Kriteria Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Terbuka Jakarta

sehingga narapidana yang diasimilasikan adalah narapidana yang mempunyai masa pidana 12 bulan atau lebih. f. Masa pidana yang telah dijalani untuk asimilasi, narapidana telah menjalani minimal 12 setengah dari masa pidana, setelah dikurangi masa tahanan dan remisi dihitung sejak putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap. 2. Syarat administratif berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : 21 tahun 2013 pasal 24, tentang syarat dan tata cara pemberian remisi, asimilasi, cuti mengunjungi keluarga, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas dan cuti bersyarat, yaitu : a. Terdapat salinan putusan pengadilan ekstrak vonis. b. Surat Keterangan asli dari Kejaksaan bahwa narapidana yang bersangkutan tidak mempunyai perkara atau tersangkut dengan tindak pidana lainnya. c. Adanya Laporan Penelitian Kemasyarakatan LITMAS dari Bapas tentang pihak keluarga yang akan menerima narapidana, keadaan masyarakat sekitar dan pihak lain yang ada hubungannya dengan narapidana. d. Salinan daftar yang memuat tentang pelanggaran tata tetib yang dilakukan narapidana selama menjalani pidana dari Kalapas. e. Salinan daftar perubahan atau pengurangan masa pidana, seperti garasi, remisi, dan lain-lain dari Kalapas. f. Surat pernyataan kesanggupan menerimajaminan dari keluarga yang diketahui oleh Pemda setempat serendah-rendahnya Lurah atau Kepala Desa. g. Surat Keterangan kesehatan dari dokter bahwa narapidana sehat jasmani maupun jiwanya. 3. Telah mendapat persetujuan Tim Pengamat Pemasyarakatan TPP Lapas yang bersangkutan yang mengirim dan mendapat persetujuan Kalapas serta Keputusan Asimilasi dibuat oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dengan tembusan Kepala Kepolisian setempat, Pemda dan Hakim Wasmat.

H. Jadwal Kegiatan Sehari-hari Warga Binaan Pemasyarakatan Di

Lapas Terbuka Jakarta 9 Dalam menjaga keteraturan dan kedisiplinan narapidana dalam mengikuti pembinaan di Lapas Terbuka Jakarta, maka dibutuhkan jadwal kegiatan Warga Binaan Pemasyarakatan yang mengatur kegiatan yang harus dilakukan oleh narapidana mulai dari bangun pagi sampai dengan istirahat di malam hari. Kegiatan narapidana di Lapas Terbuka Jakarta dimulai dari pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB. Jadwal Kegiatan Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Klas II B Terbuka Jakarta 9 Profil Lapas Terbuka Jakarta. Tabel 4 Jadwal Kegiatan Warga Binaan Pemasyarakatan No. WAKTU JENIS KEGIATAN KET 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 05.00 – 06.00 06.00 – 07.00 07.00 – 07.15 07.15 – 08.30 08.30 – 09.00 09.00 – 12.00 12.00 – 13.00 13.00 – 13.00 13.00 – 13.15 13.15 – 15.15 15.15 – 16.30 16.30 – 17.30 17.30 – 18.00 18.30 – 19.00 19.00 – 19.30 19.30 – 20.00 20.00 – 05.00 Sholat Shubuh berjama’ah dilanjutkan Kultum. Senam pagi. Apel pagi . Kebersihan Lingkungan kamar dan kantor. Makan pagi. Pembinaan kemandirian. Sholat Dzuhur berjama’ah dilanjutkan ceramah. Makan siang. Apel Siang. Pembinaan kemandirian. Sholat Ashar. Kebersihan Lingkungan kamar dan kantor. Makan malam. Sholat Maghrib berjama’ah dan belajar baca Al- Qur’an. Apel malam. Sholat Isya’ berjama’ah I S T I R A H A T - Sabtu dan Minggu kegiatan Pembinaan Kemandirian diganti dengan kegiatan seni atau rekreasi. -Hari Minggu dilaksanakan kebaktian bagi narapidana beragama Kristen pada pukul 10.00 sampai dengan 12.00 WIB.

I. Jenis Pembinaan di Lapas Terbuka Jakarta

10 Pembinaan yang diberikan oleh Lapas Terbuka Jakarta terhadap para narapidana dibagi menjadi tiga kategori yaitu pembinaan kepribadian, pembinaan kemandirian dan pembinaan mengintegrasikan diri dengan masyarakat. 1. Pembinaan Kepribadian adalah pembinaan yang bertujuan meningkatkan kualitas pribadi narapidana agar memiliki mental spiritual yang baik, memiliki kesadaran hukum yang baik, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang baik dan memiliki kemampuan intelektual yang lebih baik. 2. Pembinaan Kemandirian adalah pembinaan yang bertujuan meningkatkan kemampuan Narapidana untuk mencari penghidupan melalui kegiatan bimbingan kerja. 3. Pembinaan Mengintegrasikan Diri dengan Masyarakat adalah pembinaan yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara Narapidana dengan masyarakatnya, denga memberikan kesempatan mengembangkan aspek-aspek pribadinya, memberikan keleluasaan yang lebih besar untuk berintegrasi dengan masyarakat dalam kegiatan kemasyarakatan seperti, bekerja dengan pihak ketiga, melanjutkan pendidikan di sekolah umum, beribadah di tempat ibadah luar Lapas dan lainnya. 10 Profil Lapas Terbuka Jakarta.