Uji Signifikansi Simultan Uji F
Selain itu, penyebab market value berpengaruh negatif terhadap holding period saham karena perilaku investor yang hanya
berfokus pada return yang didapat dari capital gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga pada saat menjual saham dengan harga
pada saat membeli saham. Saat harga saham mengalami kenaikan, investor akan langsung menjual sahamnya demi mendapatkan
return berupa capital gain. Dengan hal tersebut maka holding period akan menjadi semakin pendek atau rendah, karena investor
akan segera menjual sahamnya. Perilaku investor tersebut dilakukan dengan mengabaikan market value perusahaan.
Sehingga pada saat market value semkain tinggi, holding period semakin rendah. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
penelitian Sakir dan Nurhalis 2010 b. Pengaruh variance of return terhadap holding period saham
Hasil statistik uji t untuk variance of return dapat diketahui nilai koefisien regresi negatif sebesar -129,401 dan nilai signifikansi
sebesar 0,033. Nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0,05 0,033 0,05. Berdasarkan analisis
tersebut dapat disimpulkan bahwa variance of return berpengaruh negatif dan signifikan terhadap holding period saham H
a2
diterima. Penghitungan variance of return merupakan penghitungan
untuk mengetahui tingkat risiko yang terjadi. Return dan risiko
memiliki hubungan yang searah, artinya semakin besar tingkat risiko maka semakin besar return yang didapat. Atkins dan Dyl
1997 menyatakan bahwa pada dasarnya hubungan antara variance of return dengan holding period adalah negatif. Penelitian
yang dilakukan Lenny dan Indriantoro 1999 dalam Maulina, Sumiati dan Triyuwono 2010 menunjukkan bahwa variance of
return yang menunjukkan fluktuasi harga saham berhubungan terbalik dengan lamanya kepemilikan saham. Semakin besar
tingkat variance of return suatu perusahaan, maka akan semakin pendek investor menahan kepemilikan saham perusahaan tersebut,
begitupun sebaliknya. Variance of return merupakan proksi dari risiko yang harus
dihadapi investor. Ketidakpastian yang harus dihadapi investor membuat investor tidak bisa memperoleh return yang pasti,
sehingga investor harus lebih memperhatikan besarnya varians yang dimiliki perusahan. Hasil pengujian dari variance of return
menunjukkan bahwa investor cenderung memiliki karakteristik menghindari risiko, sehingga investor akan lebih pendek menahan
kepemilikan saham suatu perusahaan yang memiliki variance of return tinggi untuk dapat meminimalkan risiko. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian Santoso 2008, Maulina, Sumiati dan Triyuwono 2010, Sari dan Abundanti 2015.
c. Pengaruh earnings per share terhadap holding period saham