Dengan
skala Likert,
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan dalam bentuk
checklist
dan diberi skor. Berikut skala penilaian berdasarkan
skala Likert:
Tabel 3.2 Skala Penilaian Instrumen Kuesioner No.
Keterangan Skor Positif
Skor Negatif
1 Selalu
4 1
2 Sering
3 2
3 Kadang
2 3
4 Tidak Pernah
1 4
Kuesioner kebiasaan belajar siswa dalam penelitian ini terdiri dari 30 butir pernyataan, yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif.
Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner kebiasaan belajar siswa:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa Variabel
Sub Variabel
Indikator Soal Nomor Butir
Pernyataan Jumlah
Positif Negatif
Kebiasaan Belajar
Siswa Metode
Kerja dalam
Belajar Cara mengikuti
pelajaran 3, 11, 25
3 Cara belajar
kelompok 6, 8, 17
3 Cara belajar
mandiri di rumah
7, 10 2
3 Cara
menghadapi ujian
5, 14, 26 12, 21
5 Pembuatan
jadwal dan pelaksanaannya
15 23
2
Variabel Sub
Variabel Indikator Soal
Nomor Butir Pernyataan
Jumlah Positif
Negatif
Membaca dan membuat
catatan 19, 22
2 Mengulangi
bahan pelajaran 1
13, 24 3
Waktu belajar 16, 27
9, 20 4
Kesiga- pan
dalam belajar
Konsentrasi Belajar
4 29
2 Mengerjakan
tugas 18
28, 30 3
Jumlah 19
11 30
b. Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa
Post-test
Tes hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran yang diberikan peneliti, baik di kelas
eksperimen maupun di kelas kontrol. Bentuk soal tes yang diberikan adalah soal uraian atau esai. Indikator dari instrumen tes hasil belajar
siswa bertolak pada indikator pembelajaran materi Statistika dan kisi- kisi yang telah ditentukan peneliti.
Berikut adalah kisi-kisi
Post-Test
:
KISI-KISI SOAL ULANGAN
Mata pelajaran : Matematika
KelasSemester : XIGenap
Materi : Statistika
Alokasi waktu : 90 menit
Kompetensi Inti :
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi
Post-Test
Indikator Sub materi
No. Soal
Mendeskripsikan dan menggunakan berbagai ukuran pemusatan data.
Ukuran Pemusatan Data
1
Mendeskripsikan dan menggunakan berbagai ukuran letak dan penyebaran
data. Ukuran Letak
Data 2
Ukuran Penyebaran
Data 3
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kehidupan nyata
dengan menyajikan dan mengolah data statistik
deskriptif ke dalam tabel distribusi dan histogram.
Tabel Distribusi Frekuensi dan
Histogram 4
H. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Menurut Arikunto 2013: 80,
A test is valid if it measures what it purpose to measure.
Jika diartikan lebih kurang demikian: sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.
Sependapat dengan hal tersebut, Sarwono 2006: 99 menyatakan suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas akan digunakan untuk melihat kevalidasian dari instrumen kuesioner dan
post-test.
a. Validitas Kuesioner
Guna mengetahui kesahihan dari kuesioner akan digunakan validitas konstruksi
construct validity.
Untuk menguji validitas
konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli
judgment expert.
Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka
selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu Sugiyono,
2011: 125. Pengujian validitas konstruksi atau validitas pakar dilakukan
dengan meminta bantuan dari guru mata pelajaran Matematika dan dosen untuk melihat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan dalam
kuesioner dengan aspek-aspek yang akan dilihat dalam kebiasaan belajar siswa.
b. Validitas
Post-Test
Untuk melihat validitas dari
Post-Test
akan digunakan pengujian validitas isi
content validity
dan validitas butir soal atau item untuk mengetahui kelayakan alat atau instrumen.
Sugiyono 2011: 129 menyatakan untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas isi diperoleh dengan meminta pertimbangan
dari beberapa ahli atau pakar dalam bidang evaluasi pembelajaran, yaitu dosen dan guru mata pelajaran.
Validitas butir digunakan untuk mengkaji kevalidasian alat ukur. Pada penelitian ini, akan dilihat validasi butir soal atau
Post-
Test.
Dalam menentukan validitas suatu instrumen dapat menggunakan Korelasi
Product Moment
yang dikemukakan oleh Pearson. Pada penelitian ini, untuk menentukan validitas instrumen
akan digunakan Korelasi
Product Moment
dengan angka kasar Arikunto, 2013: 87. Rumus Korelasi
Product Moment
dengan angka kasar yaitu:
= � ∑ � − ∑ � ∑
√{� ∑ � − ∑ � }{� ∑ − ∑
} keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel � dan
� = banyaknya sampel
� = skor item soal
= skor total ∑ � = jumlah skor item soal
∑ = jumlah skor total ∑ � = jumlah perkalian antara skor item soal dan skor total
Penafsiran terhadap koefisien validitas digunakan Tabel Korelasi Pearson dalam statistika dan diambil taraf signifikansi
5 atau . 5. Butir soal dikatakan valid apabila lebih besar atau
sama dengan
t el
, sedangkan butir soal dikatakan tidak valid apabila lebih kecil dari
t el
. Dimana nilai dari
t el
berdasarkan Tabel Korelasi Pearson
untuk � = . 5 dengan � =
adalah . 5 .
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji, apakah alat ukur dapat dianggap konsisten jika pengukuran dilakukan berulang kali Santoso,
2015: 205. Untuk mengukur kekonsistenan instrumen maka dilakukan uji reliabilitas tes bentuk uraian.
Untuk keperluan mencari reliabilitas soal keseluruhan perlu juga dilakukan analisis butir soal seperti halnya soal bentuk objektif. Pada
penelitian ini, untuk menentukan reliabilitas instrumen akan menggunakan
Alpha Cronbach
Arikunto, 2013: 122. Rumus
Alpha Cronbach
yaitu: =
� � −
− ∑ �
�
dimana � =
∑ −
∑ � �
�
keterangan: = reliabilitas yang dicari
� = banyaknya butir soal
∑ � = jumlah varians skor tiap-tiap item � = varians total
Nilai atau
ℎ� ��
yang diperoleh dari hasil perhitungan di atas, ditafsirkan dengan kriteria reliabilitas menurut Arikunto 2013: 276.
Berikut adalah kriteria interpretasi tingkat reliabilitas: