disekitar.  Contohnya,  tidak  jauh  dari  Salon  Pandan  terdapat  salon  yang konsumennya  lebih  banyak  dan  lebih  ramai  dibandingkan  dengan  Salon
Pandan.  Setelah  saya  amati,  salon  tersebut  memiliki  banyak  piagam- piagam  penghargaan  serta  sertifikat  pelatihan  yang  dipajang  di  dinding-
dinding  salon.  Hal  ini  membuat  konsumen  yang  datang  semakin  percaya kepada karyawan-karyawan salon bahwa mereka sudah sangat profesional,
dan  mampu  memberikan  hasil  sesuai  dengan  harapan  yang  diinginkan konsumen.
Dari  contoh  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa,  sudah  seharusnya Salon  Pandan  menyediakan  karyawan  yang  profesional  dan  memberikan
pelatihan-pelatihan  kepada  karyawan  salon  yang  dianggap  kurang, memajang piagam dan sertifikat agar konsumen semakin percaya. Menata
interior  salon  agar  lebih  menarik  dan  nyaman,  menyediakan  majalah- majalah  dan  TV  diruang  tunggu,  memberikan  musik  relaxsasi  dan  lilin
aroma  therapy
di  dalam  ruang  perawatan,  memberikan  nomor  antrian kepada konsumen yang datang agar konsumen dapat melakukan perawatan
sesuai  dengan  nomor  antrian  dan  tidak  berebut.  Menyediakan  tempat parkir  yang  luas  dan  mudah  untuk  keluar  masuk  mobil,  memperbaiki
plakat Salon Pandan yang berada di depan salon  agar orang  yang melihat lebih tertarik dan ingin masuk ke salon untuk melakukan perawatan.
C. Implikasi untuk Penelitian Selanjutnya
1. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu menentukan kriteria-kriteria
yang lebih spesifik untuk memilih responden. Adanya responden yang memiliki  kriteria-kriteria  tertentu  dapat  memberikan  data  penelitian
yang lebih akurat. 2.
Penelitian  selanjutnya  dapat  membuat  butir-butir  penyataan  dalam kuesioner lebih variatif agar menghasilkan skala yang lebih baik.
3. Penelitian selanjutnya juga diharapkan untuk menguji variabel-variabel
lain atau menambah variabel lain yang lebih spesifik yang mempunyai pengaruh  terhadap  kepuasan  konsumen  dan  minat  beli  ulang
konsumen,  sebagai  contoh  mengidentifikasi  bukti  fisik
physical evidence
sebagai  bentuk  komunikasi  kepada  konsumen  yang memberikan sikap positif atau negatif. Bukti fisik
physical  evidence
yang  baik  dan  mendukung  akan  membangkitkan  semangat  konsumen dan membuat  konsumen betah berlama-lama di  dalam salon  sehingga
memperbesar peluang
untuk datang
kembali ke
salon. Mengidentifikasi
people
karena  pelayanan  yang  baik  dari  penyedia jasa
people
akan  memberikankesan  dan  menanamkan  dipikiran konsumen  bagaimana  penyedia  jasa  memperlakukan  konsumen
sebagai  akibat  dari  proses  pemberian  dan  pelayanan  jasa  yang  baik sehingga  memungkinkan  untuk  menambah  dan  meningkatkan  jumlah
pelanggan yang ingin menggunakan jasa yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand,  Augusty.  2002.
Strustur  Equation  Modeling  Dalam  Penenlitian Manajemen  Aplikasi  Model-Model  Rumit  Dalam  Penelitian  Untuk  Tesis
Megister dan Disertasi Doktor,
Edisi 2. Semarang: Badan Penerbit Undip. Ghozali,  Imam.  2007.
Aplikasi  Multivariate  dengan  Program  SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kotler,  Philip,  dan  Gary  Armstrong.  2008.
Prinsip-prinsip  Pemasaran,
Edisi  12, Jilid1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009.
Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1
. Jakarta: Penerbit Erlangga. Mowen,  John  J  and  Michael  Minor.  2002.
Perilaku  Konsumen  Edisi  5  Jilid  1
. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Priyanto,  Duwi.  2010.
Paham  Analisis  Statistik  Data  dengan  SPSS.
Mediakom. Yogyakarta.
Schiffman,  Leon,  dan  Leslie  Lazar  Kanuk.  2008.
Perilaku  Konsumen,
Edisi  8. Jakarta: Indeks.
Sugiyono. 2011.
Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta. Sunyoto,  Danang.  2011.
Metodologi  Penelitian  Untuk  Ekonomi.
Yogyakarta: CAPS.
Tjiptono,  Fandy.  2008.
Strategi  Pemasaran  Edisi  III.
Yogyakarta:  CV.  Andi Offset.
Umar,  Husein.  2002.
Riset  Pemasaran  dan  Perilaku  Konsumen.
Jakarta  :  PT. Gramedia Pustaka Utama.