Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

Budaya dan lingkungan yang berbeda sebagai stimulus akan memunculkan persepsi yang berbeda pada tenaga kesehatan. Pada penelitian ini akan dilihat korelasi budaya keselamatan pasien dengan persepsi pelaporan kesalahan medis di masing-masing rumah sakit. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang didapatkan melalui in-depth interview dengan informan pada 2 rumah sakit kelas A, 3 rumah sakit kelas B dan 2 rumah sakit kelas C di Jakarta didapatkan informasi bahwa tingkat kemauan tenaga kesehatan yang bekerja 7 rumah sakit tersebut dalam melaporkan kesalahan medis yang terjadi masih rendah. Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y memberikan ijin untuk melakukan penelitian lebih lanjut sedangkan 5 rumah sakit lainnya menolak untuk memberikan ijin penelitian. Selain hal tersebut, penelitian terkait pelaporan kesalahan medis di Indonesia juga masih sedikit. Oleh karena itulah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait korelasi budaya keselamatan pasien dan persepsi pelaporan kesalahan medis oleh tenaga kesehatan di masing-masing Rumah Sakit Y Jakarta dan Rumah Sakit X.

B. Rumusan Masalah

Setiap rumah sakit memiliki sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang berbeda sesuai dengan potensi bahaya dan karakteristik pelayanan di dalam rumah sakit tersebut. Dengan berlakunya sistem keselamatan pasien yang berbeda maka akan terbentuk budaya berbeda yang dibentuk oleh setiap orang yang berada didalam rumah sakit tersebut. Budaya keselamatan pasien sendiri merupakan bagian dari budaya rumah sakit yang berperan penting untuk meningkatkan persepsi positif terhadap pelaporan kesalahan medis. Karena masalah pelaporan kesalahan medis yang rendah di rumah sakit dipengaruhi oleh persepsi tenaga kesehatan yang tidak tepat terhadap pelaporan kesalahan medis. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai ―Korelasi Budaya Keselamatan Pasien Dengan Persepsi Pelaporan Kesalahan Medis oleh Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta Tahun 2015 ‖.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah gambaran budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta tahun 2015? 2. Bagaimanakah gambaran persepsi pelaporan kesalahan medis oleh tenaga kesehatan Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta tahun 2015? 3. Apakah terdapat korelasi antara budaya keselamatan pasien dengan persepsi pelaporan kesalahan medis di Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta tahun 2015?

D. Tujuan 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi budaya keselamatan pasien dengan persepsi pelaporan kesalahan medis oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta pada tahun 2015.

2. Tujuan Khusus Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui gambaran budaya keselamatan pasien dimasing-masing Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta pada tahun 2015. b. Mengetahui gambaran persepsi positif pelaporan kesalahan medis pada tenaga kesehatan di masing-masing Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta pada tahun 2015. c. Menggambarkan korelasi antara budaya keselamatan pasien dengan persepsi pelaporan kesalahan medis di masing-masing Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta pada tahun 2015. E. Manfaat

1. Bagi Peneliti

a. Dapat menjadi proses pembelajaran serta implementasi seluruh ilmu yang didapatkan selama pendidikan. b. Dapat menjadi media untuk mengembangkan ilmu serta praktiknya.

2. Bagi Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui informasi terkait korelasi budaya keselamatan pasien dan persepsi pelaporan kesalahan medis di masing-masing rumah sakit. b. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam evaluasi dan pembuatan kebijakan program peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja serta perlindungan tenaga kerja dari kesalahan medis di masing- masing rumah sakit.

3. Bagi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta

a. Penelitian ini menjadi salah satu upaya untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. b. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa mengenai budaya keselamatan pasien dan persepsi pelaporan kesalahan medis oleh tenaga kesehatan.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berjudul korelasi budaya keselamatan pasien dengan persepsi pelaporan kesalahan medis di Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara budaya keselamatan pasien dan persepsi pelaporan kesalahan medis di Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta. Penelitian ini akan dilakukan oleh mahasiswi Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan objek penelitian adalah perawat, dokter dan tenaga kesehatan lain di Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y. Penelitian akan dilaksanakan di Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y Jakarta pada bulan Desember 2014-Juni 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dengan pengumpulan data berupa pengisian kuesioner. Kuesioner dimensi budaya keselamatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Hospital Survey on Patient Safety Culture sedangkan kuesioner persepsi pelaporan kesalahan medis yang digunakan adalah kuesioner yang dikembangkan oleh Romi Beginta pada tahun 2012. Analisis data yang akan digunakan hanya berupa analisis univariat dan bivariat dengan uji korelasi. Uji korelasi merupakan uji hipotesis untuk variabel independen dan dependen yang bersifat numerik dilakukan pada tiap dimensi yang ada dalam budaya keselamatan dengan persepsi pelaporan kesalahan medis. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pelaporan Kesalahan Medis

Laporan adalah suatu pernyataan baik secara lisan atau tulisan yang menjelaskan tentang suatu kejadian atau tindakan yang telah Siswandi, 2011. Pelaporan kesalahan medis digunakan sebagai pembelajaran bagi organisasi dalam memperbaiki sistem pelayanan dan pelaporan sebagai hal yang sangat penting dalam upaya membangun budaya keselamatan pasien terutama dalam mencegah pengulangan kesalahan yang sama Wolf dan Hughes, 2005; Gulley, 2007. Espin dkk. 2007 juga menyatakan bahwa pembangunan mekanisme pelaporan kesalahan medis adalah strategi yang pertama ditekankan oleh IOM. Penerapan strategi tersbeut di Indonesia diimplementasikan melalui tujuh standar keselamatan pasien yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

1. Definisi Kesalahan Medis

Kesalahan medis diartikan oleh AHRQ sebagai kesalahan yang terjadi pada proses perawatan dan berpotensi menciderai pasien. Kesalahan medis diantaranya adalah kegagalan melakukan tindakan yang telah direncanakan atau penggunaan rencana yang tidak tepat untuk mencapai tujuan tertentu. Kesalahan medis dapat berupa output dari tindakan yang dilakukan atau tindakan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan Agency for Healthcare Research and Quality, 2003.