f. Interaksi sosial
Kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial serta mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik akan
mendukung perilaku remaja yang bertanggung jawab, mempunyai perasaan aman dan mampu menyelesaikan segala permasalahan
yang dihadapi dengan baik tidak mudah menyerah akan mendukung untuk berperilaku mandiri.
Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai kemandirian seseorang tidak dapat terlepas dari faktor-faktor
yang mendasari terbentuknya kemandirian itu sendiri. Faktor-faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan yang
selanjutnya akan menentukan seberapa jauh seorang individu bersikap dan berpikir cara mandiri dalam menjalani kehidupan lebih lanjut.
d. Ciri-Ciri Kemandirian
Kemandirian mempunyai ciri-ciri yang beragam, banyak dari para ahli yang berpendapat mengenai ciri-ciri kemandirian. Menurut
Gilmore dalam Chabib Thoha
22
merumuskan ciri kemandirian itu meliputi:
a Ada rasa tanggung jawab
b Memiliki pertimbangan dalam menilai problem yang dihadapi
secara intelegen
22
Chabib Toha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 1996, h. 123.
c Adanya perasaan aman bila memiliki pendapat yang berbeda
dengan orang lain d
Adanya sikap kreatif sehingga menghasilkan ide yang berguna bagi orang lain.
Ciri-ciri kemandirian menurut Lindzey Ritter dalam Hasan Basri
23
berpendapat bahwa individu yang mandiri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1 Menunjukkan inisiatif dan berusaha untuk mengejar prestasi
2 Secara relatif jarang mencari pertolongan pada orang lain
3 Menunjukkan rasa percaya diri
4 Mempunyai rasa ingin menonjol
Setelah melihat ciri-ciri kemandirian yang dikemukakan dari beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
ciri-ciri kemandirian tersebut antara lain: i
Individu yang berinisiatif dalam segala hal ii
Mampu mengerjakan
tugas rutin
yang dipertanggungjawabkan padanya, tanpa mencari pertolongan
dari orang lain iii
Memperoleh kepuasan dari pekerjaannya iv
Mampu mengatasi rintangan yang dihadapi dalam mencapai kesuksesan
23
Hasan Basri, Remaja Berkualitas Problematika Remaja dan Solusinya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000, h. 54.
v Mampu berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif terhadap
tugas dan kegiatan yang dihadapi vi
Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda pendapat dengan orang lain, dan merasa senang karena dia berani
mengemukakan pendapatnya walaupun nantinya berbeda dengan orang lain
4. Pemberdayaan Narapidana Dalam Perspektif Kesejahteraan
Sosial a.
Pengertian Pemberdayaan
Definisi pemberdayaan dalam arti sempit, yang berkaitan dengan sistem pengajaran antara lain dikemukakan oleh Merriam
Webster dan Oxford English Dictionary kata ”empower”
mengandung dua arti. Pengertian pertama adalah to give power of authority dan pengertian kedua berarti to give ability to or enable.
dalam pengertian pertama diartikan sebagai memberi kekuasaan, mengalihkan kekuasaan, atau mendelegasikan otoritas ke pihak
lain. Sedangkan, dalam pengertian kedua, diartikan sebagai
upaya untuk memberikan kemampuan atau keberdayaan. Sedangkan proses pemberdayaan dalam konteks aktualisasi diri
berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan individu dengan menggali segala potensi yang dimiliki oleh individu