Unit Analisis Instrumen Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian

1. Konsep Pendidikan Akhlak dalam Falsafah Ziki Guru Bura

Sikap menilai atas segala sesuatu didorong oleh faktor-faktor yang sudah merupakan potensi dan kecendrungan suatu masyarakat. Pada masyarakat Bima sendiri menganggap pesan dari ziki guru bura pada tataran kehidupan masyarakat Bima tercermin dalam berbagai kegiatan keagamaan, dan sosial kemasyarakatan, seperti; ketauhidan, ibadah, kebersamaan dalam gotong royong, keharmonisan dalam bermasyarakat dan bertetangga. Dalam hal Karawi Kaboju gotong royong masyarakat Bima selalu bersama dan ketika pimpinan keluarga berhalangan hadir, maka harus digantikan oleh salah seorang anak laki-laki atau anggota keluarga lainnya, karena ketidakhadiran dalam dalam gotong royong merupakan sebuah aib bagi masyarakat. Dalam hal yang lain dapat kita lihat dari kebiasaan masyarakat yang memiliki hajat acara, maka hala yang pertama dilakukan adalah Mbolo Ro Dampa atau Mafaka Ro Dampa musyawarah untuk mufakat bersama keluarga dan masyarakat. Hal di atas menunjukkan bahwa seberapapun banyaknya pengaruh dari budaya luar akan tetapi sedikit banyaknya ziki guru bura masih eksis dalam masyarakat Bima, walaupun tidak seperti masa lalu masa kesultanan. Namun dari beberapa hal di atas diharapkan dapat menjadikan motivasi bagi masyarakat secara umum dan bima pada khususnya untuk lebih menggali, melestarikan serta mangembangkan lebih dalam lagi tentang kebersmaan dan pengamalan adat dan budaya local yang baik. Sehingga lingkungan dan masyarakatnya tidak hilang kpribadian dan karakternya local wisdom. Bila ziki guru bura dikaitkan dalam lingkup pendidikan, maka tidak akan lepas dari falsafah maja labo dahu yang menjadi akar dari pegangan hidup masyarakat Bima ini memiliki visi dan misi yang sama dengan pendidikan secara umum yaitu apa yang kita kenal dengan tiga ranah pendidikan kognitif, afektif dan psikomotorik. a. Ranah Kognitif Ranah kognitif merupakan salah satu target atau tujuan pendidikan dan pangajaran yang menitikberatkan ketercapaian anak didik dalam hal pengetahuan. Dalam ziki guru bura memiliki sebuah tujuan dan misi dalam peningkatan pengetahuan terhadap masyarakat secara umum dan anak-anak pada khususnya. Hal ini terlihat ketika orang tua Dou Mbojo Masyarakat Bima mendidik dan menanamkan nilai maja labo dahu kepada anak-nya dengan cara memberikan motivasi dengan menjelaskan bahwa tujuan hidup ini adalah tiada lain hanyalah untuk mendapatkan kebahagiaan di duania dan terlebih lagi di akhirat nanti. Hal itu hanya bisa diraih dengan menuntut ilmu dan mengamalkan pesan yang terdapat pada ziki guru bura terhadap diri sendiri, orang tua, keluarga, dan masyarakat secara umum jika tidak menjadi orang yang berguna dan yang paling besar adalah malu ketika tidak bisa membaca al-Quran karena kebiasaan orang Bima adalah harus bisa ngaji membaca al-Quran sebelum masuk sekolah dasar. Seperti dalam syairnya: