Sejarah Berdirinya Lapas Terbuka Klas IIB Jakarta

C. Visi dan Misi Lembaga

2 Visi dari Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Jakarta memiliki kesamaan dengan visi dari Pemasyarakatan, yaitu : Pemulihan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai individu, anggota masyarakat dan makhluk Tuhan YME Membangun Manusia Mandiri Sedangkan misi dari Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Jakarta adalah : Melaksanakan pembinaan dan pembimbingan tahap lanjutan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan dalam Kerangka integrasi sosial, penegakan hukum, pencegahan dan penanggulangan kejahatan serta pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia HAM.

D. Sarana dan Prasarana

Lapas Terbuka Jakarta memiliki tiga buah gedung yaitu dua buah gedung kantor dan satu buah gedung paviliun tempat tinggal bagi Warga Binaan Pemasyarakatan WBP. Kapasitas hunian dari Lapas Terbuka Jakarta saat pertama didirikan mampu menampung 50 orang yang dibagi dalam 10 kamar hunian dan sejak tahun anggaran 20082009 telah dilakukan peningkatan kapasitas hunian menjadi 100 orang yang dibagi menjadi 20 kamar. Kamar hunian yang ada di Lapas Terbuka berbeda dengan kamar hunian yang terdapat di Lapas tertutup, perbedaan terdapat pada bentuk bangunannya, di Lapas Terbuka kamar hunian berbentuk seperti kamar asrama atau kost yang tidak dilengkapi dengan jeruji 2 Diambil dari Profil Lapas Terbuka Jakarta 2013 besi seperti yang biasa digunakan oleh kamar hunian Lapas tertutup sebagai penghalang bagi narapidana agar tidak melarikan diri. Selain itu, Lapas Terbuka Jakarta juga memiliki masing-masing sebidang lahan yang digunakan untuk program pembinaan kemandirian pertanian, peternakan, dan kolam ikan serta satu buah bangunan dari bilik bambu yang digunakan untuk program budidaya seperti budidaya jamur atau cacing 3 program berubah-ubah setiap tahun. Gedung kantor yang pertama bangunannya menyambung dengan ruang penerimaan tamu dan pintu masuk Lapas. Di dalam gedung tersebut di lantai pertama selain digunakan untuk menerima tamu atau penjenguk WBP yang datang, juga digunakan sebagai kantin bagi tempat beristirahat para pegawai Lapas. Selain itu, di lantai pertama juga terdapat sebuah panggung kecil untuk bermain alat musik beserta seperangkat alat musik modern seperti gitar, drum, keyboard, microphone, yang digunakan untuk latihan musik bagi WBP. Sedangkan lantai kedua atau lantai paling atas digunakan sebagai ruang kantor sebagian besar pegawai Lapas termasuk di dalamnya terdapat ruang Kalapas Terbuka Jakarta. Gedung kantor kedua memiliki tiga lantai. Lantai yang pertama tidak digunakan karena sebagian lahannya tidak dibangun menyambung dengan bangunan agar dapat digunakan untuk lahan rumah ternak ayam. Lantai kedua digunakan sebagai ruang kantor staf bidang pembinaan dan bengkel kerja. Sedangkan di lantai ketiga digunakan sebagai masjid. 4 3 Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan pada tanggal 20 November 2013. 4 Data diambil berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan petugas Lapas Terbuka Jakarta dan Observasi yang dilakukan pada tanggal 20 November 2013.