BAB II Landasan Teori
A. Teori Konvergensi Simbolik
Sejak  1990-an  kata  konvergensi  dipakai  dalam  perkembangan  teknologi digital,  integrasi  teks,  angka,  bayangan  dan  suara.  Unsur  yang  berbeda-beda
dalam  media  yang  umumnya  ditelaah  secara  terpisah  dalam  bab-bab  terdahulu. Tetapi  pada  tahun  1970,  kata  konvergensi  selanjutnya  digunakan  baik  untuk
organisasi  maupun  untuk  proses,  terutama  sekali  bersatunya  industri  media  dan telekomunikasi.
25
Teori konvergensi simbolik pertama kali muncul oleh Bales kemudiam teori tersebut dipopulerkan dan dikembangkan oleh Ernest Bormann dengan kelompok
mahasiswa  dari  universitas  Minnesota  1960-1970  menemukan  proses  sharing fantasi.  Konsep  teori  kovergensi  simbolik  yaitu  tentang  proses  pertukaran  pesan
yang  menimbulkan  kesadaran  kelompok  yang  menghasilkan  hadirnya  makna, motif dan juga persamaan bersama.
26
Gun  Gun  Heryanto  juga  menambahkan  bahwa  teori  konvergensi  simbolik kekuatan  komunikasi  di  balik  penciptaan  kesadaraan  umum  realitas  simbolik
yang  disebut  sebagai  visi  retoris.  Visi  retoris  ini  menyediakan  sebuah  bentuk drama dalam bentuk cara pandang, ideologi dan paradigma berpikir.
27
25
Asa Briggs Petter Burke, Sejarah Sosial Media Dari Gutenberg Sampai Internet, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2000, hal. 326
26
Jhon F Cragan, Understanding Communication Theory: the Communicative Forces for Human Actions, Needham Heights: a Viacom Company, 1998, hal. 97
27
Gun Gun Heryanto, Dinamika Komunikasi Politik, Jakarta: PT. Lasswell Visitama, 2011,hal. 158
Dalam  bukunya  yang  populer  The  Force  of  Fantasy  Restoring  the American  Dream,  Ernest  Bormann  menyatakan  bahwa  tujuan  teori  ini  adalah
menjelaskan bagaimana para individu berbincang antar satu dengan yang lainnya sehingga  mereka  berbagi  kesadaran  umum  dan  menciptakan  rasa  memiliki
identitas dan komunitas. “ Theory of symbolic convergence provided a critical key to open up the
way  of  communication  under  study  worked  to  create  a  shared consciousness”
28
Menurut Ernest Bormann kata lain dari proses konvergensi simbolik adalah tema fantasi. Tema fantasi adalah pesan yang didramatisi seperti permainan kata-
kata,  cerita,  analogi,  dan  pidato  yang  menghidupkan  interaksi  dalam  kelompok. Artinya  Dalam  konvergensi  simbolik  mengalir  dari  communicators  fantasizers,
communicating  fantasizing  melalui  pengungkapan  tema  fantasi  di  sebuah organisasi kelompok atau publik.
29
Oleh  karena  itu    setiap  individu  akan  saling  berbagi  fantasi  karena kesamaan  pengalaman  atau  karena  orang  yang  mendramatisi  pesan  memiliki
kemampuan retoris  yang baik. Sekumpulan individu ini dapat berasal dari orang- orang  yang  sudah  lama  saling  kenal,  kemudian  saling  berinteraksi  dan  bertukar
dan bertukaran pengalaman yang sama sehingga menimbulkan proses konvergensi simbolik.
28
Gun Gun Heryanto, Dinamika Komunikasi Politik,hal. 159
29
Gun Gun Heryanto, Dinamika Komunikasi Politik,hal. 159