Dukungan manajemen terhadap upaya keselamatan pasien

keselamatan yang adekuat di rumah sakit berfungsi sebagai rolemodel yang efektif dalam menciptakan persepsi tenaga kesehatan yang berada dalam tanggung jawabnya. Manajer dapat memotivasi tenaga kesehatan untuk melapor dan meyakinkan tenaga kesehatan bahwa hal itu sangat bermanfaat bagi rumah sakit dan tidak akan merugikan dirinya sendiri selaku pelapor.

8. Dukungan manajemen terhadap upaya keselamatan pasien

Dimensi dukungan manajemen terhadap upaya keselamatan pasien adalah salah satu dimensi budaya keselamatan pasien berdasarkan AHRQ yang menunjukkan adanya suasana kerja yang dibentuk oleh manajemen untuk mendukung keselamatan pasien di rumah sakit tersebut. Dimensi ini juga menunjukkan persepsi tenaga kesehatan bahwa keselamatan merupakan prioritas tertinggi di rumah sakit Robb dan Seddon, 2010. Berdasarkan hasil analisa data, respon positif dari dimensi dukungan manajemen terhadap upaya keselamatan di Rumah Sakit X adalah sebesar 71 sedangkan di Rumah Sakit Y adalah sebesar 83. Dimensi ini terdiri dari 3 pertanyaan yang diwakili pada item F1, F8 dan F9 dalam kuesioner penelitian ini. Respon positif dimensi ini yang didapat di Rumah Sakit X cenderung lebih rendah dari Rumah Sakit Y. Tingginya respon positif yang didapatkan di Rumah Sakit Y dapat terjadi karena manajemen sudah mengawasi budaya keselamatan pasien pada seluruh staf berkat pelaksanaan survey budaya keselamatan pasien yang dilaksanakan setiap tahun sekali. Sejak tahun 2007 Rumah Sakit Y telah melakukan survey rutin budaya keselamatan pasien setiap bulan September. Manajemen Rumah Sakit Y telah menyadari pentingnya budaya keselamatan dan melakukan pengukuran tiap tahunnya untuk mengetahui perkembangan budaya keselamatan di dalam rumah sakit. Hal ini menunjukkan adanya perhatian khusus manajemen terhadap budaya keselamatan pasien di dalam rumah sakit. Tim khusus budaya keselamatan pasien juga dibentuk untuk mendukung kinerja Komite Mutu dalam mengawasi dan meningkatkan budaya keselamatan pasien yang berlaku di dalam ruang lingkup Rumah Sakit Y termasuk seluruh pekerja baik pekerja tetap, pekerja tidak tetap maupun pekerja outsourcing. Berdasarkan hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa dimensi penyusunan staf tidak berkorelasi signifikan dengan persepsi pelaporan kesalahan medis. Hal ini tidak selaras dengan hasil penelitian-penelitian terdahulu El-Jardali dkk., 2011; Agnew dkk., 2013. Hal ini dapat terjadi karena masih terdapat variabel lain yang berkorelasi dengan persepsi pelaporan kesalahan medis oeh tenaga kesehatan. Dukungan manajemen terhadap upaya keselamatan dapat dilihat dengan ada atau tidaknya sistem keselamatan pasien di dalam rumah sakit tersebut. Sistem keselamatan pasien sendiri dapat mendukung terciptanya iklim kerja yang mendukung keselamatan pasien di rumah sakit. Dukungan manajemen juga dapat dilihat dari kebijakan manajemen rumah sakit yang menunjukkan bahwa keselamatan pasien dijadikan prioritas di rumah sakit tersebut Rosyada, 2014.

9. Kerjasama antar unit di rumah sakit