangan yang berlaku atas aktivitasnya. Tanggungjawab ini
mencakup pengidentifikasian peraturan yang berlaku dan penyusunan pengendalian intern yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa entitas tersebut mematuhi peraturan. Selanjutnya menurut Agoes 2012 : 10-13 jenis dan tipe audit
ditinjau berdasarkan :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Ditinjau dari luasnya pemeriksaan :
1. Pemeriksaan Umum General Audit
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP independen dengan tujuan untuk memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan, pemeriksaan terseut harus dilakukan sesuai dengan Standar
Profesional Akuntan Publik SPAP atau panduan audit entitas bisnis kecil dan memperhatikan kode etik akuntan Indonesia, kode
etik profesi akuntan publik serta standar pengendalian mutu. 2.
Pemeriksaan Khusus Special Audit Suatu pemeriksaan terbatas sesuai dengan permintaan auditee
yang dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa,
karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas. b.
Ditinjau dari jenis pemeriksaan : 1.
Pemeriksaan Manajemen Operational Audit Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,
termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan
operasi terebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Pemeriksaan Ketaatan Compliance Audit
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan manajemen,
dewan komisaris
maupun pihak
ekstenal Pemerintah, Bapepam LK, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal
Pajak, dan lain-lain. Pemeriksaan bisa dilakukan baik oleh KAP maupun Bagian Internal Audit.
3. Pemeriksaan Intern Internal Audit
Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan. Pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor
biasanya lebih rinci dibandingkan dengan pemeriksaan umum yang dilakukan oleh KAP. Internal auditor biasanya tidak memberikan
opini terhadap kewajaran laporan keuangan, karena pihak-pihak di luar perusahaan menganggap bahwa internal auditor, yang
merupakan orang dalam perusahaan, tidak independen. 4.
Computer Audit Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data
akuntansinya dengan menggunakan Electronic Data Processing EDP System. Ada 2 dua metode yang bisa dilakukan auditor :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Audit Around The Computer
Dalam hal ini auditor hanya memeriksa input dan output dari EDP system tanpa melakukan tes terhadap proses dalam EDP
system tersebut. b.
Audit Trough The Computer Selain memeriksa input dan output, auditor juga melakukan tes
proses EDP-nya. Pengetesan tersebut merupakan compliance test dilakukan dengan menggunakan Generalized Audit
Software, ACL dll. dan memasukkan dummy data data palsu untuk mengetahui apakah data tersebut diproses sesuai dengan
sistem yang seharusnya. Dummy data digunakan agar tidak mengganggu data asli. Dalam hal ini KAP harus mempunyai
Computer Audit
Specialist yang
merupakan auditor
berpengalaman dengan tambahan keahlian di bidang computer information system audit.
2.2.1.6. Jenis Auditor