Analisis hasil Tata Cara Penelitian

dengan narasumber selesai, fasilitator membagikan kuesioner untuk diisi kembali oleh responden sebagai post intervensi 1. Post-test yang pertama dilakukan dalam waktu 15 menit. Untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden mengenai antibiotika, maka peneliti datang kembali ke sekolah pada bulan berikutnya setelah dilakukan CBIA untuk membagikan kuesioner. Pada saat post intervensi responden hanya mengisi kuesioner saja dan tidak didampingi oleh fasilitator dan narasumber lagi. Post intervensi 2 dilakukan pada tanggal 19 Januari 2015 dan post intervensi 3 pada tanggal 14 Februari 2015. Post intervensi dilakukan peneliti dengan mendatangi responden yang telah mengikuti kegiatan CBIA, namun ketika post intervensi hanya diberikan kepada 30 responden.

6. Analisis hasil

a. Editing Proses editing dilakukan untuk penyuntingan data yang meliputi pemeriksaan kelengkapan data responden dan jawaban dari kuesioner hasil penelitian. Pada proses ini juga dilakukan pemilihan kuesioner yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Data yang tidak termasuk dalam ketentuan akan dikeluarkan. b. Scoring Proses scoring dilakukan oleh peneliti setelah responden mengisi kuesioner yang diberikan. Tanggapan pada setiap aitem kuesioner akan diberi skor berbeda sesuai dengan jenis jawabannya. Scoring tanggapan forced choice pada pernyataan aspek pengetahuan berbeda dengan tanggapan pada skala Likert pada pernyataan aspek sikap dan tindakan. Ketentuan pemberian skor untuk masing-masing aspek ditunjukkan dalam Tabel III dan IV : Tabel III. Besar Skor Tanggapan Aspek Pengetahuan Tanggapan Pernyataan Aspek Pengetahuan Skor Benar 1 Salah Tabel IV. Besar Skor Tanggapan Aspek Sikap dan Tindakan Tanggapan Pernyataan Aspek Sikap dan Tindakan Skor Pernyataan Favorable Skor Pernyataan Unfavorable Sangat Tidak Setuju STS 1 4 Tidak Setuju TS 2 3 Setuju S 3 2 Sangat Setuju SS 4 1 c. Cleaning Data yang sudah diberi skor pada proses sebelumnya, kemudian dimasukkan ke dalam program komputer untuk diperiksa kembali kebenarannya. Dalam penelitian ini digunakan aplikasi statistik R 3.1.2 yang bersifat gratis dan sumber terbuka open source. d. Uji normalitas Tujuan dilakukan uji normalitas pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh pada saat penelitian normal atau tidak, selain itu juga digunakan untuk mengecek apakah data penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berasal dari populasi sebaran yang normal. Uji normalitas pada data ini menggunakan statistic nonparametric dengan menggunakan teknik uji Saphiro-Wilk dengan bantuan komputer aplikasi R karena sampel yang digunakan pada penelitian ini kurang dari 50 sampel. Data dapat dikatakan terdistribusi normal apabila memiliki nilai p0,05, sedangkan apabila nilai p0,05 maka distribusi data tidak normal Umar, 2010. Berikut ini adalah hasil uji normalitas pada aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan : Tabel V. Hasil uji normalitas aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan Aspek p-value Keterangan Pengetahuan Pre intervensi 0,04 Tidak Normal Post intervensi 1 0,20 Normal Post intervensi 2 0,10 Normal Post intervensi 3 0,02 Tidak Normal Sikap Pre intervensi 0,07 Normal Post intervensi 1 0,27 Normal Post intervensi 2 0,07 Normal Post intervensi 3 0,21 Normal Tindakan Pre intervensi 0,15 Normal Post intervensi 1 0,19 Normal Post intervensi 2 0,55 Normal Post intervensi 3 0,07 Normal e. Uji homogenitas varian Uji homogenitas varian dilakukan untuk mengetahui data dalam penelitian ini homogen atau tidak sebelum dilakukan uji hipotesis menggunakan Paired T-test. Pada uji varian ini hanya dapat digunakan pada data yang terdistibusi dengan normal saja. Dalam penelitian ini uji varian digunakan pada aspek sikap dan tindakan saja karena keduanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terdistribusi normal. Menurut Istyastono 2012, data dikatakan homogen apabila nilai p0,05 dan tidak homogen apabila p0,05. f. Uji hipotesis Pada penelitian ini uji hipotesis yang dilakukan dapat menggunakan dua uji, yaitu Paired T-test apabila data terdistribusi normal dan uji Wilcoxon jika data terdistribusi tidak normal. Pada uji T tersebut hipotesis diterima bila p-value 0,05 dan hipotesis ditolak jika p-value 0,05 Istyastono, 2012, sedangkan untuk uji Wilcoxon hipotesis diterima jika p-value 0,05 dan hipotesis ditolak apabila p-value 0,05 Umar, 2010. Taraf kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95.

G. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 148

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 134

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA di Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Desember 2014 – Maret 2015.

6 63 133

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu-ibu lansia di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 2 142

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 0 128

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika di Kecamatan Gondokusuma Yogyakarta dengan metode seminar.

0 2 114

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

0 6 137

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja wanita di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 2 122

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MEMILIH OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CBIA (CARA BELAJAR INSAN AKTIF)

0 0 8