Pendekatan Penelitian Metodologi Penelitian

narapidana yang menjalankan masa pemasyarakatannya di Lapas tersebut sebagai penerima manfaat dari program pembinaan kemandirian. Staf yang dipilih untuk menjadi Informan yaitu staf bidang perawatan, pembinaan, kepegawaian dan registrasi. Dua orang staf bidang perawatan dan pembinaan di Lapas Terbuka Jakarta dipilih untuk menjadi informan dalam hal menggali data-data mengenai program pembinaan dan pelaksanaannya. Sedangkan untuk memperoleh data-data seputar kepegawaian, peneliti memperolehnya dari staf bidang kepegawaian. Untuk memperoleh data mengenai Warga Binaan Masyarakat, peneliti memperoleh data dari Kepala Seksi Kasi Registrasi. Dalam proses pemilihan Warga Binaan Pemasyarakatan WBP sebagai informan, peneliti melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan staf bidang pembinaan dan perawatan mengenai mana WBP yang memenuhi kriteria agar cocok untuk dijadikan informan bagi peneliti. Karena kedua staf tersebut yang paling mengetahui dan dapat memberikan informasi penting mengenai WBP mana saja yang saat proses penelitian ini berlangsung, sedang melaksanakan program pembinaan kemandirian di Lapas Terbuka Jakarta. Pada saat proses penelitian berlangsung yaitu bulan November hingga bulan Desember, program yang akan berjalan adalah program budidaya cacing. Sedangkan program-program yang sudah berjalan adalah program peternakan ayam broiler, perikanan, pertukangan, dan P3 atau bekerja pada pihak ke-3. Program pertanian ditiadakan karena Lapas Terbuka Jakarta akan memfokuskan lahan yang dijadikan lahan pertanian menjadi kolam-kolam ikan untuk pengembangan program budidaya ikan lele. Budidaya cacing telah berjalan sejak periode bulan November 2013, dan program budidaya ikan lele akan mulai berjalan kembali pada periode tahun depan. 11 Karena alasan tersebutlah peneliti hanya memilih WBP yang mengikuti program peternakan ayam broiler, perikanan, budidaya cacing, serta P3 sebagai informan dalam penelitian ini. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, jadi ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian, ia berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal, sebagai anggota tim dengan kebaikannya dan dengan kesukarelaannya informan tersebut dapat memberikan pandangan dari segi orang dalam tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses dan kebudayaannya yang menjadi latar penelitian tersebut. 12 Karena kelebihan informan dibanding responden ialah informan tidak hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diajukan seorang peneliti tetapi juga memberikan informasi-informasi yang sekiranya penting dan dapat membantu proses penelitian. Sedangkan objek penelitian ini adalah program pembinaan kemandirian di Lapas Terbuka Kelas IIB Jakarta. Program ini diselenggarakan oleh Lapas Terbuka Kelas IIB Jakarta. 11 Berdasarkan keterangan dari staf bidang pembinaan yang dipaparkan pada hari Senin, 25 November 2013 di Lapas Terbuka Jakarta. 12 Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 112.