Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
dividend payout ratio Maulina, Sumiati dan Triyuwono, 2010. Menurut Riyanto dan Sigit Hutomo 2008, faktor yang memengaruhi lamanya
menahan saham yaitu market value dan laba per lembar saham. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi holding period saham, namun investor
belum mengetahui seberapa signifikan faktor tersebut sehingga dapat dijadikan acuan bagi investor dalam mengambil keputusan berkaitan
dengan holding period saham. Holding period adalah merupakan rata-rata lamanya investor dalam
menahan atau memegang saham suatu perusahaan selama periode waktu tertentu, yang dinyatakan dengan membandingkan antara jumlah saham
beredar akhir tahun dengan total volume transaksi akhir tahun untuk masing-masing jenis saham Maulina, Sumiati dan Triyuwono, 2010.
Investor harus dapat memilih saham perusahaan yang akan memberikan prospek baik di masa depan dalam memberikan keuntungan. Apabila
investor sudah menentukan pilihan pada saham perusahaan tertentu, maka selanjutnya investor akan memutuskan kapan menjual saham tersebut dan
berapa lama waktu untuk menahan saham tersebut. Keputusan investor mengenai berapa lama menahan sahamnya akan berpengaruh terhadap
tingkat dividend dan capital gain yang diperoleh. Market value menunjukkan ukuran perusahaan atau merupakan nilai
sebenarnya dari aktiva perusahaan yang direfleksikan di pasar Santoso, 2008. Semakin besar market value perusahaan berarti semakin besar
ukuran perusahaan tersebut. Investor menganggap bahwa perusahaan
dengan nilai pasar market value yang besar akan memiliki tingkat risiko yang kecil. Selain itu, perusahaan dengan market value besar akan
memiliki kestabilan dalam hal keuangan dibandingkan perusahaan dengan market value kecil. Market value merupakan variabel yang diperhatikan
investor dalam menentukan lamanya holding period Ratnasari dan Astuti, 2014.
Variance of return merupakan tingkat risiko yang terjadi dari kegiatan investasi, terutama transaksi saham di pasar bursa yang disebabkan oleh
volatilitas harga saham. Penghitungan variance of return digunakan untuk mengetahui tingkat risiko yang terjadi dari suatu investasi. Semakin besar
variance of return akan mncerminkan tingkat risiko yang besar, begitu sebaliknya. Menurut Wisayang 2010 secara teoritis perkembangan
variance of return saham yang tinggi akan menyebabkan holding period saham menjadi lebih pendek.
Earnings per share adalah besarnya laba bersih yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham Tandelilin, 2001. Besarnya earnings per
share perusahaan
menunjukkan bahwa
perusahaan mampu
memaksimalkan tingkat pengembalian kepada pemegang saham atas dana yang ditanamkan pemegang saham dalam perusahan. Earnings per share
merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja perusahaan. Earnings per share yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang
baik. Besarnya tingkat earnings per share perusahaan akan membuat investor lebih lama menahan saham perusahaan tersebut.
Adapun beberapa penelitian mengenai holding period yaitu penelitian yang dilakukan Wisayang 2009. Penelitiannya berjudul
“Analisis Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value dan Varian Return Saham
Terhadap Holding Period Pada Saham LQ45” hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa variabel bid-ask spread berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period, variabel market value berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan, sedangkan variabel varian return berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap holding period. Hasil
tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Santoso 2008 “Analisis Transaction Cost Terhadap Holding Period Saham Biasa”, hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa variabel bid-ask spread dan market value berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period,
sedangkan variabel variance of return berpengaruh negatif dan signifikan terhadap holding period.
Penelitian yang dilakukan Maulina, Sumiati dan Triyuwono 2010 “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Holding Period Saham Biasa Pada
Perusahaan Go Public Ya ng Tercatat Dalam Indeks LQ45”, hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa variabel bid-ask spread berpengaruh positif dan signifikan terhdap holding period, variabel market value dan
dividend payout ratio berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap holding period, variabel variance of return berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap holding period. Hasil tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Margareta dan Diantini 2015
“Variabel-
Variabel Penentu Holding Period Saham”
,
hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bid-ask spread dan risk of return berpengaruh negatif
tetapi tidak signifikan terhadap holding period, variabel market value berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period, dan variabel
earnings per share berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap holding period.
Penelitian yang dilakukan Hasanah 2016 “Penelitiannya berjudul
“Analisis Pengaruh Transaction Cost Terhadap Holding Period Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia”, hasil penelitinnya menunjukkan bahwa
bahwa bid-ask spread, market value, variance return dan earnings per share berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan, sedangkan variabel
dividend yield berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Riyanto dan Sigit
Hutomo 2008 “Analisis Pengaruh Perubahan Market Value dan Laba Per
Lembar Saham Terhadap Perubahan Holding period Saham”, hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa kedua variabel independen yaitu market value dan laba per lembar saham berpengaruh positif dan
signifikan terhadap holding period. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan baku
atau mentah menjadi barang jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen. Di Indonesia, peningkatan perkembangan perusahaam manufaktur
membuat investor tertarik untuk berinvestasi pada saham perusahaan manufaktur. Peningkatan perkembangan industri manufaktur akan
memperlihatkan perkembangan industri secara menyeluruh di suatu negara. Di Bursa Efek Indonesia ada tiga sektor utama perusahaan
manufaktur yaitu sektor industri dasar dan kimia, sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri.
Peneliti tertarik untuk menggunakan perusahaan manufaktur sebagai obyek penelitian, karena jumlah perusahaan manufaktur yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia mencukupi untuk dijadikan populasi, dan perusahaan manufaktur menyediakan data yang dibutuhkan berkaitan
dengan holding period dalam penelitian ini. Penelitian ini akan menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas penulis memutuskan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal yang berkaitan dengan holding period saham karena terdapat perbedaan antara hasil-hasil
penelitian sebelumnya. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Market Value, Variance of Return dan Earnings per
Share Terhadap Holding Period Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.