Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian

apa yang perlu dicari, dimana, dan bagaimana mengumpulkannya, mengolah dan menganalisis data. Kelima, evaluasi data, yaitu data yang dikumpulkan perlu dievaluasi dengan melakukan tekhnik internalmaupun eksternal. Keenam, interpretasi dan generalisasi, yaitu dengan menganalisa data dengan membuat interpretasi dan generalisasi dari fenomena-fenomena yang telah diselidiki dan diteliti. Ketujuh laporan, yaitu penulis menuliskan laporan yang bersikap objektif sehingga dapat dijadika sebagai bahan acuan terhadap masyarakat yang diteliti yaitu dalam hal ini masyarakat Bima dan para pembaca dengan cara melakukan eksplorasi terhadap nilai-nilai ziki guru bura sebagai pandangan hidup yang diaktualisasikan dengan semangat keagamaan di tengah-tengah masyarakat Mbojo sehingga mengkristalisasi dalam sebuah sikap akhlak yang harus dipertahankan dan dilestarikan.

G. Teknik Penulisan

Secara teknik, penulisan yang dipakai untuk menyusun skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian

1. Konsep Pendidikan Akhlak dalam Falsafah Ziki Guru Bura

Sikap menilai atas segala sesuatu didorong oleh faktor-faktor yang sudah merupakan potensi dan kecendrungan suatu masyarakat. Pada masyarakat Bima sendiri menganggap pesan dari ziki guru bura pada tataran kehidupan masyarakat Bima tercermin dalam berbagai kegiatan keagamaan, dan sosial kemasyarakatan, seperti; ketauhidan, ibadah, kebersamaan dalam gotong royong, keharmonisan dalam bermasyarakat dan bertetangga. Dalam hal Karawi Kaboju gotong royong masyarakat Bima selalu bersama dan ketika pimpinan keluarga berhalangan hadir, maka harus digantikan oleh salah seorang anak laki-laki atau anggota keluarga lainnya, karena ketidakhadiran dalam dalam gotong royong merupakan sebuah aib bagi masyarakat. Dalam hal yang lain dapat kita lihat dari kebiasaan masyarakat yang memiliki hajat acara, maka hala yang pertama dilakukan adalah Mbolo Ro Dampa atau Mafaka Ro Dampa musyawarah untuk mufakat bersama keluarga dan masyarakat.