rendah akan cenderung menjadikan biaya sebagai pertimbangan utama dalam hal pencarian pengobatan.
B. Profil Perilaku Pengobatan Mandiri Mencakup Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Obat Tradisional di Kalangan Masyarakat Desa
Dieng
Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana seseorang dapat merespons baik secara pasif mengetahui dan bersikap tentang sakit yang ada
pada dirinya maupun aktif berupa tindakan yang dilakukan sehubungan dengan sakit dan penyakit tersebut Wawan dan Dewi, 2011. Oleh karena itu, pengetahuan,
sikap dan tindakan memiliki peran penting dalam menentukan perilaku seseorang untuk mengatasi sakit yang dideritanya.
1. Pengertian responden mengenai pengobatan mandiri atau swamedikasi
Pengobatan mandiri atau swamedikasi adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk tujuan pengobatan sakit ringan minor illnesses, tanpa resep atau
intervensi dokter Shankar, et al., 2002. Pengobatan mandiri atau swamedikasi dalam penelitian ini dibatasi hanya untuk obat tradisional.
Semua responden pada penelitian ini pernah melakukan pengobatan mandiri atau swamedikasi, walaupun sebagian besar dari responden tersebut tidak
pernah mendengar istilah pengobatan mandiri atau swamedikasi. Pada kenyataannya, meskipun responden tidak pernah mendengar istilah pengobatan
mandiri, tetapi responden melakukannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menggunakan obat tradisional untuk mengatasi gejala sakit yang dialami. Hal
tersebut sudah diklarifikasi bahwa sebenarnya responden yang menggunakan obat tradisional berarti sudah melakukan pengobatan mandiri.
Dalam penelitian ini juga dibahas mengenai pengertian swamedikasi atau pengobatan mandiri menurut responden. Menurut sebagian responden
mengungkapkan pengertian swamedikasi adalah penggunaan obat herbal atau tradisional, seperti temulawak dan jahe. Hal ini dapat terlihat dari beberapa kutipan
wawancara sebagai berikut: “Ya, seperti obat tradisional itu kan ya” NH.
“Itu bermacam-macam, ada yang pakai kimia, kalau yang tradisional pakai rempah-rempah, memang baik, tapi akhir ini di campur bahan
kimia ” N.
“Meracik obat sendiri, seperti memakai temulawak, jahe. Saya biasanya pakai obat herbal
” I. Menurut responden lainnya, swamedikasi adalah penggunaan obat, seperti
Paramex®. Pada ISO Indonesia volume 46 2011 tercatat bahwa Paramex® merupakan obat bebas terbatas yang berindikasi sebagai antipiretik dan analgesik.
Obat bebas terbatas merupakan salah satu kelompok obat yang digunakan untuk pengobatan mandiri dan dapat digunakan tanpa resep dokter. Hal ini dapat dilihat
dari kutipan wawancara berikut: “Seperti meminum obat Paramex®” H.
Pengertian swamedikasi menurut responden tersebut sesuai dengan pengertian yang diungkapkan oleh WHO 1998, yaitu swamedikasi atau
pengobatan mandiri adalah pemilihan obat, bukan hanya obat tradisional saja, melainkan juga obat untuk mengobati penyakit atau gejala yang dapat dikenali
sendiri. Mengacu pada pengertian WHO tersebut, pengertian swamedikasi menurut kutipan wawancara responden lainnya juga serupa. Responden tersebut mengatakan