b. Manfaat praktis :
1. Bagi Masyarakat, meningkatkan motivasi masyarakat untuk mencari
informasi tentang antibiotika agar lebih cermat dalam menentukan sikap dan tindakan pada penggunaan antibiotika sehingga dapat
menurunkan kemungkinan terjadinya resistensi. 2.
Bagi Pemerintah, sebagai sumber informasi dalam melakukan evaluasi tentang pelayanan pemberian informasi kesehatan kepada
masyarakat serta untuk mengembangkan metode edukasi CBIA dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat
tentang penggunaan antibiotika. 3.
Bagi Akademisi, sebagai dasar bentuk pengembangan model edukasi CBIA dan penelitian sehubungan dengan peningkatkan pengetahuan,
sikap, dan tindakan masyarakat mengenai penggunaan antibiotika.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta mengenai penggunaan
antibiotika dengan metode CBIA.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik demografi responden yang berpengaruh
pada pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam penggunaan antibiotika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki
tentang penggunaan antibiotika sebelum dilakukan metode CBIA. c.
Mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki tentang penggunaan antibiotika sesudah dilakukan metode CBIA.
d. Membandingkan tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-
laki tentang penggunaan antibiotika sebelum dan sesudah dilakukan metode CBIA.
11
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari informasi yang kemudian diperhatikan, dimengerti, dan diingat. Informasi dapat bermacam-macam bentuknya baik
pendidikan formal maupun informal, seperti membaca surat kabar, mendengar radio, menonton TV, percakapan sehari-hari, dan pengalaman hidup lainnya.
Pengetahuan berupa segala sesuatu yang diketahui dan berkenaan dengan hasil. Pengetahuan merupakan hasil setelah orang melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2010. Pengetahuan dapat menjadi penyebab atau motivator bagi seseorang
dalam bersikap dan berperilaku, sehingga dapat pula menjadi dasar dari terbentuknya suatu tindakan yang dilakukan seseorang Azwar, 2007. Sebelum
seseorang melakukan suatu tindakan atau berperilaku baru, terjadi beberapa proses yang berurutan dalam diri mereka seperti :
a. Kesadaran awareness, yaitu orang mulai menyadari adanya stimulus
tertentu atau objek terlebih dahulu. b.
Ketertarikan interest, di mana seseorang mulai merasa tertarik terhadap stimulus yang ada.