9. Kerjasama antar unit di rumah sakit
Dimensi kerjasama antar unit di rumah sakit adalah salah satu dimensi budaya keselamatan pasien berdasarkan AHRQ yang menunjukkan adanya
kordinasi yang baik antar unit-unit di dalam rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien Robb dan Seddon, 2010.
Berdasarkan hasil analisa data, respon positif dari dimensi kerjasama antar unit di Rumah Sakit X adalah sebesar 61 sedangkan di Rumah Sakit
Y adalah sebesar 76. Dimensi ini terdiri dari 4 pertanyaan yang diwakili pada item F2, F4, F6 dan F10 dalam kuesioner penelitian ini. Respon positif
dimensi ini yang didapat di Rumah Sakit X cenderung lebih rendah dari Rumah Sakit Y.
Respon positif yang tinggi di Rumah Sakit Y dapat disebabkan karena Rumah Sakit Y telah memiliki sistem budaya keselamatan pasien yang telah
terorganisir sejak lama dan membuat tenaga kesehatan di Rumah Sakit Y lebih sadar terhadap pentingnya budaya keselamatan dalam pemberian
pelayanan kesehatan kepada pasien. Team building dan capacity building yang dilakukan juga amat membantu dalam membentuk hubungan kerjasama
maupun komunikasi yang baik pada tenaga kesehatan yang bekerja pada unit berlainan. Selain itu koordinasi setiap unit dalam memberikan pelayanan
kesehatan juga lebih mudah Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi
signifikan antara dimensi kerjasama antar unit dengan persepsi pelaporan kesalahan medis oleh tenaga kesehatan baik di Rumah Sakit X maupun
Rumah Sakit Y. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya El-Jardali dkk., 2011; Agnew dkk., 2013. Hal ini
dapat disebabkan karena kerjasama antar unit tidak terlalu berkorelasi dengan persepsi pelaporan kesalahan medis pada kedua rumah sakit. Perlu dilakukan
observasi mendalam lebih lanjut agar diketahui variabel lain yang berpengaruh terhadap persepsi pelaporan kesalahan medis di kedua rumah
sakit baik di Rumah Sakit X maupun Rumah Sakit Y.
10. Serah terima dan transisi pasien dari unit ke unit lain