Jenis pekerjaan Karakteristik Responden
bahwa swamedikasi adalah mengindentifikasi penyakit sendiri dan menggunakan obat yang biasa disimpan di rumah atas inisiatif mereka sendiri, dengan harapan
masyarakat memiliki simpanan obat yang dibeli di warung dan tanpa periksa ke dokter. Hal ini juga didukung oleh pengertian menurut FIP dan WSMI 1998 yang
mengungkapkan bahwa swamedikasi merupakan penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter oleh masyarakat atas inisiatif mereka sendiri. Kutipan wawancara
responden dapat dilihat sebagai berikut: “Belajar identifikasi penyakit sendiri dan mencari obat sendiri” RH.
“Ya mungkin yang manual, maksudnya menggunakan obat di rumah” D. “Ya, saya sendiri banyak mempraktikkan. Keluarga saya menggunakan
obat sendiri. Kalau saya pengobatan sendiri, percaya penyakit datang dan pergi itu dari yang Atas
” AIA. “Mengobati diri sendiri tanpa bantuan orang lain” R.
Menurut Meriati, Goenawi, Wijoyo 2013, swamedikasi dapat menjadi alternatif
pengobatan yang
diambil masyarakat
untuk meningkatkan
keterjangkauan pengobatan yang jauh dari pelayanan kesehatan. Hal serupa juga diungkapkan oleh Djunarko dan Hendrawati 2011, pelayanan kesehatan yang
mahal dan tidak terjangkau membuat masyarakat mencari pengobatan yang lebih murah untuk penyakit yang relatif ringan. Oleh karena itu, responden
mengungkapkan pengobatan mandiri atau swamedikasi adalah alternatif pengobatan yang dapat digunakan untuk mengatasi sakit. Hal ini dapat dilihat dari
kutipan wawancara sebagai berikut. “Pengobatan sendiri itu alternatif pengobatan yang saya ambil kalau
sakit” I.
Semua obat dan obat tradisional yang digunakan untuk pengobatan mandiri atau swamedikasi diperoleh tanpa periksa ke Puskesmas Rumah Sakit
Praktek Dokter. Hal ini diungkapkan juga oleh semua responden. Salah satu responden mengungkapkan mengenai pengalaman diri mengobati anaknya untuk
penyakit ringan dengan tindakan pengobatan mandiri sebagai berikut: “Contohnya anak saya demam dikompres dan diberi obat tradisional”
SH.
Pendapat responden tersebut serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Supardi dan Notosiswoyo 2005, yaitu pengobatan mandiri untuk sakit demam
dapat dilakukan menggunakan obat tradisional, yaitu mengkompres badan dengan tumbukan daun melinjo, daun cabe, atau daun singkong. Dalam hal ini, pemilihan
dan penggunaan obat untuk pengobatan mandiri berdasarkan dari pengalaman individu sebelumnya yang pernah menggunakannya dan mampu mengatasi
penyakit. Responden yang pernah mendengar istilah tersebut 32 menyatakan
bahwa sumber informasi diperoleh dari tetangga orangtua teman sebanyak 22 dan sebanyak 10 mendengar istilah tersebut dari internet televisi media
elektronik. Sumber informasi yang diperoleh responden tersebut dapat dilihat pada
Tabel II.
Tabel II. Sumber informasi yang diperoleh responden mengenai istilah pengobatan mandiri atau swamedikasi
Sumber informasi Persentase
n=31
internet televisi media elektronik 10
tetangga orangtua teman 22
tidak pernah mendengar istilah pengobatan mandiri atau swamedikasi
68