Metode Pendidikan Akhlak Pendidikan Akhlak

sebelumnya. Bagaimana seorang berakhlak terhadaporang tuanya, guru, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, teman, alam dan sebagainya.

f. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak

Segala yang kita alami dan kita dapatkan dikehidupan kita, baik itu pendidikan, sikap, karakter, pasti ada yang mempengaruhi terbentuknya hal itu. Begitupun dengan akhlak, diantara aspek yang mempengaruhi terbentuknya akhlak adalah sebagai berikut: 1 Dasar Bawaan TurunanGenetik Seorang bayi telah diwarnai dengan unsur-unsur yang diturunkan oleh kedua orang tuanya dan diwarnai oleh perkembangan dalam kandungan ibunya yang menjadi dasar pembentukan akhlak seseorang. 26 Tingkah laku manusia adalah sikap seseorang yang dimanifestasikan dalam perbuatan dan tingkah laku. Secara fitrah manusia, seseorang telah dilahirkan dalam keadaan suci dan kecendrungan untuk melakukan kebaikan. Manusia tidak diwarisi dosa dari orang tuanya, karena itu bertentangan dengan hukum keadilan Tuhan. Manusia hidup di bumi dengan dibekali akal, pikiran dan iman kepada Allah. Keimanan tersebut dalam perjalanan hidup manusia dapat bertambah atau berkurang tergantung pada lingkungan dan manusia itu sendiri. Bawaan turunan yaitu dimana orang-orang membawa turunan dengan beberapa sifat yang bersamaan. Seperti bentuk, pancaindera, perasaan, akal dan kehendak. Dengan sifat-sifat yang diturunkan ini,manusia dapat mengalahkan alam di dalam beberapa perkara, sedangkan binatang tidak dapat menghadapinya. Kenapa anak bisa pandai, karena salah satunya dipengaruhi oleh sifat-sifat dan saraf-saraf yang diwariskan oleh orang tuanya. Dalam mewarisi sifat pokok dari kedua orang tuanya, si anak tidak menerimanya dengan 100, sebab antara 26 Hendriati Agustiani, Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri padaRemaja, Bandung: PT Refika Aditama, 2006, cet. I, h. 129. kedua orang tua terkadang memiliki sifat yang berlawanan. Di dalam turunan, kedua orang tua mempunyai beberapa sifat yang tertentu, dan tidak nampak sifat ini pada anak-anaknya, akan tetapi nampak pada cucu-cucunya dan cucu- cucunya. 27 2 Insting dan Naluri Menurut bahasa, insting berarti kemampuan berbuat pada sesuatu yang dibawa sejak lahir, merupakan pemuasan nafsu, dorongan-dorongan nafsu, dan dorongan psikologis. Insting juga merupakan kesanggupan melakukan hal yang kompleks tanpa dilihat sebelumnya, terarah kepada satu tujuan yang berarti bagi subjek tidak didasari langsung secara mekanis. 28 Menurut James, insting adalah suatu sifat yang menyampaikan pada tujuan dan cara berpikir. 29 Insting merupakan kemampuan dibawa sejak lahir yang dibimbing oleh naluri. Binatang mempunyai insting untuk memenuhi kebutuhannya seperti makan, minum, memperbanyak keturunan, mengenali kawan dan lawan yang bersifat tetap dan tidak berubah-rubah. Sedang pada manusia, menjadi faktor tingkah laku dalam melakukan aktifitas dalam mengenali sesama manusia yang dapat berubah dan dapat dibentuk secara intensif. Masing- masing makhluk dapat mempertahankan dirinya melalui instingnya agar tetap hidup dan tidak mati.Dalam insting terdapat tiga unsur yang bersifat psikis, yaitu mengenal kognisi, kehendak konasi, dan perasaan emosi. Unsur-unsur tersebut terdapat juga pada binatang. Insting terdiri dari empat pola khusus, yaitu: a Sumber insting, yang berasal darikondisi jasmaniahuntuk melakukan kecendrungan, lama-lama akan menjadi sebuah kebutuhan. b Tujuan insting, adalah menghilangkan rangsangan jasmaniah, untuk menghilangkan perasaan tidak enak yang timbul karena adanya tekanan batinyang disebabkan oleh meningkatnya energi pada tubuh. c Objek insting, merupakan segala aktivitas yang mengantar keinginan dan memilah-milah agar keinginannya dapat terpenuhi. 