kolam-kolam ikan untuk pengembangan program budidaya ikan lele. Budidaya cacing telah berjalan sejak periode bulan November 2013, dan
program budidaya ikan lele akan mulai berjalan kembali pada periode tahun depan.
11
Karena alasan tersebutlah peneliti hanya memilih WBP yang mengikuti program peternakan ayam broiler, perikanan, budidaya
cacing, serta P3 sebagai informan dalam penelitian ini. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, jadi ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian, ia berkewajiban
secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal, sebagai anggota tim dengan kebaikannya dan dengan
kesukarelaannya informan tersebut dapat memberikan pandangan dari segi orang dalam tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses dan
kebudayaannya yang menjadi latar penelitian tersebut.
12
Karena kelebihan informan dibanding responden ialah informan tidak hanya menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diajukan seorang peneliti tetapi juga memberikan informasi-informasi yang sekiranya penting dan dapat
membantu proses penelitian. Sedangkan objek penelitian ini adalah program pembinaan
kemandirian di Lapas Terbuka Kelas IIB Jakarta. Program ini diselenggarakan oleh Lapas Terbuka Kelas IIB Jakarta.
11
Berdasarkan keterangan dari staf bidang pembinaan yang dipaparkan pada hari Senin, 25 November 2013 di Lapas Terbuka Jakarta.
12
Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 112.
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah sumber subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data terdiri dari dua macam yaitu data primer dan data
sekunder.
13
a. Data Primer
Data primer adalah data-data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data-data
yang diperoleh melalui observasi lokasi penelitian yaitu Lembaga Pemasyarakatan Lapas Terbuka Kelas IIB Jakarta dan wawancara
yang akan dilakukan terhadap staf lembaga pemasyarakatan serta Warga Binaan Pemasyarakatan yang sedang menjalani masa
pemasyarakatan di Lapas Terbuka Kelas IIB Jakarta. b.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung atau data tersebut sebelumnya telah dihimpun oleh para peneliti atau subjek-subjek pengumpul data untuk tujuan tertentu. Data
tersebut kemudian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas atau masyarakat dari kalangan tertentu sebagai sumber sekunder dalam
penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen- dokumen atau arsip mengenai Lapas Terbuka Kelas IIB Jakarta serta
dokumen mengenai program pembinaan kemandirian di lapas tersebut.
13
Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1991, h.91.
5. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan seorang peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Dengan metode
pengumpulan data yang tepat dalam suatu penelitian akan memungkinkan pencapaian pemecahan masalah secara valid dan terpercaya yang akhirnya
akan memungkinkan dirumuskannya generalisasi yang obyektif.
14
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
a. Observasi
Observasi yaitu pengamatan terhadap suatu kejadian atau peristiwa dengan cara melihat dan mendengar dalam rangka untuk memahami,
mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial selama beberapa waktu peneliti tanpa harus mempengaruhi terhadap fenomena
yang sedang diteliti.
15
Dalam penelitian ini peneliti melaksanakan observasi dengan langsung mendatangi Lembaga Pemasyarakatan
Terbuka Klas IIB Jakarta. Observasi di lakukan sebanyak lima kali yang diantaranya berlangsung sejak pagi hingga siang hari. Observasi
yang peneliti lakukan bertujuan untuk mengamati kegiatan para Warga Binaan Pemasyaratan serta para petugas yang berada di Lembaga
Pemasyarakatan Terbuka Klas IIB Jakarta. b.
Wawancara Wawancara yang dilakukan oleh peneliti yaitu wawancara tidak
berstruktur. Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara bebas
14
Prof. Dr. Hadari Nawawi, Metode penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991, h.13.
15
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metode Penelitian, Sosial Agama, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, h. 5.
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun sistematis. Sedangkan untuk memperoleh data lebih lanjut,
wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara semistruktur. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi secara mendalam dan
pihak yang diwawancara dapat lebih terbuka mengenai informasi yang ditanyakan.
16
Peneliti melakukan wawancara yaitu pada: 1
Tanggal 20 November 2013 Wawancara ini adalah wawancara tahap awal yang peneliti lakukan
dalam rangka memperoleh gambaran umum mengenai Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Klas IIB Jakarta serta program-program
pembinaan yang ada di Lapas tersebut. Narasumber dari wawancara ini adalah staf Bidang Kegiatan Kerja Giatja Ibu Puji
Indrayani dan Kasubsie Perawatan Bapak Rio Chaidir. 2
Tanggal 11 Desember 2013 Wawancara ini dilakukan dengan narasumber Bapak Rio Chaidir
selaku Kasubsie Perawatan. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui
lebih dalam
proses pelaksanaan
pembinaan kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Klas IIB
Jakarta. 3
Tanggal 20 Desember 2013 Wawancara ini dilakukan dengan narasumber Bapak Iwan selaku
staf Bidang Giatja. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui
16
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2008 h. 235.