Menurut  Kotler  dan  Keller  2009:174  ada  8  bentuk  utama  bauran pemasaran, yaitu:
a. Iklan
b. Promosi penjualan
c. Acara dan pengalaman
d. Hubungan masyarakat dan publisitas
e. Pemasaran langsung
f. Pemasaran interaktif
g. Pemasaran dari mulut ke mulut
h. Penjualan personal
3. Kualitas Pelayanan
Keunggulan suatu produk atau jasa yang tergantung pada keunikan dan  kualitas  pelayanan  yang  diberikan  oleh  perusahaan.  Apakah  sudah
sesuai  dengan  keinginan  dan  harapan  konsumen.  Dengan  demikian pelayanan  membutuhkan  komitmen  dari  perusahaan  untuk  menyediakan
pelayanan yang maksimal kepada konsumen. Pelayanan adalah kegiatan atau urutan yang terjadi dalam interaksi
langsung  dengan  yang  lain  atau  mesin  secara  fisik  dan  menyediakan kepuasan pelanggan.
Dimensi  kualitas  jasa  dapat  dibagi  kedalam  lima  dimensi  kualitas jasa:
a.
Reliability
, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan  yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.
b.
Responsiveness,
yaiturespon  atau  kesigapan  karyawan  dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan
tanggap,  yang  meliputi:  kesigapan  karyawan  dalam  melayani pelanggan,  kecepatan  karyawan  dalam  menangani  transaksi  dan
penanganan keluhan pelanggan. c.
Assurance,
meliputi  kemampuan  karyawan  atas  pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian
dan kesopanan dalam memberikan pelayanan, ketrampilan dalam memberikan
informasi, kemampuan
dalam memberikan
keamanan  di  dalam  memanfaatkan  jasa  yang  ditawarkan,  dan kemampuan
dalam menanamkan
kepercayaan kepada
manajemen. Dimensi  kepastian  atau  jaminan  ini  merupakan  gabungan  dari
dimensi: 1
Kompetensi
Competence
,  artinya  ketrampilan  dan kemampuan  yang  dimiliki  oleh  para  karyawan  untuk
melakukan pelayanan. 2
Kesopanan
Courtesy
, yang meliputi keramahan, perhatian, dan sikap para karyawan.
3 Kredibilitas
Credibility
, meliputi
hal-hal yang
berhubungan  dengan  kepercayaan  kepada  perusahaan, seperti: reputasi, prestasi, dll.
d.
Emphaty
,  yaitu  perhatian  secara  individual  yang  diberikan perusahaan  kepada  pelanggan,  seperti  kemudahan  untuk
menghubungi perusahaan,
kemampuan karyawan
untuk berkomunikasi  dengan  konsumen,  dan  usaha  perusahaan  untuk
memahami keinginan dan kebutuhan konsumennya. Dimensi
Emphaty
ini merupakan penggabungan dari dimensi: 1
Akses
Access
, meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan perusahaan.
2 Komunikasi
Communication
,  merupakan  kemampuan melakukan  komunikasi  untuk  menyampaikan  informasi
kepada  pelanggan  atau  memperoleh  masukan  dari pelanggan.
3 Pemahaman
pada pelanggan
Understanding the
Costemer
,  meliputi  usaha  perusahaan  untuk  mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
e.
Tangibles
,  meliputi  penampilan  fasilitas  fisik,  tersedianya tempat  parkir,  kebersihan,  kerapian  dan  kenyamanan  ruangan,
kelengkapan peralatan, dan penampilan karyawan.
4. Harga Produk Jasa
Harga merupakan
satu-satunya bauran
pemasaran yang
menghasilkan pendapatan. Harga juga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran paling fleksibel, harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti
tampilan  produk.  Harga  adalah  sejumlah  uang  yang  dibebankan  atas suatuproduk  atau  jasa  atau  jumlah  dari  nilai  yang  ditukar  konsumen  atas
manfaat-manfaat  karena  memiliki  atau  menggunakan  produk  atau  jasa tersebut.  Harga  juga  mengkomunikasikan  pada  pasar  penempatan  nilai
produk  atau  merk  yang  dimaksud  suatu  perusahaan  Kotler,  Ang,  Leong, dan  Tan,  2005  :  175.  Harga  produk  yang  semakin  lama  semakin
meningkat  seiring  dengan  pertumbuhan  ekonomi,  mengakibatkan  para pemilik  usaha  juga  ikut  menyesuaikan  dalam  penetapan  harga.  Tingkat
harga  yang  ditetapkan  akan  mempengaruhi  kuantitas  terjual  dan berpengaruh  pula  pada  biaya  karena  kuantitas  biaya  yang  terjual  akan
berpengaruh pada biaya rata-rata per unit.