27 Ahmad Musthafa, Akhlaq Tasawuf..., h. 88-91. 28 M. Yatim Abdullah, M.A., Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran..., h.76. 29 Zakiah Daradjat, Dasar-Dasar Agama Islam, Jakarta: Universitas Terbuka, 2002, h. 273 d Gerak insting, yang bergantung pada itensitas besar-kecilnya kebutuhan. Insting pada tingkat tertentu dapat berubah-ubah, bisa jadi ia hidup dan bisa juga ia mati. Perubahan tersebut adalah sebagai berikut: a Insting hidup, yang berfungsi melayani kebutuhan individu untuk tetaphidup dan memperpanjang ras dan keturunan, seperti insting makan, minum, dan seksual. Dalam Islam, hal ini telah diatur dalam al-Quran agar dapat dibedakan dengan binatang.                  “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” Q.S. Al-Baqarah2 ayat 168.                    “Isteri-isterimu adalah seperti tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah amal yang baik untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang- orang yang beriman.” Q.S. Al-Baqarah2 ayat 223. b Insting mati atau dapat disebut juga sebagai insting merusak. Fungsi insting ini tidak begitu jeas jika dibandingkan dengan insting hidup, karena insting ini tidak terlalu terkenal. Suatu derivatif insting-insting mati yang terpenting adalah dorongan agresif. Sifat agresif adalah pengurusan diri yang diubah dengan objek substansi. Dalam ilmu akhlak, insting berarti akal pikiran. Akal dapat memperkuat akidah, namun harus ditopang dengan ilmu, amal dan takwa kepada Allah. Allah memuliakan akal dengan menjadikannya sebagai sarana tanggung jawab. Akal adalah jalinan pikir dan rasa yang menjadikan manusia berlaku, berbuat, membentuk suatu kelompok dan membina kebudayaan. Naluri merupakan asas tingkah laku perbuatan manusia. Naluri dapat diartikan sebagai kemauan tak sadar yang dapat melahirkan perbuatan mencapai tujuan tanpa berpikit ke arah tujuan dan tanpa dipengaruhi oleh latihan berbuat. Tingkah laku perbuatan manusia sehari-hari dapat ditunjukkan oleh naluri sebagai pendorong. Misalnya, tindakan makan adalah naluri lapar dan tindakan berpakaian adalah naluri malu, dan demikian pula tindakan-tindakan yang lain adalah didorong dengan naluri. Banyak juga insting yang mendorong prilaku perbuatan yang menjurus kepada akhlak mulia maupun akhlak tercela, tergantung pada orangyang mengendalikannya. Karena naluri itu berakar pada hati naluri manusia pada dua asas pokok, yaitu naluri asas keselamatan, dan naluri asas kesenangan. 30 3 Lingkungan Dalam pengertian psikologi, lingkungan adalah segalasesuatu yang ada didalam atau diluar individu yang bersifat mempengaruhi sikap, tingkah laku atau perkembangannya, yang wujudnya dapat berupa benda-benda, obyek-obyek alam, manusia dan karyanya. 31 Lingkungan juga dapat disebut dengan suatu yang melingkungi tubuh yang hidup. Lingkungan tumbuh-tumbuhan oleh adanya tanah dan udaranya, dan lingkungan manusia adalah apa yang melingkunginya dari negri, lautan, sungai, bangsa dan masyarakat. Lingkungan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaiut: a Lingkungan alam. Alam adalah segala ciptaan Tuhan baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Lingkungan alam dapat menghalangi maupun mendukung bakat dan prestasi seseorang. Alam dapat membentuk kpribadian manusia sesuai dengan lingkungan alamnya. Setiap lingkungan alam punya 30 M. Yatim Abdullah, M.A., Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran..., h. 76-81. 31 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Radar Jaya Offset, 2006, cet. IV, h. 34.