Jenis dan Rancangan Penelitian Populasi, Subjek, dan Kriteria Inklusi Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Instumen Penelitian

24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental semu, karena peneliti memberikan perlakuan atau intervensi pada responden penelitian tetapi tidak mengubah bentuk fisik responden. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah time series, karena pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan secara berulang dalam waktu tertentu yang ditentukan oleh peneliti.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

a. Variable bebas

Metode Cara Belajar Insan Aktif CBIA.

b. Variabel tergantung

Tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan.

c. Variabel pengacau terkendali

Informasi yang didapatkan remaja laki-laki sebelumnya baik secara formal ataupun informal, seperti mengikuti kursus, seminar, penyuluhan, dan pendidikan di sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Variabel pengacau tak terkendali

Informasi yang didapatkan remaja laki-laki sebelum mengikuti CBIA melalui penjelasan dokter, apoteker atau media seperti televisi, radio, internet, dan surat kabar.

2. Definisi operasional

a. Remaja laki-laki adalah siswa laki-laki yang berusia antara 15-17 tahun. b. Tingkat pengetahuan remaja laki-laki mengenai penggunaan antibiotika. Tingkat pengetahuan remaja laki-laki mengenai antibiotika dapat dikategorikan sebagai berikut : 1 Tingkat pengetahuan dikatakan baik jika responden mampu menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar ≥ 75 yaitu dengan skor ≥ 13. 2 Tingkat pengetahuan dikatakan cukup jika responden mampu menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar 56 - 74 yaitu dengan skor 9 - 12. 3 Tingkat pengetahuan dikatakan kurang jika responden mampu menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar 55 yaitu dengan skor 9 Budiman, 2013. c. Tingkat sikap remaja laki-laki mengenai penggunaan antibiotika. Tingkat sikap remaja laki-laki dalam menggunakan antibiotika dapat dikategorikan sebagai berikut : 1 Tingkat sikap dikatakan baik jika responden mampu menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar 76 – 100 yaitu dengan skor 31 – 40. 2 Tingkat sikap dikatakan cukup jika responden mampu menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar 56 – 75 yaitu dengan skor 23 – 30. 3 Tingkat sikap dikatakan kurang jika responden mampu menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar 56 yaitu dengan skor ≤ 22 Budiman, 2013. d. Tingkat tindakan remaja laki-laki mengenai penggunaan antibiotika. Tingkat tindakan remaja laki-laki mengenai antibiotika dapat dikategorikan sebagai berikut : 1 Tingkat tindakan dikatakan baik jika responden mampu menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar 76 – 100 yaitu dengan skor 31 – 40. 2 Tingkat tindakan dikatakan cukup jika responden mampu menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar 56 – 75 yaitu dengan skor 23 – 30. 3 Tingkat tindakan dikatakan kurang jika responden mampu menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar 56 yaitu dengan skor ≤ 22 Budiman, 2013. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Cara Belajar Insan Aktif CBIA adalah metode edukasi untuk meningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden yang digunakan pada penelitian ini. f. Pre intervensi adalah keadaan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden sebelum dilakukan CBIA. g. Post intervensi 1 adalah keadaan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden sesaat setelah dilakukan CBIA. h. Post intervensi 2 adalah keadaan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden 1 bulan 32 hari setelah dilakukan CBIA. i. Post intervensi 3 adalah keadaan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden 2 bulan 58 hari setelah dilakukan CBIA.

C. Populasi, Subjek, dan Kriteria Inklusi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa laki-laki di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah remaja laki-laki yang sesuai dengan kriteria inklusi. Subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu responden berjenis kelamin laki-laki pada rentang usia 12-25 tahun dengan latar belakang pendidikan non kesehatan yang merupakan siswa SMASMK di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis serta bersedia mengikuti kegiatan CBIA dan mengisi kuesioner. Kriteria eksklusi subjek penelitian adalah remaja laki-laki yang tidak mengikuti kegiatan CBIA secara lengkap dan tidak bersedia mengisi kuesioner. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, khususnya dilaksanakan di SMK Negeri 4 Yogyakarta, Jalan Sidikan 60 Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2014 - Februari 2015.

E. Instumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan booklet atau modul. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang dikembangkan dari kuesioner pada penelitian sebelumnya yang sudah tervalidasi Marvel, 2012. Pengembangan kuesioner tersebut kemudian dikonfirmasi oleh seorang expert judgement. Kuesioner yang akan diberikan terdiri dari dua jenis pernyataan, yaitu : 1. Pernyataan mengenai fakta Pernyataan-pernyataan pada kuesioner berisi tentang data-data demografi responden seperti nama, usia, jenis kelamin, alamat tempat tinggal, serta latar belakang pendidikan responden. 2. Pernyataan-pernyataan informatif Tujuan dari pernyataan ini untuk mengetahui jawaban yang diberikan responden mengenai antibiotika. Kuesioner yang disusun pada penelitian ini terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan. Pada bagian pertama kuesioner ini memuat aspek tingkat pengetahuan mengenai antibiotika. Aspek pengetahuan terdiri dari 17 aitem pernyataan yang dibagi menjadi 7 aitem favorable dan 10 aitem PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI unfavorable. Tanggapan yang dapat diberikan responden merupakan jawaban forced choice yaitu dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Pada bagian kedua dari kuesioner ini memuat aspek sikap mengenai penggunaan antibiotika. Aspek sikap tersebut terdiri dari 10 aitem pernyataan yang terbagi menjadi 5 aitem favorable dan 5 aitem unfavorable. Tanggapan yang dapat diberikan pada bagian ini menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban “Sangat Tidak Setuju” STS, “Tidak Setuju” TS, “Setuju” S, dan “Sangat Setuju” SS. Bagian ketiga kuesioner ini memuat aspek tindakan mengenai penggunaan antibiotika. Dalam aspek tindakan tersebut juga terdapat 10 aitem pernyataan yang terbagi menjadi 5 aitem favorable dan 5 aitem unfavorable. Pada bagian ini tanggapan yang diberikan menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban “Sangat Tidak Setuju” STS, “Tidak Setuju” TS, “Setuju” S, dan “Sangat Setuju” SS. Berikut ini dapat dilihat secara terperinci aitem-aitem pada kuesioner berdasarkan pokok bahasan pertanyaan aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan pada Tabel I. Pada penelitian ini juga menggunakan booklet sebagai panduan untuk menjalankan kegiatan CBIA, dan juga dapat berfungsi sebagai modul pembelajaran mengenai antibiotika melalui CBIA. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel I . Pernyataan Favorable dan Unfavorable pada Pokok Bahasan Aspek Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Aspek Pokok Bahasan Nomor Pertanyaan Favorable Unfavorable Pengetahuan a. Pengertian - 1 dan 2 b. Cara penggunaan 4 dan 5 3 dan 9 b. Cara memperoleh 8 - c. Tempat memperoleh - 10 dan 11 d. Aturan penggunaan 12 dan 13 7 dan 14 e. Resistensi 6 dan 16 15 dan 17 Jumlah Aitem 7 10 Sikap a. Gaya hidup 5 dan 8 1, 2, 3, dan 4 b. Sumber informasi 6 dan 7 - c. Tempat memperoleh 9 10 Jumlah Aitem 5 5 Tindakan a. Gaya hidup 7 1, 2, dan 6 b. Cara penggunaan 4 dan 9 3 c. Efek Samping Obat ESO 5 - d. Resistensi 8 10 Jumlah Aitem 5 5 Total Aitem 17 20

F. Tata Cara Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 148

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 134

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA di Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Desember 2014 – Maret 2015.

6 63 133

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu-ibu lansia di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 2 142

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 0 128

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika di Kecamatan Gondokusuma Yogyakarta dengan metode seminar.

0 2 114

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

0 6 137

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja wanita di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 2 122

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MEMILIH OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CBIA (CARA BELAJAR INSAN AKTIF)

0 0 8