Menurut Kotler, Ang, Leong, dan Tan 2005 : 178, terdapat enam faktor dalam penetapan harga. Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Memilih tujuan penetapan harga
2. Menentukan jumlah permintaan
3. Mengestimasi harga
4. Analisa biaya pesaing, harga, dan penawaran pesaing.
5. Memilih metode penetapan harga
6. Memilih harga akhir
Dengan  faktor-faktor  tersebut,  perusahaan  dapat  mempengaruhi baik konsumen maupun  pesaing lainnya.
Disamping  faktor-faktor  penetapan  harga,  terdapat  faktor-faktor yang  berhubungan  dengan  kepekaan  terhadap  harga,  antara  lain  Kotler,
Ang, Leong, dan Tan 2005 : 181 : a.
Produk tersebut lebih khusus b.
Pembeli sedikit sekali menyadari akan barang pengganti c.
Pengeluaran  adalah  bagian  lebih  kecil  dibandingkan  total  pendapatan pembeli
d. Pengeluaran kecil dibandingkan total biaya produk akhir
e. Bagian biaya itu ditanggung oleh pihak lain
f. Produk digunakan bersama dengan aset yang sudah dibeli
g. Produk  dianggap  memiliki  lebih  banyak  kualitas,  gengsi,  atau
keeksklusifan h.
Pembeli tidak dapat menyimpan produk itu Dalam  penetapan  harga,  perusahaan  perlu  mengetahui  harga  dan
mutu  produk  pesaing.  Jika  perusahaan  mengetahui  harga  dan  penawaran pesaing,  ia  dapat  menggunakan  sebagian  pertimbangan  dalam  penetapan
harganya  sendiri.  Jika  penawaran  perusahaan  sama  dengan  perusahaan pesaing,  maka  perusahaan  harus  dapat  menetapkan  harga  yang  dekat
dengan  harga  rendah  mutunya,  perusahaan  tidak  dapat  menetapkan  harga yang  lebih  tinggi  dari  pada  pesaing.  Jika  penawaran  perusahaan  lebih
tinggi  mutunya,  perusahaan  dapat  menetapkan  harga  lebih  tinggi.  Tetapi
perusahaan  harus  menyadari  bahwa  pesaing  dapat  merubah  harganya menanggapi harga perusahaan Kotler dan Susanto 2001: 647.
5. Sikap
Sikap adalah evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak  disukai  seseorang,  perasaan  emosional  dan  kecenderungan  tindakan
terhadap  beberapa  objek  atau  ide  Kotler  dan  Keller,  2009;186.  Sikap memiliki tiga komponen utama, yaitu:
a. Komponen kognitif
Pengetahuan  dan  persepsi  yang  diperoleh  berdasarkan  kombinasi pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi yang berkaitan
dari  berbagai  sumber.  Pengetahuan  ini  dan  persepsi yang
ditimbulkannya  biasanya  mengambil  bentuk  kepercayaan  yaitu, kepercayaan  konsumen  bahwa  objek  sikap  mempunyai  berbagai  sifat
dan bahwa perilaku tertentu akan menimbulkan hasil-hasil tertentu. b.
Komponen afektif Emosi  atau  perasaan  konsumen  mengenai  produk  atau  merek  tertentu
merupakan  komponen  afektif  dari  sikap  tertentu.  Emosi  dan  perasaan ini  sering  dianggap  oleh  para  peneliti  konsumen  sangat  evaluatif
sifatnya  yaitu, mencakup penelitian seseorang terhadapsecara langsung dan menyeluruh.