Conclusion DrawingVerification Kegiatan analisis berikutnya adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Pandangan Miles dan Huberman mengenai penarikan kesimpulan, hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang
utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi tersebut mungkin sesingkat pemikiran kembali yang
melintas dalam pikiran penganalisis selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau mungkin menjadi begitu seksama dan
makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di antara teman sejawat untuk mengembangka
n “kesepakatan intersubjektif”. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya,
kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. Proses analisa tidak sekali jadi, melainkan interaktif, secara bolak-balik.
Setelah melakukan verifikasi maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk narasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.
3.6 Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus berusaha mendapatkan data yang valid. Untuk menetapkan keabsahan data perlu dilakukan pemeriksaan. Dalam
pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Menurut
Moleong 2007 : 324 kriteria keabsahan data ada empat macam yaitu kepercayaan creadibility, keteralihan tranferability, kebergantungan dependability, dan
kepastian confirmability. Dalam memenuhi kriteria keabsahan data penelitian kualitatif, dapat
diperoleh melalui teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara mensintesa data untuk mendapatkan data yang benar-
benar absah dengan menggunakan pendekatan metode ganda sebagai pengecekan atau pembanding data yang diperoleh.
Menguji keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, yaitu verifikasi penemuan melalui informasi dari berbagai sumber menggunakan
multi-metode dalam pengumpulan data. Triangulasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi data.
Moleong 2002 : 178 menyebutkan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi yang dipakai adalah alat triangulasi dengan sumber yang
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat yang berbeda alam metode kualitatif Patton dalam Moleong,
2007 : 330. Triangulasi data ini dapat dicapai dengan cara: 1 Membandingkan data angket dengan data dari hasil observasi dan wawancara. 2 Membandingkan
apa yang dikatakan informan di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3 Membandingkan apa yang dikatakan informan dalam situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu itu. 4 Membandingkan keadaan
dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang yang memiliki latar belakang yang berlainan. 5 Membandingkan hasil wawancara suatu
dokumen yang masih berlaku. Menurut Sugiyono 2012 : 330, Triangulasi yang digunakan dalam
penelitian dapat berupa triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber berarti membandingkan derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui sumber yang berbeda. Triangulasi sumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, guru dan siswa. Triangulasi metode
yaitu usaha mengecek keabsahan data melalui lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data.
Triangulasi metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif dan dokumentasi.
3.7 Kerangka Berpikir