Pengertian Politik Konseptualisasi Media Sosial

Istilah ilmu politik science politique pertama kali digunakan oleh Jean Bodin di eropa pada tahun 1576, kemudian Thomas Fithzerbert dan Jeremy Betham pada tahun 1606. Namun istilah politik yang dimaksud ialah ilmu negara sebagaimana tertulis dalam karya-karya sarjana eropa daratan yang bersifat Institusional yuridis. 72 Politik berasal dari kata politic inggris yang menunjukan sifat pribadi adjective of person atau sifat perbuatan adjective of action. Disini politik berarti bertindak bijaksana acting wisly, dan bijak wise. 73 Kata yang lain adalah politics dengan “s” yang berarti seni atau ilmu tentang pemerintahan the art goverment. Asal kata politik adalah dari bahasa latin politicos, embrionya adalah kata polis yang berarti kota. 74 Sedangkan dalam bahasa dikenal dengan kata sifat yang salah satu artinya adalah politik, sedangkan maksudnya di sini, politik adalah muslihat, tindakan akal, kebijakan dengan tujuan mencapai sesuatu maksud. 75 Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik politics adalah bermacam- macam kegiatan dalam suatu sistim politik atau negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan decisionmaking mengenai apakah yang menjadi tujuan 72 Cangara, Hafied, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, h.26 73 AP.Cowl, oxford Leaner’s Dictionary, Ocford: Ocford University Press, 1990 74 Ahmad, Zainal Abidin, Op.cit hal.18 75 Depdikbud, Op.cit, h.836 dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih itu. 76 Ada beberapa definisi yang diberikan oleh para ilmuan diantaranya menurut Soelityati Ghani dalam bukunya Pengantar Ilmu Politik menurutnya dua arti kata politik yang terpenting adalah: Pertama, Politik dalam arti dipergunakan untuk menunjukan mengenai suatu segi dari kehidupan manusia bersama dalam masyarakat yang menyangkut kekuasaan, menyangkut Power Relationship, dalam artian ini terkandung isi politik sebagai usaha untuk memperoleh kekuasaan. Kedua, politik di dalam arti mempergunakan untuk menunjukan kepada satu rangkaian tujuan yang hendak dicapai atau dengan kata yang lebih singkat kebijaksanaan. 77 Dalam Bahasa Indonesia kata politik mempunyai beberapa pengertian yaitu: 1. Ilmu pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan. 2. Segala urusan dan tindakan kebijakan, siasat dan sebagainya mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. 3. Kebijakan cara bertindak dalam menghadapi atau menangani suatu masalah. 78

7. Unsur Komunikasi Politik

76 Budiharjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia, 1998, hal. 8 77 Ghani, Soelistyati Ismail, Pengantar Ilmu Politik, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984, cet. Ke-1, hal.17 78 Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, cet. Ke- 8, hal. 694 Proses Komunikasi politik sama dengan proses pada umumnya komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia komunikasi politik sebagai body of knowledge juga terdiri atas berbagai unsur, yaitu: 1. Komunikator Politik Komunikasi politik tidak hanya menyangkut partai politik, melainkan juga lembaga pemerintahan legislatif dan eksekutif. Dengan demikian, sumber atau komunikator politik adalah mereka-mereka yang dapat memberi informasi tentang hal-hal yang mengandung makna atau bobot politik misalnya president, menteri, anggota DPR, MPR, KPU, Gubernur, BupatiWalikota, Politisi, fungsionaris partai politik, fungsionaris lembaga Swadaya Masyarakat LSM, dan kelompok-kelompok penekan dalam masyarakat yang bias mempengaruhi jalanya pemerintahan. 2. Pesan Politik Merupakan pertanyaan yang disampaikan, baik tertulis maupun tidak tertulis, baik secara verbal maupun non verbal. Tersembunyi maupun terang-terangan, baik yang disadari maupun tidak disadari yang isinya mengandung bobot politik. Misalnya pidato politik, undang-undang kepartaian, undang-undang pemilu, penyataan politik, artikel atau isi bukubrosur dan berita surat kabar, radio, televisi dan internet yang berisi ulasan politik dan pemerintahan, spanduk atau baliho, iklan politik, propaganda, makna logo, warna baju atau bendera dan semacamnya. 3. Saluran atau Media Politik