45
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain studi cross sectional yaitu pengumpulan data dan informasi serta pengukuran
antara variabel independen dan dependen dilakukan satu persatu dalam satu waktu.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2014 hingga Juni 2015. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan studi literatur dan
pengambilan data di Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan di Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y. Tenaga kesehatan sendiri adalah setiap orang yang
mengabdikan diri di bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan danatau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Pendidikan minimal tenaga kesehatan adalah diploma tiga Republik Indonesia, 2014.
Tenaga kesehatan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya Tenaga kesehatan lain disini adalah
perawat, ahli farmasi terapis, analis laboratorium, radiografer, safety officer, sanitarian, ahli gizi dan bidan. Berdasarkan data sumber daya manusia di
Rumah Sakit X diketahui bahwa terdapat 81 dokter, 308 perawat dan 153 tenaga kesehatan lainnya. Sedangkan di Rumah Sakit Y terdapat 107 dokter,
473 perawat dan 217 tenaga kesehatan lainnya. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah systematic random sampling dan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus besar sampel uji korelasi. Rumus besar sampel
untuk uji hipotesis korelasi adalah sebagai berikut Ariawan, 1998.
Diperkirakan korelasi antara budaya keselamatan pasien dengan persepsi pelaporan kesalahan medis berderajat sedang dengan koefisien korelasi r
sebesar 0,5. Nilai Z =1,96 = 0,05; nilai Z = 1,289. Berikut adalah besar
sampel untuk uji hipotesis pada masing-masing rumah sakit yang akan diteliti dalam penelitian ini:
Jadi besar sampel yang dibutuhkan untuk uji korelasi di masing-masing rumah sakit adalah sebesar 53 orang. AHRQ menegaskan setiap peneliti untuk
melipatgandakan jumlah besar sampel untuk mencapai jumlah respon yang diinginkan Sorra dan Nieva, 2004. maka dari itu untuk mencapai jumlah
respon sebanyak 53 maka besar sampel yang dibutuhkan adalah 53x2=106 orang di masing-masing rumah sakit dengan total keseluruhan sampel yang
dibutuhkan adalah 212 orang.
Berdasarkan pembagian besar sampel proporsional berdasarkan jumlah perawat dan dokter di masing-masing rumah sakit maka pada Rumah Sakit X
akan diambil sampel 15 dokter, 61 perawat dan 30 tenaga kesehatan lain. Selanjutnya pada Rumah Sakit Y akan diambil sampel 16 dokter, 59 perawat
dan 32 tenaga kesehatan lainnya Selanjutnya dari kerangka sampel masing-masing kelompok akan
ditentukan sampel terpilih melalui interval sistematis dengan besar interval ditentukan dengan membagi total populasi N dengan besar sampel n atau
i=Nn Budiarto, 2003. Besar interval di Rumah Sakit X adalah 5 sedangkan interval di Rumah Sakit Y adalah 7.
D. Alat dan Cara Pengumpulan Data