Teknik Penulisan METODELOGI PENELITIAN

Au ndei samadata na warasi dou made Katu’u sangajaku karo’a ndei ngaji Simpa to’ina horu ba baca weata huruf Simpana tarimaku ndei to’i ba Ruma Maina made ta lingi kaiku ade. Artinya: Apa yang kita ingat seandainya ada orang yang meninggal Kusengajakan diri al-Quran untuk mengaji Semoga saja menjadi pembela huruf yang dibaca Semoga saja ku diterima oleh Allah Datangnya maut kita kan mereasa sepi. b. Ranah Afektif Dalam pendidikan, afektif merupakan sebuah tujuan pendidikan setelah tercapainya tujuan kognitif yaitu tingkat penghayatan terhadap kognitif. Pesan yang terdapat dalam ziki guru bura, ranah afektif ini merupakan sebuah bentuk penghayatan dalam ajarannya itu sendiri yang kelak mengantarkan pelakunya kepada perubahan tingkah laku. Karena dalam pelaksanaannya juga masyarakat Bima dalam kesehariannya mengajarkan anak dan generasi mudanya untuk Nggahi Rawi Pahu perbuatan yang sesuai dengan perkataan dengan cara memberikan contoh yang baik kepada anak yang sesuai dengan nilai falsafah tersebut. Dengan demikian seorang anak akan merasa malu dan takut bila mana berbuat yang tidak sesuai dengan perkataan sehingga akan menjadikannya sebagai manusia dewasa yang berkarakter dan berakhlak mulia. c. Ranah Psikomotorik Psikomotor berarti perilaku dan perbuatan. Dalam pendidikan dikenal dengan tujuan pengajaran yang merupakan bentuk kongkrit dari apa yang telah dipelajari dan diajarakan oleh seoaraang pendidik. Begitupun dalam ziki guru bura memiliki tujuan dan fisi misi yang sama dengan pendidikan yaitu terbentuknya pribadi Maloa Ro Sale pribadi yang cerdas dan shaleh, ini merupakaan bentuk kongkrit dari pendidikan yang dilahirkan oleh ziki guru bura. Dalam kebiasan Dou Mbojo terutama masa dulu bahwa anak yang disunat paling lambat adalah umur 7-8 tahun dan sudah harus Hata Karoa khatam al-Quran dan harus melaksanakan sholat terutama sholat wajib di masjid, disamping itu mereka harus memperbaiki bacaan Al-Quran kepada ulama atau guru ngaji. Beberapa hal di atas merupakan sebuah bentuk keteladanan yang diberikan dou mbojo dalam mendidik anak dan generasi mereka, yang kesemua itu adalah cerminan dan bentuk pengamalaan dari falsafah hidup dou Mbojo.

2. Korelasi Ziki Guru Bura dengan al-Quran dan Hadits

Tidak dapat dipungkiri bahwa umat Islam berkewajiban untuk menerapkan semua ajaran Islam dalam kehidupannya. Kewajiban religius ini berawal ketika seseorang memastikan dirinya memeluk agama Islam yang berarti menundukan dirinya ke dalam ajaran-ajaran Islam. Keharusan sosial merupakan implikasi dari eksistensi umat Islam sebagai bagian dari umat manusia di dunia. Perbedaan agama, status sosial, mamupun etnis atau ras bukanlah sesuatu yang membedakan, tetapi menjadi inspirasi untuk mengembangkan sikap toleransi, termasuk dalam bidang pembentukan sistem sosial-budaya dalam masyarakat. Islam dengan al-Quran dan Hadist adalah suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi-bagi dan tidak dapat pula ditinggalkan. Dari hal terkecil atau dalam masalah prinsip yang lebih besar yang menjadi dasar bagi kehidupan dan masyarakat. Ia suatu sistem yang sempurna yang mencakup kegiatan orang- perorangan, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas, yaitu alam semesta. Islam menentukan hukum-hukum berbagai macam hubungan dalam segala bidang ini, dan mengadakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan- hubungan. Kerana itu, dalam kehidupan Islam menjadi mustahil untuk memisahkan aqidah yang terdapat dalam hati nurani individu dan hukum yang mengendalikan kehidupan sosialnya. Al-Quran dan Hadist telah melahirkan bagi manusia Bima satu pandangan hidup baru yang termuat dalam ziki guru bura, sebagaimana memaknai kehidupan manusia yang tidak terlepas dari pengaruh-mempengaruhi antara satu sama lain, baik oleh alam dan lingkungan, atau dari manusia satu dengan manusia lainnya. Tentang nilai dan tatanan sosial, Islam dengan al-Quran dan Hadist sebagaimana ia telah melahirkan bagi kemanusiaan sebuah realitas sosial yang unik, realitas