Setiap  orang  yang  melakukan  transaksi  pembelian  pasti mengharapkan  atau  mempunyai  harapan  akan  barang  atau  jasa  yang
dikonsumsi  dan  kepuasan  adalah  hasil  dari  apa  yang  diharapkan.  Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah bagaimana menciptakan kepuasan
konsumen akan produk yang dikonsumsi. Terciptanya kepuasan konsumen akan  produk  tertentu  memberikan  manfaat  bagi  perusahaan  di  antaranya
menjaga  hubungan  baik  antara  perusahaan  dan  konsumen,  terciptanya pembelian ulang dan loyalitas konsumen.
Terdapat  lima  dimensi  yang  dirancang  untuk  mengukur  kualitas pelayanan  yang  didasarkan  pada  perbedaan  antara  nilai  harapan  dengan
nilai kerja yang dirasakan oleh konsumen, yaitu: a.
Responsiveness
daya tanggapkesigapan
adalah suatu
responkesigapan  karyawan  dalam  membantu  konsumen  dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.
b.
Reliability
keandalan  adalah  suatu  kemampuan  untuk  memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya.
c.
Assurance
jaminan  adalah  kemampuan  karyawan  atas  pengetahuan terhadap  produk  secara  tepat,  kualitas,  keramah-tamahan,  perkataan
atau  kesopanan  dalam  memberikan  pelayanan,  ketrampilan  dalam memberikan  informasi  dan  kemampuan  dalam  menanamkan
kepercayaan konsumenpelanggan terhadap perusahaan.
d.
Emphaty
perhatian adalah
kemampuan perusahaan
dalam memberikan  perhatian  yang  bersifat  individual  atau  pribadi  kepada
para pelanggankonsumen. e.
Tangibles
kemampuan  fisik  adalah  suatu  bentuk  penampilan  fisik, peralatan  personal,  media  komunikasi  dan  hal-hal  yang  lainnya  yang
bersifat fisik.
8. Minat Beli
Minat  beli  merupakan  perwujudan  perilaku  konsumen  yang dipengaruhi kondisi lingkungan dan faktor kejiwaan. Konsumen memiliki
berbagai pengaruh mengenai produk tertentu dan mempengaruhi nilai dan perilaku  akan  produk  yang  akan  dibeli.  Jika  seseorang  mempunyai
motivasi  yang  tinggi  terhadap  objek  tertentu,  maka  dia  akan  terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya
rendah,  maka  dia  akan  mencoba  untuk  menghindari  objek  yang bersangkutan.  Implikasi  dalam  pemasaran  adalah  untuk  kemungkinan
orang  tersebut  berminat  untuk  membeli  produk  atau  merek  yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Oleh karena itu perilaku konsumen akan
minat beli terhadap produk tertentu sangat diperlukan oleh pemasar untuk memprediksi  bagaimana  perilaku  dan  minat  konsumen  akan  produk  di
masa datang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu: a.
Sikap atau pendirian orang lain Kekuatan  pendirian  orang  lain  akan  mengurangi  alternatif  konsumen
dalam  minat  beli  tergantung  pengaruh  yang  diberikan  orang  lain membawa  sikap  positif  atau  negatif.  Semakin  negatif  pengaruh  yang
diberikan maka konsumen tidak mempunyai motivasi untuk membeli. b.
Faktor situasi yang tidak diantisipasi Banyak  faktor  yang  mempengaruhi  minat  konsumen  dalam  membeli
baik  faktor  internal  seperti  lingkungan  sosial,  tingkat  pendapatan maupun  faktor  eksternal  seperti  harga,  manfaat  produk  yang
diharapkan  akan  mengubah  minat  beli  konsumen  jika  faktor  internal maupun eksternal tidak dapat diantisipasi dengan baik.
c. Kepribadian
Menurut Schiffman dan Kanu k 2008:107, “Kepribadian adalah ciri-
ciri  kejiwaan  dalam  diri  yang  menentukan  dan  mencerminkan bagaimana  seseorang  mempunyai  respon  terhadap  lingkungannya.”
Kepribadian  bersifat  konsisten  dan  tahan  lama  serta  dapat  berubah pada keadaan tertentu.
d. Motivasi
Motivasi  adalah  tenaga  penggerak  dalam  diri  individu  yang mendorong  seseorang  untuk  bertindak  yang  bertujuan  untuk
memperoleh kepuasan.
Indikator-indikator  minat  beli  ulang  menurut  Ferdinand  Augusty 2002:129, yaitu :
1 Minat  transaksional  :  minat  ini  menggembarkan  perilaku
seseorang  yang  berkeinginan  untuk  selalu  membeli  ulang produk yang telah dikonsumsinya.
2 Minat  referensial  :  minat  ini  menggambarkan  perilaku
seseorang  yang  cenderung  mereferensikan  produk  yang  sudah dibelinya  agar  dibeli  juga  oleh  orang  lain  dengan  referensi
pengalaman konsumsinya. 3
Minat  preferensial  :  minat  ini  menggambarkan  perilaku seseorang  yang  selalu  memiliki  preferensi  utama  pada  produk
yang dikonsumsinya. Preferensi ini hanya dapat digantikan bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4 Minat  eksploratif  :  minat  ini  menggambarkan  perilaku
seseorang  yang  selalu  mencari  informasi  untuk  mendukung sifat-sifat positif produk yang dilangganinya.
Menurut  Kotler  dan  Armstrong  2008:179  proses  keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu:
Pengenalan Kebutuhan
→
Pencarian Informasi
→
Evaluasi alternatif
→
Keputusan pembelian
→
Perilaku pasca pembelian
Gambar I Proses Keputusan Pembelian
i. Pengenalan kebutuhan
Pembeli  menyadari  suatu  masalah  atau  kebutuhan,  yang  dipicu  oleh rangsangan  internal  ataupun  eksternal  ketika  salah  satu  kebutuhan
seseorang  timbul  pada  tingkat  yang  cukup  tinggi  sehingga  menjadi dorongan.
ii. Pencarian informasi
Konsumen  yang  tertarik  mungkin  mencari  lebih  banyak  informasi  atau mungkin  tidak.  Jika  dorongan  konsumen  itu  kuat  dan  produk  yang
memuaskan  ada  didekat  konsumen  itu,  konsumen  mungkin  akan membelinya  kemudian.  Jika  tidak,  konsumen  bisa  menyimpan  kebutuhan
itu  dalam  ingatannya  atau  melakukan  pencarian  informasi  yang berhubungan dengan kebutuhan.
Konsumen  dapat  memperoleh  informasi  dari  beberapa  sumber.  Sumber- sumber  ini  meliputi  sumber  pribadi  keluarga,  teman,  tetangga,  rekan,
sumber  komersial  iklan,  wiraniaga,  situs  Web,  penyalur,  kemasan,