tersebut ditelaah secara menyeluruh atau sebagai suatu sistem, bukan bagian-bagian dari kurikulum, misalnya hanya pembaharuan pada metode
dan evaluasinya saja. Langkah berikutnya adalah merumuskan dan merefleksikan
tujuan-tujuan umum satu program pembaharuan dan merumuskan tujuan- tujuan khusus dari tujuan umum tersebut.
2.1.6.2 Pengembangan atas dasar mata pelajaran Subject matter based
development Pengembangan kurikulum atas dasar mata pelajaran bertitik tolak
dari suatu usaha untuk meningkatkan kualitas belajar dalam suatu bidang pengetahuan tertentu. Berdasarkan pada pamikiran tersebut, maka
pengembangan lebih dipusatkan kepada peningkatan bagian tertentu dari kurikulum.
Pengembangan kurikulum
semacam ini
kurang begitu
memperhatikan adanya “in service training” atau latihan lanjutan dari guru. Menurut pandangan ini bahwa materi pelajaran sudah dianggap mampu
untuk mentransmisi perubahan-perubahan yang dianjurkan dalam pendekatan pengajaran.
2.2. Pendidikan Agama Islam
2.2.1 Definisi Pendidikan Agama
Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung
arti “perbuatan” hal, cara atau sebagainya. Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani paedagogie, yang berarti bimbingan yang
diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan dalam bahasa
Inggris education yang berarti pengembangan atau bimbingan.
Dalam bahasa Arab pengertian pendidikan, sering digunakan beberapa istilah antara lain, al-
ta’lim, al-tarbiyah, dan al-ta’dib. Al-ta’lim berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian pengetahuan
dan keterampilan. Al-tarbiyah berarti mengasuh mendidik dan al- ta’dib
lebih condong pada proses mendidik yang bermuara pada penyempurnaan
akhlakmoral peserta didik. Chabib Thoha, 1999.
Menurut Kahmad 2006, berdasarkan hasil studi para ahli sosiologi, dapat diketahui bahwa agama merupakan suatu pandangan hidup
yang harus diterapkan dalam kehidupan individu ataupun kelompok. Keduanya mempunyai hubungan saling mempengaruhi dan saling
bergantung interdependence dengan semua faktor yang ikut membentuk struktur sosial di masyarakat mana pun. Oleh sebab pentingnya pemahaman
agama dalam kehidupan masyarakat, pendidikan agama disekolah bukan hanya dipandang sebagai mata pelajaran saja, melainkan pemahaman agama
budaya itu sendiri pada kehidupan individu atau kelompok.
2.2.2 Konsep Pendidikan Agama Islam
Pengembangan pendidikan madrasah tidak dapat ditangani secara parsial atau setengah-setengah. Ia memerlukan pemikiran yang utuh,
terutama ketika dihadapkan pada kebijakan pembanguanan nasional bidang
pendidikan yang mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat serta berwibawa untuk memberdayakan semua
warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah Muhaimin dalam Arifin, 2012 : 28.
Nizar 2001 : 86, dalam Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam mengartikan pendidikan dalam beberapa istilah bahasa
Arab yang sering digunakan antara lain, al- ta’lim, al-tarbiyah, dan al-ta’di.
Al-ta ’lim berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian
pengetahuan dan keterampilan. Al-tarbiyah berarti mengasuh mendidik dan al-
ta’dib lebih condong pada proses mendidik yang bermuara pada
penyempurnaan akhlakmoral peserta didik.
Lebih lanjut mengenai pendidikan agama Islam, banyak ahli mendefinikan dengan bahasa yang berbeda namun memiliki arti yang
hampir serupa. Chabib Thoha 1999 dalam Metodologi Pengajaran Agama Pendidikan, bahwa agama merupakan salah satu dari tiga subyek pelajaran
yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama merupakan salah satu
dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu.
Muhaimin dan Abdul Mujib, dalam Pemikiran Pendidikan Islam 1993 : 136, mendefinisikan Pendidikan Islam adalah proses transformasi
dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada diri anak didik
melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya guna mencapai
keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya.
Di dalam GBPP PAI dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami,
menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk
menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama di dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Muhaimin,
dkk dalam Sari, 2015.
2.2.3 Karakteristik Kurikulum Pendidikan Islam