Pengertian Program Program Pembinaan Kemandirian
dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Menurut Mangunhardjana, pembinaan adalah suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang sudah dimiliki dan mempelajari hal-
hal baru yang belum dimiliki, dengan tujuan membantu orang yang menjalaninya untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan
dan kecakapan yang sudah ada serta mendapatkan pengetahuan dan kecakapan yang baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja yang
sedang dijalani secara lebih efektif.
2
Dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembinaan merupakan suatu proses kegiatan dan proses mempelajari
hal-hal baru yang berguna untuk mencapai tujuan dan hasil yang lebih baik bagi orang yang dibina dan untuk menuju kehidupan yang lebih
baik. Proses pembinaan ini erat kaitannya dengan wawasan yang bersifat praktik seperti keterampilan yang dapat digunakan untuk
memperoleh mata pencaharian. Menurut
Undang-Undang No.
12 tahun
1995 tentang
Pemasyarakatan Bab I tentang Ketentuan Umum pasal 1 butir kelima, Warga Binaan Pemasyarakatan adalah Narapidana, Anak Didik
Pemasyarakatan, dan Klien Pemasyarakatan. Sedangkan pengertian pembinaan terdapat di dalam Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 1999
tentang Syarat dan Tata Letak Hak Warga Binaan Pemasyarakatan Bab
2
A. Mangunhardjana, Pembinaan Arti dan Metodenya, Jakarta : Kanisius, 1989, h. 12.
I tentang Ketentuan Umum pasal 1 butir kedua yaitu pembinaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap, dan prilaku, profesional, kesehatan jasmani dan rohani Narapidana dan Anak Didik
Pemasyarakatan. Pengertian narapidana yaitu terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di LAPAS. Sehingga dapat disimpulkan
dari beberapa pengertian di atas, pembinaan adalah suatu proses untuk memperbaharui,
meningkatkan, mengembangkan
pengetahuan seseorang terhadap suatu bidang ilmu ataupun keterampilan untuk
mencapai suatu tujuan yakni memperoleh hasil yang lebih baik. Sistem pembinaan narapidana yang dikenal dengan nama
pemasyarakatan, mulai dikenal pada tahun 1964 ketika dalam Konferensi Dinas Kepenjaraan di Lembang, tanggal 27 april 1964, Dr.
Sahardjo S.H melontarkan gagasan perubahan tujuan pembinaan narapidana dari sistem kepenjaraan ke sistem pemasyarakatan.
3
Gagasan Sahardjo kemudian dirumuskan dalam konferensi Dinas Kepenjaraan tersebut, dalam sepuluh prinsip pembinaan dan
bimbingan bagi narapidana. Prinsip-prinsip untuk bimbingan dan pembinaan adalah:
1. Orang tersesat harus diayomi dengan memberikan kepadanya bekal
hidup sebagai warga negara yang baik dan berguna dalam masyarakat.
3
C.I Harsono, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, Jakarta: Djambatan, 1995, h. 1.