Jenis dan Pendekatan Penelitian

40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Moleong, 2007 : 6. Penelitian ini memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, digunakannya teknik wawancara untuk pengumpulan data, serta membuat prediksi dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus, mencoba mendeskripsikan latar belakang dan implementasi pendidikan agama di MTs Ma’arif untuk menemukan gambaran legitimasi budaya dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama di sekolah tersebut. Seperti halnya pada tujuan penelitian lain pada umumnya, pada dasarnya peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus bertujuan untuk memahami objek yang ditelitinya. Meskipun demikian, berbeda dengan penelitian lain, penelitian studi kasus bertujuan secara khusus menjelaskan dan memahami objek yang ditelitinya secara khusus sebagai suatu “kasus”. Berkaitan dengan hal tersebut Yin Salim 2006 menyatakan bahwa tujuan penggunaan penelitian studi kasus adalah tidak sekadar untuk menjelaskan seperti apa objek yang diteliti, tetapi untuk menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut dapat terjadi. Dengan kata lain, penelitian studi kasus bukan sekadar menjawab penelitian tentang “apa” what objek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan komprehensif lagi tentang “bagaimana” how dan “mengapa” why objek tersebut terjadi dan terbentuk sebagai suatu kasus. Secara metodologis, Salim 2006 menjelaskan bahwa seorang periset kasus mengikuti beberapa alur umum studi, antara lain identifikasi kasus, pemilihan dan sampling kasus, kerja lapangan, serta interpretasi dan pemaparan hasil studi. Namun demikian, periset kasus dapat pula mengembangkan sendiri langkah- langkah yang akan ditempuh sesuai alur yang ia kembangkan secara mandiri. Karena dalam penelitian kualitatif memang tidak terdapat pembakuan metode atau langkah metodologis sebagaimana dalam pendekatan kuantitatif. Hal terpenting dari hasil studi kasus adalah periset dapat melaporkan hasil studinya dengan memaparkan keunikan objek yang dikomparasikan dengan studi-studi kasus lain yang serupa. Agar data yang diperoleh lebih komprehensif, peneliti menggunakan metode yang bersifat multidimensional yaitu studi kasus yang memungkinkan untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan faktual tapi juga keterpercayaan trust-worthiness Mulyana dalam Arif 2008 : 54. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang lebih mementingkan proses dari pada hasil, yang berupaya mendeskripsikan data berupa kata-kata atau lisan dari informan kunci atau perilaku yang bisa diamati. Mattew B. Miles dan A. Michael Huberman 2001 : 1 menggambarkan makna data kualitatif yang lebih merupakan wujud kata-kata dari pada deretan angka-angka. Data kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandasan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab-akibat dalam lingkup pikiran orang- orang setempat, dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat. Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lain, yakni: berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat instrumen penelitian, menggunakan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dasar grounded theory, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi yang ditentukan oleh fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannnya bersifat sementara, dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati oleh kedua belah pihak, peneliti dan subjek penelitian. Moleong, 2007 : 8

3.2 Prosedur Penelitian