Berdasarkan uraian di atas, maka penggunaan antibiotika pada pengobatan penyakit infeksi perlu mendapat perhatian khusus, terutama tentang
kepatuhan dalam menggunakan antibiotika. Informasi yang tepat menjadi bagian penting dari penggunaan antibiotika secara rasional. Oleh karena itu peneliti
terdorong melakukan penelitian ini untuk mengetahui peranan CBIA dalam upaya peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki di Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta dalam menggunakan antibiotika.
1. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, timbul permasalahan untuk diteliti yaitu:
a. Seperti apakah karakteristik demografi responden?
b. Seperti apakah tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-
laki mengenai penggunaan antibiotika sebelum dilakukan CBIA? c.
Seperti apakah tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki- laki mengenai penggunaan antibiotika sesudah dilakukan CBIA?
d. Apakah ada peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-
laki mengenai penggunaan antibiotika sebelum dan sesudah CBIA?
2. Keaslian penelitian
Berdasarkan hasil pencarian pustaka dan informasi terkait pada penelitian mengenai “Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Remaja
Laki-laki di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta tentang Antibiotika dengan Metode CBIA Cara Belajar Insan Aktif”, dapat dinyatakan bahwa
tidak ada dan belum pernah dilakukan penelitian seperti ini sebelumnya. Namun ada beberapa penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya,
antara lain : a.
“Perbedaan Edukasi secara CBIA dan Ceramah mengenai Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan
Tindakan Ibu-ibu di Kecamatan Mlati dan Gamping Ditinjau dari Faktor Ekonomi
”, yang dilakukan oleh Dion Arga Anggayasta pada tahun 2010. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti terdapat pada subjek yang diteliti, lokasi penelitian, dan fokus penelitian. Subjek penelitian Dion Arga Anggayasta 2010 adalah ibu-
ibu, sedangkan pada penelitian ini subjek yang digunakan adalah remaja laki-laki. Kemudian lokasi penelitian Dion Arga Anggayasta 2010 di
Kecamatan Mlati dan Gamping, sedangkan lokasi penelitian ini yaitu di SMK Negeri 4 Yogyakarta, Jalan Sidikan 60 Sorosutan, Umbulharjo,
Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Dion Arga Anggayasta 2010 terfokus pada membandingkan adanya pengaruh edukasi secara
CBIA dan ceramah terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu-ibu mengenai kanker serviks dan papsmear. Sementara itu
penelitian ini lebih difokuskan pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki mengenai penggunaan antibiotika sebelum dan
sesudah dilakukan intervensi CBIA. b.
“Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat mengenai Antibiotika di Kecamatan Gondokusuman Kota
Yogyakarta Tahun 2011”, yang dilakukan oleh Marvelaos Marvel pada tahun 2011. Perbedaan penelitian ini terdapat pada subjek yang diteliti,
lokasi penelitian, jenis dan rancangan penelitian, serta fokus penelitian. Subjek penelitian yang digunakan pada penelitian Marvelaos Marvel
2011 yaitu masyarakat laki-laki dan perempuan dengan tingkat pendidikan terakhir minimal SD, sedangkan pada penelitian ini adalah
remaja laki-laki. Lalu lokasi penelitian yang digunakan oleh Marvelaos Marvel 2011 adalah Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta,
sedangkan penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Yogyakarta, Jalan Sidikan 60 Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta. Jenis penelitian yang
digunakan Marvelaos Marvel 2011 adalah non eksperimental dengan rancangan penelitian analitik deskriptif, sedangkan jenis penelitian ini
yaitu eksperimental semu dengan rancangan penelitian time series. Penelitian Marvelous Marvel 2011 lebih terfokus pada pengaruh tingkat
pendidikan terhadap tingkat pengetahuan masyarakat mengenai antibiotika, sedangkan pada penelitian ini lebih difokuskan pada
peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki mengenai penggunaan antibiotika melalui metode CBIA.
3. Manfaat penelitian