Saluran-Saluran Komunikasi Politik Konseptualisasi Media Sosial

Istilah struktur Komunikasi oleh Almond dan Powell 1966, juga diartikan sebagai saluran komunikasi, diantaranya adalah: a. Struktur wawancara face-to-face informal, yaitu: merupakan saluran yang efektif dalam penyampaian pesan-pesan politik. Di samping struktur yang formal dalam sebuah organisasi, selalu terdapat struktur informal yang “membayangi”. Saluran ini bersifat bebas dalam arti tidak terikat oleh struktur formal, namun tidak semua orang dapat akses ke saluran ini dalam kadar yang sama. b. Struktur sosial tradisional, yaitu sebuah saluran komunikasi yang ditentukan oleh posisi sosial pihak yang berkomunikasi khalayak atau sumber. Artinya, pada lapis mana yang bersangkutan berkedudukan dan tentunya akan menentukan pula aksesdisusunan sosial masyarakat tersebut. 80 c. Struktur masukan input politik, yaitu: struktur yang memungkinkan terbentuknyadihasilkanya input bagi sistem politik yang dimaksud. Yang termasuk struktur input adalah serikat pekerja, kelompok-kelompok kepentingan, dan partai politik. 81 d. Struktur output, yaitu: struktur formal dari pemerintah. Struktur pemerintahan, khususnya birokrasi, memungkinkan pimpinan-pimpinan politik mengkomunikasikan petunjuk bagi pelaksanaan peraturan-peraturan untuk bermacam pemegangan jabatan politik dengan cara yang efisien dan jelas. 82 80 Nasution, Zulkarnain, Komunikasi Politik Suatu Pengantar, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990, h.57 81 Ibid, hal, 59 82 Ibid, hal, 60 e. Saluran media massa adalah saluran yang penting dalam sebuah komunikasi politik. Media massa selalu mempunyai peranan tertentu dalam menyalurkan pesan, informasi, dan political content di tengah masyarakat. Serta sangat terkait akan terbentuknya opini publik. 83

10. Konseptualisasi Partai Politik Islam

a. Definisi Partai Politik

Partai Politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Dewasa ini partai politik sudah sangat akrab dilingkungan kita. Sebagai lembaga politik, partai bukan sesuatu yang dengan sendirinya ada. Kelahiranya mempunyai sejarah cukup panjang, meskipun belum juga cukup tua. Biasa dikatakan partai politik merupakan organisasi yang baru dalam kehidupan manusia, jauh lebih muda dibandingkan dengan organisasi negara. Dan ia baru ada di negara modern. 84 Pengertian partai politik cukup banyak para ahli telah mengemukakan pendapatnya antara lain: menurut Carr yang dikutib oleh Hafied Cangara, “Political party is an organization that attemps to achieve and maintain control of government” partai politik adalah suatu organisasi yang berusaha untuk mencapai dan memelihara pengawasan terhadap pemerintahan. 85 Sementara itu, pengertian partai politik menurut Undang-Undang No.31 Tahun 2002 Republik Indonesia di nyatakan bahwa “partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik Indonesia secara suka rela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara melalui pemilihan umum. 86 83 Ibid, hal, 61 84 Budhardjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 397 85 Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, 2008, hal. 208 86 Ibid, hal.209 Menurut Carl Friendrich yang dikutip oleh Ramlan Surbakti dalam bukunya, memberi batasan partai politik sebagai kelompok manusia yang terorganisasi secara stabil dengan tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan bagi pemimpin materiil dan idiil kepada para anggotanya. Sementara itu soultau menjelaskan partai politik sebagai suatu kesatuan politik, dan yang memanaatkan kekuasaanya untuk kebijakan umum yang mereka buat. 87

b. Fungsi Partai Politik

Fungsi utama partai politik adalah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. 88 Namun, partai politik juga melaksanakan sejumlah fungsi lain. Fungsi lain tersebut adalah: 1. Sosialisasi Politik Yang dimaksud sosialisasi politik ialah proses pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat. Melalui proses sosialisasi politik inilah para anggota masyarakat memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat. 2. Rekrutmen Politik Rekrutmen politik ialah seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya. Fungsi ini 87 Surbakti, Ramlan, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo, 2010, hal.148 88 Ibid, h.149.