Pendapatan per bulan Karakteristik Responden
Semua obat dan obat tradisional yang digunakan untuk pengobatan mandiri atau swamedikasi diperoleh tanpa periksa ke Puskesmas Rumah Sakit
Praktek Dokter. Hal ini diungkapkan juga oleh semua responden. Salah satu responden mengungkapkan mengenai pengalaman diri mengobati anaknya untuk
penyakit ringan dengan tindakan pengobatan mandiri sebagai berikut: “Contohnya anak saya demam dikompres dan diberi obat tradisional”
SH.
Pendapat responden tersebut serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Supardi dan Notosiswoyo 2005, yaitu pengobatan mandiri untuk sakit demam
dapat dilakukan menggunakan obat tradisional, yaitu mengkompres badan dengan tumbukan daun melinjo, daun cabe, atau daun singkong. Dalam hal ini, pemilihan
dan penggunaan obat untuk pengobatan mandiri berdasarkan dari pengalaman individu sebelumnya yang pernah menggunakannya dan mampu mengatasi
penyakit. Responden yang pernah mendengar istilah tersebut 32 menyatakan
bahwa sumber informasi diperoleh dari tetangga orangtua teman sebanyak 22 dan sebanyak 10 mendengar istilah tersebut dari internet televisi media
elektronik. Sumber informasi yang diperoleh responden tersebut dapat dilihat pada
Tabel II.
Tabel II. Sumber informasi yang diperoleh responden mengenai istilah pengobatan mandiri atau swamedikasi
Sumber informasi Persentase
n=31
internet televisi media elektronik 10
tetangga orangtua teman 22
tidak pernah mendengar istilah pengobatan mandiri atau swamedikasi
68
Istilah swamedikasi yang diperoleh responden sebagian besar didapatkan dari tetangga orangtua teman. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Mulyani 2013. Pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain seperti keluarga, tetangga dan teman dalam mengobati penyakit ringan dan berhasil
menjadi pertimbangan dalam memilih untuk melakukan swamedikasi. Keluarga, tetangga dan teman adalah orang terdekat yang berada di lingkungan sekitar,
sehingga berpengaruh dalam pengambilan keputusan.